[REVIEW] Orang Jujur Tidak Sekolah - Andri Rizki Putra

Friday, January 30, 2015

Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Kadang kita kehilangan karakter diri, integritas, dan kejujuran hanya karena mengikuti tren yang berlaku di masyarakat. Bagaimanapun hasil akhirya, setidaknya hiduplah sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini. (hal. 46)

Judul: Orang Jujur Tidak Sekolah
Penulis: Andri Rizki Putra
Penerbit: Bentang Pustaka
Tebal: xii + 264 halaman
Penyunting: Pratiwi Utami
Desain sampul: Bara Umar Birru
Pemeriksa aksara: Chalida N.A. & Septi Ws
Penata aksara: Adfina Fahd
Rating: ★★★★★

---

“Ki, kalau kamu nggak bisa mengikuti apa yang berlaku di masyarakat (mainstream) maka kamu akan selalu tertinggal.” (hal. vii)

Andri Rizki Putra atau yang akrab disapa Rizki pernah putus sekolah semasa SMA. Keputusan besar dalam hidupnya itu diakibatkan dari rasa marahnya terhadap institusi pendidikan bernama sekolah yang dengan terang-terangan melakukan perbuatan tidak terpuji.

Masa SD, Rizki dikenal sebagai anak yang nakal, ia benar-benar tidak terlalu suka bagaimana cara guru mengajarnya dan tindakan diskriminatif yang ia rasakan. Seperti halnya pada masa SMP, ia juga merasa berang terhadap perlakuan dari orang-orang di sekitarnya yang menyepelekan prinsip yang ia pegang selama ini. Bagaimana bisa, sekolah unggulan yang ia pilih dulu melakukan aksi menyontek massal pada saat Ujian Nasional berlangsung.

Rizki merasa kalah, kalah dengan pendirian orang-orang yang sudah terlalu mengakar kuat karena dilakukan secara bersamaan. Maka, daripada merasa terkunkung dengan sistem sekolah yang tidak ia sukai, di awal semester menginjak SMA, ia memutuskan untuk keluar sekolah.

Suatu keputusan yang sangat besar untuk Rizki saat itu. Namun ia percaya, ia akan bisa menghadapinya. Menunjukkan pada orang-orang bahwa dengan keteguhan prinsipnya itu ia akan bisa lebih baik dari mereka.

Sayangnya, hidup tak selalu seperti apa yang kita inginkan, seringkali saat Rizki mencoba belajar, rasa stres, pesimis, takut, dan khawatir menghantuinya. Takut kalau ia benar-benar tak sanggup menghadapi konsekuensi dari keputusannya sendiri. Takut jika makin banyak orang yang akan mencibirnya jika ia gagal dalam menjalani resiko yang ia pilih. Namun, benarkah hal itu akan terjadi? Lalu akan seperti apa jadinya kisah Andri Rizki Putra ini? Baca selengkapnya di Orang Jujur Tidak Sekolah.

Sejenak aku berpikir, tidak mungkin Tuhan salah menempatkan hamba-Nya. Jika memang akhirnya aku berada di sini, tentu Tuhan tahu bahwa aku mampu bersaing dengan mereka semua. (hal. 93)
Memang benar rupanya, tidak ada hal apa pun atau siapa pun yang dapat mencegah pemberian Tuhan. Jika Ia sudah berkehendak, semua akan terjadi begitu saja meski seberat apa pun hambatan yang harus ditempuh. (hal. 103)

***

It would be a shame if we didn’t finish what we had started, right? (hal. 69)

Belakangan ini, aku mulai mengenal Kak Rizki sebagai seorang sosok yang penuh inspirasi dan motivasi. Dalam projek di blog pribadiku, aku juga pernah menceritakannya disini. Mulanya memang sekadar mengetahui informasinya belaka, tapi makin lama prinsipnya aku teladani pula.

Sekolah adalah institusi pendidikan di mana setiap orang punya kesempatan, hak, dan juga kewajiban mengikutinya. Indonesia sendiri telah menetapkan standar Wajib Belajar 9 Tahun (bahkan dimungkinkan 12 Tahun) bagi siapa saja anak bangsanya, dengan tidak terkecuali. Namun, itu hanyalah sekadar peraturan semata, faktanya tidak demikian.

Seperti banyak kasus yang Kak Rizki jelaskan, sekolahnya sendiri contohnya, masih banyak praktek-praktek yang tidak sesuai dengan peraturan yang diberikan pemerintah. Masih banyak sekolah-sekolah yang banyak menuntut ini-itu pada muridnya, bahkan bisa jadi terdapat diskriminasi. Sayangnya, bukankah sekolah adalah salah satu tempat yang sangat berpengaruh besar dalam pembentukkan karakter diri seseorang?

Lupakan sejenak masalah pendidikan di Indonesia, kadangkala aku merasa geram. Malam tadi saja, kami—teman-teman sekolahku ramai memperbincangkan soal rencana di banyak aspek ala Kurikulum 2013. Katanya, bakal ada Uji Kompetensi di akhir semester 4, dan Ujian Nasional akan dimajukan menjadi Januari 2016. Bagaimana bisa? Tapi baiklah, kesampingkan hal itu sejenak.

Buku ini, banyak membuka hal yang mungkin belum banyak kita tahu. Pernah mendengar UN Kesetaraan? Bagaimana kondisinya? Banyak di antara masyarakat yang menganggap bahwa UN Kesetaraan hanya ditujukan bagi mereka yang putus sekolah, tidak lulus UN sekolah, anak jalanan, dan banyak persfektif masyarakat yang nyatanya keliru. UN Kesetaraan diakui di Indonesia, sama halnya dengan Ujian Nasional seperti yang sering digadang-gadang tiap tahunnya (saking banyaknya masalah).

Namun, yang mengherankan adalah, bagaimana bisa anak yang putus sekolah di SMA, menciptakan kurikulum sendiri, belajar sendiri, mengikuti UN Kesetaraan, bisa lolos masuk Fakultas Hukum UI yang mayoritas diisi dengan anak-anak berotak super? Tentu bisa, Kak Rizki membuktikannya. Di buku ini.

Cerita tentang bagaimana dia mendirikan Masjidschooling dan YPAB (Yayasan Pemimpin Anak Bangsa) juga dituliskannya di buku ini. Kurasa, selain mengenalkan pada pembaca tentang keberadaan sekolah seperti ini, kita juga diajak untuk membuka mata lebih lebar dan lebih peka terhadap apa yang terjadi di sekitar kita.

Jika uang menjadi modal utama untuk bersekolah, maka pendidikan itu sendiri telah mengkhianati ruhnya. (hal. xi)
Namun, uang tetap tidak bisa membeli kemampuan. Kemampuan hanya dapat diraih dengan kerja keras, konsistensi, dan doa. (hal. 31)
Tapi, aku meyakini bahwa kejujuran adalah yang paling tepat. Pad saat yang lain menyontek, aku bertahan untuk tidak mengikuti jejak mereka. (hal. 40)
Negeri ini sudah menderita keterpurukan akibat korupsi, apa harus ditambah lagi dengan generasi muda yang mentalnya bobrok? (hal. 41)
Apa gunanya memiliki nama baik yang dibangun atas kebohongan belaka? (hal. 43)
Namun, aku melihat: belajar merupakan proses pendewasaan diri. Proses bagaimana kita dituntut bersikap dewasa dengan berusaha ikhlas menerima setiap hasil usaha kita. (hal. 109)
Kunciku untuk dapat berteman dengan siapa pun adalah dengan menghindari prasangka yang prematur terhadap seseorang. First impression is not always correct. (hal. 122)
Selama ini kegagalan memulai sesuatu terjadi karena selalu menunda aksi yang telah direncanakan. (hal. 171)
Pede aja dulu! Gagal atau sukses urusan belakangan. Jangan sampai kehilangan momen. Keburu “basi”! Keburu orangnya pergi! (hal. 207)
Kita diberikan Tuhan dua telinga dan satu mulut untuk lebih banyak mendengar ketimbang berbicara. (hal. 218)

***

Siapa Santaku? Kamukah Santaku?

Hello, aku kembali setelah sekian lama aku menunggu sedikit menghilang dari blog buku. Tiba-tiba datang dengan review dan tebakan siapa Santa-ku di Secret Santa BBI 2014 yang lalu?


Jadi, kalau yang kemarin sudah menebak siapa Santa-ku, menurutmu siapa? Dari lambang infinite yang diberikan Santa, awalnya aku bingung harus menebak siapa. Belum banyak member BBI yang aku kenal sepenuhnya, kalaupun kenal ya mungkin baru sebatas teman-teman di sosial media, belum sampai tahu lebih jauh *ditimpuk.


Sempat merasa kewalahan karena hampir saja menyerah, namun setelah mencoba posting foto riddle SS di instagram, akhirnya ada juga yang memberi clue. Aku bingung sih kenapa salah satu member BBI menyebutkan beberapa #TerdugaSanta, kok bisa? Darimana dia tahu ya? Dari sekian banyak peserta SS, kenapa coba harus memilih nama-nama berikut:

Kak Nina, Kak Angela (phie), Mas Tezar, Teh Peni, Kak Alvina, Mbak Ren, Kak Bzee, Kak Hanivah M., Kak Hanum, Mbak Desty, Mbak Lila, Kak Melisa, Kak Oky, Kak Ferina, Kak Atria, dan Kak Ally

Kenapa? Akhirnya setelah diselidiki, SS tahun ini punya circle khusus. Di mana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan punya satu orang sebagai pembagi antara target dan santa yang dituju.

Hm, dari situ aku mulai menelaah *tsaah mana-mana saja yang terduga santaku lebih kuat.

Kak Nina, Kak Angela (phie), Mas Tezar, Teh Peni, Kak Alvina, Mbak Ren, Kak Bzee, Kak Hanivah M., Kak Hanum, Mbak Desty, Mbak Lila, Kak Melisa, Kak Oky, Kak Ferina, Kak Atria, dan Kak Ally

Yang nggak dicoret, itu yang paling banyak aku kenal. Dan salah satu targetku juga ada di situ, jadi nggak mungkin dong Santa ngasih ke target, dan target ngasih ke Santa? Haha...

Namun, Kak Alvina itu nggak termasuk, karena dia sudah mengakui sendiri kalau dia bukan Santa-ku. Jadi, siapa ya?

Ah ya, sebagai pengingat ini simbol infinite yang Santa kasih:


Petunjuk lainnya adalah bahwa infinite menunjukkan lambang tidak terbatas atau tak terhingga. Maksudnya apa? Nggak tau!

Terus, Santa nyuruh aku melihatnya dari sudut pandang lain. Yang kutemukan adalah angka 8 atau bisa jadi kacamata? Mungkin!

Kalau dari satu circle, yang menghubungkan kami selain BBI adalah nomor member, reading challenge, atau meme. Bener nggak? Bisa jadi!

Dan terakhir, aku ingat Santa kirimnya pakai Tiki. Eh, ini mah nggak penting ya.

Cuma, aku ingat siapa yang banyak kaitannya dengan ini. Beberapa waktu lalu, aku pernah jadi pemenang Giveaway Hop: Rainbow for August, Agustus bulan kedelapan kan ya, tepatnya yang punya nomor member 1301008 dan dia berkacamata nggak sih?

Walaupun nggak masuk akal, atau deduksiku yang kurang, nggak papa deh. At least, aku punya dugaan besar kalau Santaku

Mbak Ren Puspita

Kenapa harus nebak dia? Ya karena kriteria dan petunjuknya sebagian besar mengarah ke Mbak Ren. Kalau benar, syukurlah, anyway terimakasih hadiahnya. Kalau boleh jujur, Syifa baru baca ini karena sibuk. Hehe..., maaf ya ^^v Kalaupun salah, maafkan juga, karena telah menuduh *haha*. Pokoknya, siapapun Santaku yang tepat, thanks a bunch :*

by.asysyifaahs(◕‿◕✿)

[UPDATE] Indonesian Romance Reading Challenge 2015

Wednesday, January 7, 2015

Selamat hari Rabu ^^ Semoga nggak bosan ya dengan kehadiranku di blog ini, hehe. Jadi, setelah kemarin Kak Sulis @ Kubikel Romance menyatakan bahwa dia nggak bisa lagi jadi host Indonesian Romance Reading Challenge, aku mulai sedikit kecewa. Karena jauh-jauh hari, aku menargetkan IRRC bakal jadi RC tetap yang bakal kujalani. Akhirnya, setelah mencoba menawarkan diri dan berdiskusi dengan penawar lainnya—Kak Mei—akulah yang tahun ini mendapat jatah tongkat estafet itu, hehe. Semoga, teman-teman masih berkenan ya ^^

Jadi, setelah mendapat kepercayaan dari Kak Sulis ini, aku akan melanjutkan IRRC 2015. Peraturannya nggak beda jauh dengan tahun lalu, hanya ada beberapa perbaikan agar reading challenges yang satu ini bisa sedikit sempurna. Untuk teman-teman yang mau ikut, aku dengan senang hati menyambutnya. Yuk disimak peraturan untuk IRRC 2015 ini. Jika ada yang kurang paham dan ingin ditanyakan, silahkan tanya lewat kolom komentar ya ;)


RULES

1. Indonesian Romance Reading Challenge ini berdurasi selama satu tahun, dimulai dari bulan Januari sampai Desember 2015.
2. Memasang button IRRC 2015 di sidebar blog kalian dan memberikan tautan balik ke link postingan ini.
3. Disarankan membuat master post dan menautbalikkan ke link post ini. Dan pada akhir tantangan, dipersilahkan membuat wrap-up post sebagai rekap hasil bacaan selama setahun ini. 
4. Syarat buku bacaan yang dapat diikutkan dalam IRRC 2015 ini adalah:
  • Buku yang dibaca adalah buku fiksi bergenre romance, boleh berupa novel, antologi, kumpulan cerpen, novella, dan sejenisnya; bukan komik dan buku nonfiksi.
  • Buku yang dibaca harus buku karya pengarang Indonesia, bukan buku terjemahan karya pengarang luar negeri.
  • Buku yang dibaca boleh terbitan dari tahun kapan pun, penerbit mana pun, asal masih memiliki nuansa romance di dalamnya.
  • Diperbolehkan re-read atau membaca ulang.
  • Diharuskan menyelesaikan bacaan dan membuat review. Review dapat ditulis di blog (tidak harus blog buku, tapi masih merupakan blog aktif), notes Facebook, atau review Goodreads.
  • Buku-buku yang dibaca boleh digabung dengan reading challenges lain yang teman-teman ikuti.
5. Teman-teman dapat memilih level challenge IRRC 2015 berikut ini :
Fling : membaca 1 – 5 buku
First Date : membaca 6 – 10 buku
Going Steady : membaca 11 – 20 buku
Engaged : membaca 21 – 30 buku 
Married : membaca > 31 buku

Naik level diperbolehkan. Mohon untuk memberitahukan lewat kolom komentar jika teman-teman berencana naik level.
6. Pendaftaran dibuka mulai hari ini, 7 Januari 2015 sampai 30 November 2015. Kalian bisa mendaftarkan diri dengan menuliskan nama dan blog di Mr. Linky yang disediakan di bawah. UPDATE!!! Jangan lupa tuliskan alamat email kalian di kolom komentar di bawah ya ^^




Giveaway Indonesian Romance Reading Challenge 2015

1. Di akhir acara, akan dipilih 2 (DUA) orang yang menyelesaikan tantangan dengan jumlah buku bacaan terbanyak. Hadiah yang aku sediakan adalah voucher buku sebesar Rp100.000 (untuk pemenang pertama) dan Rp75.000 (untuk pemenang kedua). Artinya, hadiah hanya berlaku bagi peserta yang berada di wilayah Indonesia saja.
2. Link blog post untuk review akan aku buka tiap dua bulan sekali, kalian bisa menyetorkan link review dari bulan tersebut ke link blog post bulanan yang aku buat. Giveaway akan aku buat 3 (TIGA) bulan sekali dengan hadiah berupa buku-buku dari rak pribadiku. Akan aku usahakan bukunya masih berkondisi baik, karena beberapa buku ada yang double atau nggak aku baca sama sekali, hehe.
3. Doakan saja ya kalau ada rezeki lebih banyak, mungkin ada penambahan hadiah. Dipersilahkan untuk kalian yang ingin menjadi donatur, dengan lapang dada aku akan menerimanya.

Jika ada masih yang kurang dimengerti dan ingin ditanyakan, silahkan layangkan pertanyaan di kolom komentar postingan ini, atau ke twitter @asysyifaahs, atau via surel asysyifaahs[at]yahoo[dot]com. Terakhir, jangan lupa ikutan ya, dan meriahkan IRRC 2015 ini ^^

Giveaway #IRRC2015 for March - April [CLOSED]
Giveaway #IRRC2015 for May - June [CLOSED]


Update Review Indonesian Romance Reading Challenge 2015

Note: All this pictures belongs to Design is Yay. Editing entirely belonging to a, Greedy Bibliophile

Review January - February


Tulis: Nama - Judul Buku
JANUARY - FEBRUARY UPDATE PROGRESS

Review March - April


Tulis: Nama - Judul buku
MARCH - APRIL UPDATE PROGRESS

Review May - June


Tulis: Nama - Judul buku
MAY - JUNE UPDATE PROGRESS

UPDATE!!!
Review JULY - DESEMBER [DIGABUNG]


Tulis: Nama - Judul buku



by.asysyifaahs(◕‿◕✿)

[Master Post] Chefs VS Authors Reading Challenge 2015

Tuesday, January 6, 2015

Berhubung baru saja menamatkan buku yang bercerita tentang chef, eehhh... tiba-tiba ada salah satu postingan di dashboard blog soal Chefs VS Authors Reading Challenge 2015. Jadi ceritanya, aku kalap lagi deh ikut tantangan buku disana-sini, hehe... 

Karena sama-sama di-host Kak Atria, peraturannya juga mirip kayak YARC *nggak mau susah, haha*. Yuk! 

1. Memasang banner Chefs VS Authors RC di sidebar blog yang ditautbalikkan ke postingan selama event berlangsung mulai dari bulan Januari sampai Desember 2015.
2. Buku yang dibaca adalah fiksi (boleh novel, novella, atau kumpulan cerita), dan diharapkan menulis review.
3. Review ditulis di blog, tidak bisa di notes Facebook ataupun Goodreads.
4. Pendaftaran dibuka sampai akhir November 2015.
5. Buku yang dibaca boleh e-book.
6. Boleh re-read asalkan membuat review baru.
7. Wajib membuat master post. Tautan master post ditulis di kolom komentar postingan.
8. Wajib membuat wrap up post saat event selesai. 
9. Boleh menggabungkan RC ini dengan RC lainnya. 
10. RC ini hanya untuk peserta dengan alamat di wilayah Indonesia saja.
11. Review yang disetorkan hanya yang dipost pada tahun 2015. 


Catatan: Kak Atria dan Kak Dy (selaku host bersama) setiap bulan akan meng-update postingan terkait Chefs VS Authors Reading Challenge 2015 biar teman-teman bisa meng-update link review di postingan tersebut (^_^). Kak Atria di www.atriadanbuku.blogspot.com akan meng-update blog post di bulan ganjil (Januari, Maret, Mei, Juli, September, November) dan Kak Dy di www.dylunaly.blogspot.com akan meng-update di bulan genap (Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, Desember), nanti di postingan ini teman-teman akan menyetor link review buku yang sesuai dengan RC ini.
Giveaway Chefs VS Author RC 2015 
1.   Voucher buku untuk 2 peserta dengan review terbanyak akan mendapatkan masing-masing sebesar Rp 100.000 (pemenang pertama) dan Rp. 75.000 (pemenang kedua) untuk toko buku online di wilayah Indonesia. Yang akan diundi adalah semua buku peserta yang sudah mendaftarkan diri terlebih dahulu, jika blognya tidak didaftarkan maka kesempatan untuk diundi tidak ada.
2.   Setiap 3 bulan sekali, kami akan mengundi 1 pemenang yang akan mendapatkan paket buku dari kami selaku host. Hadiahnya berasal dari koleksi pribadi, jadi tidak bisa dipilih ya (^_^)v
3. Giveaway tambahan bisa terjadi sewaktu-waktu.
Jika ada pertanyaan bisa menghubungi kami via twitter @DyLunaly atau @atriasartika atau bisa ke email: anora.widad@gmail.com
by.asysyifaahs(◕‿◕✿)

[Master Post] Young Adult Reading Challenge 2015

Setelah kemarin cukup sukses dalam Young Adult Reading Challenge 2014, kali ini akan menantang diri lagi untuk YARC 2015. Awalnya sih nggak mau, karena semakin banyak RC itu semakin pusing, tapi... ikutan aja, seru kan ya?


Menurut Goodreads:
Young-adult fiction (often abbreviated as YA) is fiction written for, published for, or marketed to adolescents and young adults, roughly ages 13 to 21.
Young-adult fiction, whether in the form of novels or short stories, has distinct attributes that distinguish it from the other age categories of fiction. The vast majority of YA stories portray an adolescent as the protagonist, rather than an adult or a child. The subject matter and story lines are typically consistent with the age and experience of the main character, but beyond that YA stories span the entire spectrum of fiction genres. The settings of YA stories are limited only by the imagination and skill of the author.

Themes in YA stories often focus on the challenges of youth, so much so that the entire age category is sometimes referred to as problem novels or coming of age novel. Writing styles of YA stories range widely, from the richness of literary style to the clarity and speed of the unobtrusive. Despite its unique characteristics, YA shares the fundamental elements of fiction with other stories: character, plot, setting, theme, and style.

Untuk tahun 2015 ini, tongkat estafet sudah berpindah tangan ke Kak Atria. Asalnya sih pas Kak Tammy menawarkan di grup BBI, aku mau... cuma udah keduluan, tapi ya udah deh. Ini rambu-rambunya:

1. Memasang banner Young Adult RC di sidebar blog yang ditautbalikkan ke postingan selama event berlangsung mulai dari bulan Januari sampai Desember 2015.
2. Buku yang dibaca hanya bergenre Young Adult, dan diharapkan menulis review.
3. Review ditulis di blog, tidak bisa di notes Facebook ataupun Goodreads.
4. Pendaftaran dibuka sampai akhir November 2015.
5. Buku yang dibaca boleh e-book.
6. Boleh re-read asalkan membuat review baru.
7. Wajib membuat master post. Tautan master post ditulis di kolom komentar postingan.
8. Wajib membuat wrap up post saat event selesai. 
9. Boleh menggabungkan RC ini dengan RC lainnya. 
10. RC ini hanya untuk peserta dengan alamat di wilayah Indonesia saja.
11. Review yang disetorkan hanya yang dipost pada tahun 2015. 

Giveaway Young Adult Reading Challenge 2014





 
1. Voucher buku untuk 2 peserta dengan review terbanyak akan mendapatkan masing-masing sebesar Rp 85.000 (pemenang pertama) dan Rp. 75.000 (pemenang kedua) untuk toko buku online di wilayah Indonesia. Yang akan diundi adalah semua buku peserta yang sudah mendaftarkan diri terlebih dahulu, jika blognya tidak didaftarkan maka kesempatan untuk diundi tidak ada. 
2. Setiap 3 bulan sekali, Kak Atria akan mengundi 1 pemenang yang akan mendapatkan paket buku darinya. Hadiahnya berasal dari koleksi pribadi. Jadi tidak bisa dipilih ya (^_^)v 
3. Giveaway tambahan bisa terjadi sewaktu-waktu. 
 
Untuk pertanyaan, bisa dilayangkan langsung ke twitter @atriasartika atau surel anora.widad@gmail.com.
 
by.asysyifaahs(◕‿◕✿)

[Master Post] Projek Baca Buku Cetak 2015

Masih dalam rangka hari membuat Master Post (psst, sekolahku lagi libur, jadi mari menghabiskan waktu untuk ngeblog). Kali ini, aku mau menambah tantangan membacaku dalam Projek Baca Buku Cetak yang di-host oleh Kak Ren. Hmm..., New Author Reading Challenge ada lagi nggak ya? 

Tahun lalu, aku menantang untuk membaca 30 buku (yang tertulis di Goodreads Reading Challenge). Buku yang di-review sih ada 46, tapi aku nggak yakin kenapa di Goodreads masih sisa hutang 4 buku lagi? Hmm, ya udahlah ya, tahun lalu aku nggak pintar mengutak-atik Goodreads sih, datang pun cuma ketika mau aja, haha....
 
 
Nah, untuk Projek Baca Buku Cetak ini lebih mudah sepertinya, kita tinggal baca buku cetak tanpa harus review. Yah, sebenarnya tanpa ada projek seperti ini pun, kita pasti bisa... hanya biar lebih tertata bacaan yang bakal dibaca di 2015, mari ikut bersama-sama.Membaca bersama itu ternyata lebih asyik, ada teman berbagi yang lebih mengerti kita *tssaaahhh. Peraturannya dibuat as simple as like...
 
1. Tentukan target baca buku cetak dalam setahun ini. Aku menargetkan diri untuk membaca 50 buku dalam setahun. Semuanya dalam bentuk cetak alias format paperback, karena aku kurang begitu suka membaca ebook, selain karena sarana baca ebook kurang menurutku. Laptop itu tidak termasuk sarananya, karena laptop lain cerita fungsinya, hehe...
2. Harus buku cetak dan nggak boleh e-book. Kan tujuan projek ini untuk menghabiskan timbunan paperback-nya :P Genre dan jumlah halaman bebas, bisa fiksi ataupun nonfiksi, cerpen ataupun buku bantal, terjemahan maupun import. Termasuk komik juga diperbolehkan, tapi tidak untuk majalah GADIS atau Gogirl! ya, hahah...
3. Tidak harus me-review buku-buku yang telah dibaca di blognya atau di akun Goodreads. Waah, kalau aku sih sekarang jadi merasa review adalah keharusan, biar aku sendiri nggak lupa ceritanya seperti apa :D
4. Bikin master post di blognya tentang projek ini.
5. Nggak punya blog? Nggak masalah, bisa bikin rak khusus untuk projek ini di Goodreads atau note khusus di Facebook ataupun Tumblr. As simple as you want lah.
6. Biar makin asyik, share juga kemajuan teman-teman dalam Projek Baca Buku Cetak ini di sosmed semacam Twitter, Path, Google+, FB, Instagram, dll dsb. Bisa pakai hashtag #BacaBukuCetak.
 
 
Sekian, dan semoga tahun ini aku bisa melalap habis timbunan ya. Ciaaaooobelllaaa...
 
by.asysyifaahs(◕‿◕✿)

[Master Post] Receh Untuk Buku 2015

Yeay, akhirnya Kak Maya mengadakan lagi Receh Untuk Buku 2015 ini. Huhu, yang kemarin 2014 sedikit pailit sih, karena aku tergoda untuk membukanya di tengah-tengah tahun. Akhirnya, pas akhir tahun hanya bersisa receh-receh tak berarti u,u Tahun ini, nggak boleh langgar peraturannya lagi ya!
Nah, bagi yang mau ikut, peraturannya mudah kok. Ini dia:
1. Kumpulkan uang receh dari bulan Januari sampai Desember.
2. Jangan dihitung sampai akhir tahun 2015.
3. Setelah semua uang terkumpul, belikan buku yang kamu inginkan (atau bisa juga, hadiahkan bukunya untuk orang lain, aku misalnya xixi).
4. Kalau kamu mau ikut juga, bikin posting mengenai challenge ini di blog masing-masing (nggak harus blog buku kok, asal ingat... blog sendiri, jangan blog gebetan), lalu masukkan tautan dari postingan kamu di Mr. Linky yang ada disini.
5. Pasang banner Receh Untuk Buku 2015 di sidebar blog kamu. 

Selamat mengumpulkan receh ya :D Ingat-ingat, jangan kayak aku, tergoda untuk membongkarnya, hehe ^^


by.asysyifaahs(◕‿◕✿)

[REVIEW] The Chronicles of Audy 21 - Orizuka

“Kamu adalah entitas yang jadi kelemahan sekaligus kekuatanku; yang membuatku merasa lebih hidup.” (hal. 294)

Judul: The Chronicles of Audy 21
Penulis: Orizuka
Penerbit: Penerbit Haru
Tebal: 308 halaman
Rating: ★★★☆

---

Setelah The Chronicles of Audy 4R, kisah seorang Audy Nagisa kini berlanjut pada The Chronicles Audy 21. Dalam 21, Audy sudah dianggap menjadi bagian keluarga 4R. Meskipun demikian, ia tetap saja Audy, si babysitter merangkap pembantu keluarga Rashad tersebut.

Setelah Audy pergi, kami langsung sadar kalau kehadiran Audy sangat penting bagi kami. Bukan sebagai pembantu ataupun babysitter, tapi sebagai... bagian dari keluarga. (hal. 9)

Audy yang merasa sudah menjadi ‘bagian dari keluarga’ tersebut tetap menjalani aktivitas kesehariannya. Ia juga mulai mengantar dan menunggu Rafael yang sudah masuk sekolah PAUD, tetap memasak untuk 4R, dan makin lama ia makin mempertanyakan, apa sebenarnya arti ‘bagian dari keluarga’ tersebut? Apakah itu artinya ia akan semakin klop bertitel ‘pembantu rumah tangga’?

“Kadang... walaupun ada hal-hal yang menurutmu benar, lebih baik kamu simpan di dalam hati. Atau sampaikan dengan cara yang lebih baik.” (hal. 84)

Menjadi ‘bagian dari keluarga’ juga membuat Audy semakin mengenal dekat Romeo dan Rex. Walaupun sebenarnya Romeo memiliki fobia aneh—takut terhadap sampo—Audy nekat untuk memandikan Romeo dengan sampo anti ketombe. Belum lagi, ramalan yang dikatakan Romeo cukup berdampak bagi cerita kehidupan Audy di dalam rumah tersebut.

Kadang aku mengharapkan suatu hal, walaupun di saat yang sama, aku berpikiran sebaliknya untuk menghindari rasa sakit yang mungkin timbul jika aku tidak mendapatkannya. Seringnya, aku tetap akan merasa sakit tanpa mengetahui bagaimana rasanya jika aku berpikiran positif. (hal. 156)

Audy yang dulu pernah menyukai Regan, kini merasa tidak lagi punya perasaan seperti itu. Kapal—ship—perasaannya sudah melayar ke kapal lain. Apalagi, saat Maura—tunangan Regan—siuman dari kondisi komanya setelah dua tahun, Audy mulai menjaga jarak untuk hal itu. Tapi tentu saja, ia masih bertanya-tanya, apa arti ‘bagian dari keluarga’ ini? Dan apa artinya pengorbanannya selama ini, mengurus rumah tangga tersebut hingga ia benar-benar mengenali kesemua anggota keluarganya? Baca selengkapnya di The Chronicles of Audy 21.

***

Sebenarnya ceritanya masih sedikit mirip dengan serial sebelumnya. Hanya saja, Rafael disini lebih lucu dan lebih humoris. Ia yang awalnya nggak mau sekolah—dan mempertanyakan untuk apa sekolah—akhirnya bisa bersekolah juga, walau dengan kondisi tertentu, seperti mengajarkan temannya main kubik-rubik yang belum tentu bisa, ibu-ibu yang dikatainya ‘Kandang Jangkrik’, sampai Rafael mau-maunya belajar menyanyi lagu anak-anak.

Rasa kekeluargaannya juga lebih terasa, walau yah ship Audy-Regan nggak muncul lagi dan digantikan dengan ship Audy-R-lain, tapi tetap memikat.

See? Wanita tidak seharusnya berpacaran—atau malah menikah—dengan pria yang lebih muda. Itu salah. Mereka hanya akan menyakiti diri mereka sendiri, mengusahakan segala untuk tetap terlihat muda sambil menyaksikan pasangan mereka yang selamanya akan lebih muda. Pria muda sudah sewajarnya berpasangan dengan gadis muda pula. (hal. 140)

Rex yang sekarang cukup terbuka dengan Audy, dan menyatakan bahwa ia sebenarnya kurang perhatian dari saudara-saudaranya. Romeo yang akhirnya mau dimandikan dengan sampo selain dengan almarhumah ibunya. Dan Regan yang kini bisa bersatu lagi dengan Maura setelah ia koma dua tahun. Waah, nggak kebayang deh ya rasanya koma dua tahun, hidup mati pun rasanya nggak jauh beda :D

Alurnya lumayan, tapi kalau soal skripsi Audy memang masih jalan di tempat sih, jadi greget pas di bagian ini. Apalagi pas Rex nawarin diri untuk ikut bantu menyelesaikan skripsi, duuh... siapa coba yang nggak mau dibantu anak SMA genius kayak Rex? Audy awas deh, biar aku aja...

Keseharian Audy juga masih sama, selain mengasuh Rafael sebagai tugas utamanya, ia tetap memasak untuk makan keempat R tersebut. Kalau dipikir-pikir, memang cukup monoton, apalagi soal Rex yang terus-terusan minum di dispenser, adegan itu pasti nggak pernah lewat.

Di awal kita disuguhkan dengan cerita humoris khas Rafael, tapi lama-kelamaan kok jadi mengharu-biru ya? Apalagi saat... ya saat-saat itulah, saat Audy mulai mempertanyakan apa arti ‘bagian dari keluarga’. Hmm, nggak salah kan ya kalau kita menunggu seri ketiga muncul lagi, dan semoga saja... skripsi Audy itu cepat selesai. Mau sampai kapan dia jalan di tempat aja? Sampai Audy dan Rex lulus kuliah bareng? Oh...

Aku tidak boleh menyerah hanya karena satu-dua komentar pedas. (hal. 40)

Ini benar-benar tidak masuk akal. Cinta bisa membuat orang tergenius sekalipun jadi gila! (hal. 109)

“Apa salahnya berharap?” — “Berharap bikin kita lebih bersemangat hidup, kan? Tentunya, sambil disertai usaha yang konkret.” (hal. 144)

Love is the desire for perpetual  possession of the good.” (hal. 293)

by.asysyifaahs(◕‿◕✿)

[REVIEW] The Chronicles of Audy 4R - Orizuka

Sunday, January 4, 2015

Aku harus bersabar. Tidak ada yang bilang kalau hidup itu mudah. (hal. 103)

Judul: The Chronicles of Audy 4R
Penulis: Orizuka
Penerbit: Penerbit Haru
Tebal: 320 halaman
Rating:★★★★

---

Gadis berusia 22 tahun yang sedang menjalani semester akhir di Jurusan Hubungan Internasional, FISIP UGM itu bernama Audy Nagisa. Kini, ia akan menghadapi masa-masa tugas akhir ketika tahu kedua orangtuanya telah ditipu oleh sebuah bisnis investasi abal-abal. Makanya, bukannya mendapat uang jajan dari Ayah dan Ibunya, Audy terpaksa mencari uang sendiri dengan bekerja sebagai babysitter seperti yang tertulis dalam lowongan pekerjaan di koran saat itu.

Kata orang, cara paling ampuh untuk melupakan patah hati adalah dengan menemukan penggantinya. (hal. 199)

Pertama kali datang ke alamat rumah yang tercantum, Audy merasa ragu, rumah tersebut lebih layak disebut rumah hantu dibandingkan rumah manusia. Namun, semua ketakutan tersebut sirna saat ia bertemu dengan pemiliknya yang bernama Regan. Dan, oh tidak, ternyata rumah itu berisi 4 orang anak lelaki yang tampan-tampan.

Kalau aku adalah objek penipuan dan penindasan dari sosok intelektual nan ganteng bernama Regan. (hal. 102)

Regan adalah anak pertama, ia bekerja sebagai pengacara di suatu firma hukum-entah apa. Pertama kali melakukan kontrak dengan Regan, membuat Audy lupa dan tidak teliti membaca kesuluruhan isi kontrak tersebut. Yang ia pikirkan hanyalah, ia bisa mengambil uang di muka. Namun, karena kesalahannya itu, ia tidak saja bekerja sebagai pengasuh anak, tapi juga sebagai pembantu di rumah yang kondisinya mirip kapal perang pecah itu.

Romeo, adik Regan yang merupakan seorang gamer, hacker, dan cracker. Walaupun tampilannya lebih mirip seniman jalanan yang kumal, di tangan Romeo urusan internet dan listrik keluarga bisa lancar. Berkatnya, semua kebutuhan tersebut dapat terpenuhi walau hanya sekadar duduk di depan komputer.

Rex, adik Regan yang kedua yang masih pelajar kelas 12 SMA ini punya sifat yang berbeda dengan kakak-kakaknya. Ia menyukai kebersihan demi menjaga penyakit asmanya. Ia juga lebih sensitif dibanding ketiga saudara R lainnya.

Terakhir, ada Rafael. Walaupun ia adalah seorang balita berumur 4,5 tahun, kelakuan Rafael ini adalah gabungan dari sifat semua kakaknya. Bahkan, Audy yang seharusnya menjaga Rafael layaknya “baby” malah kalah saing dengan anak sekecil itu.

Baru beberapa hari tinggal bersama empat cowok ini, aku sudah bisa merangkum sifat masing-masing dalam satu kalimat. Regan, nama kode R1, adalah sosok yang nyaris sempurna, pekerja keras, tapi perhitungan. Romeo, R2, adalah sosok pemalas yang takut air, senang bermain, walaupun paling ramah. Rex, R3, adalah sosok terpelajar yang seluruh hidupnya didedikasikan untuk prestasi akademis, tapi tertutup dan sensitif. Sedangkan Rafael si bungsu, R4, adalah sosok balita gadungan yang memiliki semua sifat kakak-kakaknya.

Aku? Aku hanyalah sosok gadis bodoh yang tergoda gaji di muka yang dipakai orang tidak bertanggung jawab untuk membeli Wii sehingga harus diusir dari kos dan terdampar di rumah berisi cowok-cowok yang baru kudeskripsikan tadi. See? Satu kalimat. (hal. 148)

Begitulah, hari demi hari Audy jalani demi mendapatkan gaji yang bisa dipakainya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di Jogja. Semua masalah di keluarga 4R itu awalnya membuatnya pusing, belum lagi ia merasa dongkol dengan sikap orangtuanya yang lagi-lagi kena tipu bisnis abal-abal. Tapi, ia bukanlah gadis yang dengan mudahnya menyerah, Audy tetaplah gigih dengan kemauan kerasnya demi menjalani hidup dan semester akhir di Jogja. Penasaran dengan ceritanya? Baca selengkapnya di The Chronicles of Audy 4R.

***

Review pertama di 2015, tapi aku bacanya di akhir 2014 menuju 2015 sih. Kalau semakin lama semakin ditunda, kadang kita jadi bingung dan lupa dengan alurnya. Makanya, sedikit intip-intip juga review beberapa teman di Goodreads, hehe...

Kisah Audy ini lucu. Walaupun dia adalah anak kuli... maksudnya kuliahan, tapi tetep aja rasa cerewetnya kayak anak-anak ABG zaman sekarang. Audy juga punya seorang partner-in-crime bernama Missy yang selalu siap membantunya kapan pun, terkecuali untuk urusan akademis khususnya skripsi. Meskipun kehadiran Missy tidak banyak hadir dalam cerita ini, Missy tetap memberikan kesan unyu dan arti seorang sahabat.

Hmm... apalagi saat Audy diusir dari kosannya karena menunggak selama 3 bulan. Missy bukan tidak mau membantu, malah ia memaksa Audy untuk ikut tinggal di kamar kosnya. Namun, karena Audy tahu diri, ia pun tidak ingin menyusahkan lebih banyak sahabatnya itu. Berbekal modal mengurus Aries adiknya, ia kemudian mencoba melamar menjadi babysitter. Namun, bukannya bekerja jadi pengasuh anak, tapi juga ditambah dengan pekerjaan memberes-bereskan keadaan rumah keluarga tersebut, hingga akhirnya Regan mengizinkan Audy untuk tinggal di paviliun yang ada di rumah tersebut.

Benar kata Ibu, saat perasaan sedang kacau, beres-beres rumah adalah obat terbaik. (hal. 100)

Woow, memangnya siapa yang nggak mau sih serumah dengan 4 cowok ganteng seperti 4R itu? Oke, entah apakah Rafael sudah termasuk “lelaki” atau bukan, tapi kalau dilihat dari kebiasaannya membaca majalah Playboy tiap edisinya, bisa dikatakan bahwa Rafael cepat dewasa dibanding umurnya.

Cerita ini kocak, seru, menarik, humoris, dan kompleks dengan permasalahan seputar keluarga. Audy yang bahkan bukan siapa-siapa keluarga tersebut, di sela waktu tertentu kadang bisa ambil bagian dalam keluarga Rashad. Tokoh-tokoh yang ada juga memorable, setiap anggota keluarga 4R punya ciri khas masing-masing yang membuatnya unik dan kesan cerita semakin seru. Pokoknya, cocok dibaca untuk remaja yang suka dengan cerita seputar keluarga. Lovable!

Maksudku, bagaimana bisa melupakan orang yang setiap hari harus kulihat? (hal. 267)

by.asysyifaahs(◕‿◕✿)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
a book blog by @asysyifaahs