[REVIEW] Student Guidebook for Dummies 2 - Kevin Anggara

Friday, June 26, 2015

Ada pepatah yang bilang, “pintar itu relatif, nyontek itu alternatif”. (hal. 150)

Judul: Student Guidebook for Dummies 2
Penulis: Kevin Anggara
Penerbit: Bukune
Penyunting: Ry Azzura
Penyelaras aksara: Irsyad Zulfahmi
Pendesain sampul: Ayu Widjaja
Penata letak: Erina Puspitasari
Ilustrator: Arie Je & Misterpadil
Tebal: 164 halaman
Rating: ★★★

Anak muda sekarang, siapa sih yang nggak tahu Kevin Anggara? Oke, bisa jadi sebagian di antara mereka ada yang nggak kenal. Alasannya banyak. Pertama, mereka belum pernah kenalan (aku juga sih ya—secara langsung!). Kedua, mereka nggak tahu karena nggak mau tahu atau nggak melek sosial media. Ketiga, nganggep kalau Kevin adalah adiknya Dimas Anggara. Oke, yang terakhir agak... salah besar sih ya!

Jadi anggaplah kamu semua sudah kenal Kevin Anggara ya—sebagai blogger, vlogger, vidgrammer, atau pelajar SMA yang tahun ini baru lulus. Cieee...! Kali ini, Ko Kevin menerbitkan buku keduanya lagi setelah dua tahun lamanya debut dari buku seri pertama, Student Guidebook for Dummies.

Menurut gue, percuma sekolah bagus kalo diri sendiri nggak bisa memahami pelajaran yang ada. (hal. 48)

Apa yang berbeda dari kedua seri ini? Banyak!

A Wish for #BatchofKindness

Tuesday, June 23, 2015

So many kindness idea, but so little time to do, right? Hmm, nggak juga sih *mengelak pernyataan sendiri*, sebenarnya kalau kita mau kita bisa melakukan semua waktu kita untuk melakukan kebaikan. Nggak perlu kebaikan yang besar, karena bukankah kebaikan-kebaikan kecil yang seringkali kita sepelekan bisa jadi berdampak besar untuk orang lain? Who knows!

Aku bukan orang baik, tapi aku berusaha untuk menjadi sebaik yang aku bisa. Seringkali kita ingin melakukan kebaikan 'demi sesuatu' yang kita anggap akan menjadi akibat dari kebaikan kita. Itu... salah nggak sih? Menurutku sih nggak, selama kita nggak merugikan orang lain demi menempuh kebaikan itu sendiri, hal itu nggak masalah. Hanya saja, kadar akibat yang kita dapat saat kita berharap karenanya seringkali lebih kecil dibanding saat kita nggak berharap apa-apa. Tangan kanan yang melakukan, tangan kiri nggak perlu tahu.

Thanks to Benedict Cumberbatch yang karena kebaikannya mengatakan kalimat berisi tiga kata ajaib itu, semua orang jadi ingat kembali untuk melakukan kebaikan. 

"...it may be cheeky after such efforts and generosity...but could I make a request? Could you please put the time and energy, money and effort you put into those gifts, cards and messages to me into doing good for someone else?...it doesn’t have to be money, perhaps it’s just a bit of your time or a simple gesture of kindness...anyway if it makes me sound ungrateful for what you gave me please forgive my rudeness. I simply think if the number of people who threw love my way did so to people that need it far more than me, that would be a wonderful feeling for us all to have on my birthday."

[REVIEW] Majo & Sady - Jung Chul Yeon

Monday, June 22, 2015

Suami-istri itu kan melakukan hal yang disukai bersama-sama. (hal. 26)

Judul: Majo & Sady
Penulis: Jung Chul Yeon
Penerjemah: Dewi Rosanti
Penerbit: Penerbit Haru
Penyunting: Arumdyah Tyasayu
Proofreader: Yuli Yono
Layout: Frendy Putra
Tebal: 300 halaman
Harga: Rp. 72.000,-
Rating: ★★★☆

Majo adalah suami yang melakukan pekerjaan rumah. Dan Sady adalah istri yang bekerja di kantor. Ini adalah cerita tentang kehidupan mereka. Pasangan suami istri yang menceritakan kehidupan sehari-hari ala masyarakat Korea umur 20-30 tahunan. Tidak ada hal yang spesial dalam kehidupan mereka, selain keseharian mereka tentunya.

Biar bagaimanapun, aku ini laki-laki... jadi aku akan bertahan. Karena Tuhan... cuma akan memberikan rasa sakit sebatas kemampuan umat-Nya saja. (hal. 21)

Di komik ini sendiri, Majo digambarkan sebagai beruang cokelat gendut dan Sady seperti kelinci putih dengan matanya yang nyalang ekspresif. Kalau diperhatikan, kisah Majo & Sady ini menceritakan kehidupan penulisnya sendiri bersama sang istri. Nama Majo diambil dari kata masochist yang membuatnya memiliki sikat penurut dan tunduk patuh pada istrinya. Begitupun dengan nama Sady yang berasal dari kata sadist mengartikan bahwa ia adalah tipe istri yang sadis, penguasa rumah tangga, namun tetap menyayangi suaminya. Ooohhh...

[REVIEW] Tears in Heaven - Angelia Caroline

Seberapapun materi yang ada di dunia ini, takkan pernah bisa menggantikan sesuatu yang telah hilang. 

Judul: Tears in Heaven
Penulis: Angelia Caroline
Penerbit: GagasMedia
Penyunting: Alit Tisna Palupi
Proofreader: Jumali Ariadinata
Desain sampul: Levina Lesmana
Penata letak: Landi A. Handwiko
Tebal: 346 halaman
Harga: Rp. 48.000,-
Rating: ★★☆

Adalah Nathan, seorang anak blasteran yang lahir dari pasangan Julia dan Anthony. Ketika masih tinggal di Bali, orangtuanya bercerai, beralasan karena Anthony telah jatuh hati pada wanita lain sesama dokter. Keterpaksaan membuat Nathan harus pindah ke Jakarta dan tinggal bersama keluarga tirinya. Kalau bukan karena kanker leukeumia yang diidapnya, tentu ia takkan pernah sudi untuk serumah bersama Tante Lidya dan si kecil Tara.

Sikap apatis Nathan tentu beralasan, memangnya siapa sih yang mau ketika ayahnya harus menikah lagi dengan orang lain sampai harus merusak rumah tangga kedua orangtuanya? Itulah kenapa Nathan lebih memilih berlama-lama di sekolah dibanding harus bertatap muka dengan ibu tirinya. Hari pertama Nathan di sekolah barunya mengenalkan ia pada seorang gadis cantik bernama Kayla. Dia yang membuat hari-hari Nathan selanjutnya lebih berwarna.

[REVIEW] Unforgiven - Eve Shi

Monday, June 15, 2015

Rumah bukan makhluk hidup yang bisa mengancam manusia. (hal. 9)

Judul: Unforgiven
Penulis: Eve Shi
Penerbit: GagasMedia
Editor: Nico Rosady
Proofreader: Tesara Rafiantika
Penata letak: Gita Ramayudha
Desain cover: Levina Lesmana
Tebal: 262 halaman
Harga: Rp. 39.000,-
Rating: ★★

Rumah hijau kedatangan penghuni baru, padahal orang-orang di kompleks itu tahu, bahwa rumah hijau bukanlah sembarang rumah. Ada banyak kabar beredar bahwa rumah tersebut angker, banyak hal yang melatarbelakanginya, mulai dari isu keluarga yang tidak harmonis, kejahatan kriminal, hingga santer terdengar pembunuhan pernah terjadi di rumah tersebut.

Lurk: To move about furtively, or wait in a concealed position. (hal. 1)

Kaylin adalah salah satu anggota keluarga yang mendiami tempat tinggal di samping rumah hijau yang sudah lama tidak ditempati itu. Meski sudah lama, ia baru merasa keanehan mulai banyak terjadi setelah Yanuar—orang yang pindah—berniat tinggal disana. Rico, sahabat Kaylin, pun merasa demikian. 

[REVIEW] Love Rebound - Satria Ramadhan

Sunday, June 14, 2015

Love is the constant passenger in my train of thoughts. And I am heading towards your station.” (hal. 205)

Judul: Love Rebound
Penulis: Satria Ramadhan Sofyan
Penerbit: Bukune
Editor: Moh. Rido
Proofreader: Irsyad Zulfahmi
Desain sampul: Ayu Widjaja
Penata letak: Erina Puspitasari
Tebal: 220 halaman
Harga: Rp. 47.000,-
Rating: ★★★☆

Siapa bilang semua pemain basket punya kehidupan yang seru dan menegangkan dalam cerita cintanya? Nggak ada yang bilang sih, intermezzo aja :P Adalah Satria Ramadhan, si anak basket rabun ayam yang punya kisah cinta ala tarik ulur. Baginya, basket bukan sekadar olahraga dan hobi, tapi juga sudah menjadi prinsip yang diterapkan dalam hidup.

Rebound effects only works in basketball not in relationships. (hal. 112)

Semua cerita dituangkannya dalam 11 bab yang nggak jauh-jauh bercerita soal teknik-teknik dalam permainan bola basket. Istilah-istilah kayak rebound, fouled out, three point, blocking, nggak bakal kerasa asing lagi lewat penyampaian Kak Satria ini. Yah, intinya cerita cinta dia nggak jauh-jauh sama teknik bola basket tadi, harus coba rebound biar dapat three point, eh dapatnya malah kena blocking. Apes!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
a book blog by @asysyifaahs