[GIVEAWAY] IRRC 2015 for May - June + Interview with Pretty Angelia

Sunday, May 3, 2015

April berlalu, dan kini hadir Mei. Rasanya baru kemarin aku mulai review di bulan Januari 2015, dan sampai saat ini... baru sedikit buku yang aku baca. Sedih sih ya, tapi nggak kecewa kok karena toh aku punya prioritas yang harus kujalani selama menjadi pelajar SMA.

Dan, masih ingat kan dengan event-event blog yang kuikuti sejak awal tahun ini? Meski nggak semua terbilang lancar, tapi aku berupaya supaya akhir tahun aku bisa jadi salah satu yang sukses menyelesaikan. Doakan saja ya!

Masih ingat dengan event Indonesian Romance Reading Challenge 2015 kan? Itu lho, yang host-nya si empunya blog ini. Bagaimana progres bacaan teman-teman? Aku hampir lupa buat bikin linky baru, tapi sejak post ini publish, silakan untuk teman-teman peserta memasukkan link review ke linkies bulan Mei - Juni. Jangan lupa ya!


http://asysyifaahsbook.blogspot.com/2015/01/update-indonesian-romance-reading.html

Nah, sama seperti sebelumnya, kali ini aku akan mengadakan giveaway dwi bulanan. Hadiahnya dipersembahkan dari salah satu penulis yang beberapa waktu lalu bukunya ku-review, disini. Tapi, sebelum ke giveaway, simak dulu yuk interview yang kulakukan dengan Mbak Pretty, penulis Bintang dan Cahayanya.

A: Asy-syifaa, as a blogger (pink)
P: Mbak Pretty, as a writer (blue)
C: Cipa, as a random thinker (green) *it's is me!*

A: Halo Mbak Pretty, sebelumnya terimakasih sudah mau berbagi buku cerita di interview blogku kali ini. Sesuai janjiku kemarin, akan ada 10 pertanyaan yang membutuhkan jawaban, jadi silakan dijawab ya :))
P: Hello, Syifa. Thanks buat pertanyaannya :)

A: Novel Bintang dan Cahayanya ini sebenarnya bercerita tentang apa sih?
P: Novel ini intinya menceritakan kehidupan Alin, remaja yang masih labil dalam menghadapi adiknya yang autis. Meski dia kerepotan berinteraksi sama adiknya, tapi sebenarnya Alin selalu berusaha jadi kakak yang baik.

A: Apakah novel ini merupakan cerita hidup Mbak Pret sendiri? Karena setelah membaca dan menyelidikinya dari profil penulis serta ucapan terimakasih, ada banyak kesamaan nama dan tokoh.
P: Inti ceritanya sih iya, aku memang punya adik autis. Tapi cerita di novel ini beda jauh sama kehidupan nyataku hehe. Sebagian besar nama-nama yang ada memang aku ambil dari nama-nama orang terdekatku. Salah satunya Gita Mayang Pujasari, itu sahabat terbaikku waktu SMP dan SMA, dia memang ada di dunia nyata, rumahnya juga ^^
(Wah, aku jadi ingat Gita teman sekelasku juga yang kemarin beliin oleh-oleh batu dari Jogja *batu!*)

A: Ceritakan dong proses kreatif dari penulisan novel ini?
P: Awalnya novel ini aku tulis tahun 2010 kalau nggak salah, buat lomba, tapi nggak menang hehe. Karena aku punya adik autisme, dan cukup paham dunia itu aku nggak terlalu banyak riset di sana. Aku banyak riset di soal bintang-bintang, sampai aku menemukan Arcturus, lalu novel ini banyak sekali revisinya, sampai aku lupa udah berapa kali saking banyaknya :'D
(Perjuangan banget ya Mbak. Tapi nggak papa sih, berevisi-revisi dahulu, beresepsi kemudian *lah!*)

A: Adakah kesulitan yang sering Mbak Pret hadapi saat menyelesaikan tulisan ini?
P: Pada saat riset selesai, Alhamdulillah semuanya lancar saja, tapi karena novel ini udah tiga kali ditolak penerbit, tetap harus revisi, jadi tersendat-sendatnya di sana :'D.
(Tapi semoga nggak ditolak calon pacar dan dosen ya, Mbak :D)

A: Lalu, bagaimana cara Mbak Pret sendiri menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut?
P: Dengan riset mendalam aku lancar aja nulisnya. Aku sangat mempertimbangkan saran-saran dari penerbit yang menolak naskah Bintang dan Cahayanya, jadi aku menjadikannya patokan. Alhamdulillah akhirnya setelah mencoba mengajukan ke Elex Media diterima ^^.

A: Adakah orang atau sesuatu yang menginspirasi Mbak Pret untuk menulis ini - selain Mama dan Sherly yang disebutkan di awal cerita?
P: Sepertinya ibu dan adikku yang hanya menjadi alasanku buat nulis cerita ini ^^
(Well, untuk kamu yang belum tahu, Sherly adalah adik kandung Mbak Pretty. Kalau penasaran, baca bukunya aja ya :P)

A: Seperti yang disebutkan di profil, kenapa Mbak Pret lebih memilih fokus menjadi seorang penulis?
P: Udah passion, dan sepertinya menjadi satu-satunya kemampuanku. Karena udah passion aku jadi mau mengembangkannya menjadi lebih baik lagi.

A: Bagaimana sih perasaan Mbak Pret pada saat novel ini sudah terbit? Merasa puas atau bangga, nggak?
P: Senang sekali :D, apalagi diterbitkan Elex Media. Masih nggak percaya sampai sekarang. Aku juga merasa bangga karena aku bisa membuat sebuah cerita yang dikhususkan untuk ibu sama adikku, dua orang yang sangat aku sayang :).
(Ah, Cipa jadi ikut terharu *lap air banjir*)

A: Apa harapan Mbak Pret terhadap novel Bintang dan Cahayanya ini?
P: Aku harap Bintang dan Cahayanya menginspirasi banyak orang. Supaya yang membaca paham juga tentang autis, soalnya kasusnya sekarang sudah banyak.

A: Lalu, bagaimana pendapat Mbak Pret terhadap reviewer seperti aku? Reviewer itu seperti apa sih di mata Mbak Pret?
P: Aku sangat suka orang yang membaca novelku terus me-review-nya hehe, soalnya dari sana aku bisa tahu apakah pembaca suka novelku atau tidak. Reviewer itu membantu seorang penulis berkembang, sekaligus membantu promosi buku si penulis hehe. Itu menurutku.

Nah, itu tadi 10 pertanyaan yang kuajukan untuk Mbak Pretty. Tapi, karena belum puas, aku mengajukan satu pertanyaan lagi nih!

A: Sebenarnya Mikael itu ada versi nyatanya nggak sih? Apa dia benar-benar seperti yang diceritakan dalam novel ini? Kalau masih SMA, boleh suka sama dia nggak ya? *dijitak*
P: Mikael yang asli itu pinter abis dan bukan Ketua OSIS hehe, tapi dia memang aktif di organisasi. Orangnya seumuran aku, udah kerja. Jadi dia dulu gebetan aku semasa SMP *buka kartu XD*. Tapi kamu boleh kok suka sama dia. Soalnya orangnya memang banyak disukai sama cewek-cewek :3
(Nah kan, ketebak deh kenapa Mbak Pretty menceritakan Mikael seperti itu. Tapi, bener lho, Mikael di buku ini bikin greget. Cuma, kalau Mikael yang asli udah kerja, Cipa membayangkan dia pas SMA aja ya! Haha...)

Itulah tadi interview dengan Mbak Pretty. Ini pertama kalinya lho aku interview dengan penulis, biasanya juga kan sok-sok kenal sama mereka, bahahahak. Selain itu, Mbak Pretty juga pernah menulis novel yang diangkat dari kisah nyata, termasuk karakter dan sifat-sifatnya. Kalau kamu mau baca, klik disini ya: http://www.wattpad.com/108879775-jatuh-bangun-cinta-yumisa-based-on-true-story.


G I V E A W A Y  T I M E

Karena tadi sudah interview dengan Mbak Pretty, maka dalam rangka giveaway kali ini hadiahnya adalah buku Bintang dan Cahayanya hasil dari koleksi pribadiku. Sebelumnya, terimakasih juga ya untuk Mbak Pretty.

Bintang dan Cahayanya
Pretty Angelia Wuisan
Elex Media Komputindo
344 halaman

Alina Lovita Wahab, seorang cewek berusia 17 tahun harus memikul beban paling berat di hidupnya. Memiliki seorang adik yang punya Gangguan Spektrum Autisme ternyata nggak semudah yang ia bayangkan. Banyak yang harus Alin korbankan di masa remaja.

Mengikuti emosi, Alin bertindak nekat. Hingga orang yang paling ia sayang di jagat raya harus menanggung akibat—kecelakaan yang membuat Bunda hampir menuju cahaya yang menuntunnya ke surga. Apa yang paling kau takuti di dunia ini? Mimpi buruk bernama kesendirian…

Sanggupkah Alin bertahan menghadapi masa remaja yang seharusnya berwarna? Bisakah ia menjadi bintang yang bercahaya di tengah gelapnya langit bernama kenyataan dan rahasia? Bagaimana Mikael hadir dan menjadi malaikat penjaganya? Suatu saat kita akan menjadi bintang paling terang dijagat raya. Kamu bintangnya, Kakak cahayanya.


Karena sudah tahu hadiahnya, yuk ikuti syaratnya. Nggak susah kok!

- Mempunyai alamat kirim di Indonesia
- Follow twitter @asysyifaahs dan @prettywuisan
- Follow blog a, Greedy Bibliophile via GFC atau Google+ Followers
- Ajak teman-teman kamu untuk ikutan dengan share link blog post ini di twitter dengan mention @asysyifaahs dan sertakan tagar #GiveawayIRRC2015
- Jawab pertanyaan berikut di kolom komentar, sertakan nama, akun twitter, email, dan link share.
Pertanyaannya adalah "Bagaimana perasaanmu ketika mempunyai seorang adik autis?"


Giveaway ini berlangsung dari tanggal 3 - 9 Mei 2015. Pemenang akan diumumkan tanggal 10 Mei 2015 di blog ini. Jadi, jangan sampai kelewatan dan ajak teman-temanmu untuk ikutan ya!

by.asysyifaahs(◕‿◕✿)

11 comments:

  1. Nama : Fransisca Susanti
    Twitter : @siscacook
    Link share : https://twitter.com/siscacook/status/594641904127647745
    Follow by GFC : Santi Wiryawan
    Jawaban :
    Awalnya pasti perasaanku sedih karena penderita autisme harus berjuang lebih untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar, tapi aku tetap senang akan kehadirannya dan berusaha membuat dia merasa nyaman walaupun dia mempunyai kekurangan karena penderita autisme tetap bisa hidup normal dengan bantuan terapi sejak dini. Bahkan penderita autisme kebanyakan cerdas. Aku akan tetap menyayanginya dan lebih memperhatikannya. Misalnya, penderita autisme biasanya sulit berinteraksi sosial, hidup di dunianya sendiri, ataupun memahami emosi orang lain sehingga aku akan bermain bersamanya, misalnya main lego bersama, membaca buku dongeng bersama, apapun yang bisa menciptakan kebersamaan. Mungkin akan baik jika kami mempunyai seekor binatang peliharaan, misalnya puppy atau anak kucing supaya adikku tersebut bisa belajar memahami emosi. Biasanya penderita autisme emosinya meledak-ledak sehingga aku berusaha menstabilkan emosinya, misalnya dengan olahraga bersama, seperti senam, yoga, dll karena dengan olahraga bisa membuat perasaan senang =) trims ^.^

    ReplyDelete
  2. Nama : Wulida Nadhila
    Twitter : @jm_nim
    Link share :https://twitter.com/Jm_nim/status/595082028309041153
    Follow by GFC : Wulida.Nadhila
    Jawaban : Yang pasti aku sedih, karena kehadiran adik yang selalu aku nanti-nantikan harus berjuang membiasakan diri dengan lingkungan. Tapi aku tetap senang karena aku telah lama menantikan datangnya adik. Aku akan berusaha sekuat tenaga agar ia selalu merasa nyaman di lingkungan tempat tinggalnya dan selalu bahagia. Aku akan selalu menyayanginya dan mengajari banyak hal. Yang aku tahu rata-rata penderita autis sebenarnya cerdas. Aku akan mengajarinya menjahit dan merajut sehingga ia bisa berguna bagi lingkungan dan lingkungan sekitar tidak memandangnya sebalah mata.

    ReplyDelete
  3. Nama : Ade Delina Putri
    Twitter : @adedelinaputri
    Link share : https://twitter.com/adedelinaputri/status/595097304572428288
    Follow by GFC : Ade Delina Putri

    Jawaban: Sedih itu pasti. Tapi semua yang Allah ciptakan tidak ada yang sia-sia. Allah menciptakan (semisal) adikku autis, karena Allah tahu aku dan keluargaku sanggup menghadapinya. Mampu menjaganya dengan baik. Sekalipun pada kenyataannya aku belum pernah berhubungan langsung dengan penderita autis, berdasar cerita teman-temanku, mereka hanya butuh untuk didengar dan kejelasan dari cara kita bicara. Jadi jika bicara dengan mereka, intonasi harus benar-benar jelas agar mereka mengerti. Dan itu yang akan aku lakukan pada adikku :)

    ReplyDelete
  4. Nama: Neneng Lestari
    Twitter: @ntarienovrizal
    link share: https://twitter.com/nTarienovrizal/status/595136916997017600
    follow by GFC: Neneng Lestari

    "Bagaimana perasaanmu ketika mempunyai seorang adik autis?"

    Aku punya persamaan dengan penulis buku ini, kalau penulisnya punya adik perempuan autis, aku memiliki seorang kakak yang cacat fisik dan mental. Memang tidak sama, tapi aku bisa anggap itu sebagai persamaan kasus. Sama-sama memiliki saudara yang tidak sempurna

    Sehingga kalau ditanya perasaanku, justru aku jawab bahagia.

    Awal-awal ketika aku beranjak dewasa mengetahui kakakku tidak sempurna, aku minder. Tapi lama kelamaan mama terus menasehati kalau itu semua pemberian Tuhan. Apa yang harus disedihkan? sedih sama saja tidak menerima keputusan-Nya.

    dimana letak bahagiaku?

    ketika aku bisa merasakan bebas bersekolah, bertemu dengan teman-teman, berbincang, tertawa, pernahkah berpikir kalau kakakku bisa melakukannya? Justru disitu membuat aku berpikir ulang untuk menikmati semua yang telah Allah berikan.

    Pernahkah kakakku mengeluh ketika ia harus menghabiskan seluruh waktu hidupnya dirumah? Jadi kenapa aku harus merajuk/ngambek ketika orang tuaku sekali-kali tidak mengizinkan aku pergi kesuatu tempat bersama teman-teman.

    Pernahkah kakaku mengeluh ketika ia harus selalu makan makanan menyerupai bubur setiap harinya? Jadi kenapa aku mengeluh kalau sekali-kali dirumah hanya terhidang tempe atau telur.

    pernahkah kakakku protes ketika dia tidak selalu mendapat baju baru? Jadi kenapa aku harus mewajibkan baju baru dalam daftar belanjaku.

    Intinya membuat aku bersyukur. Kalau dibilang tidak pernah bertengkar, itu pasti bohong. Aku suka marah ketika ia masuk ke kamarku dan mengacak barang-barang yang ada. Tapi biasanya aku lampiaskan meninju bantal guling hehe. Nah satu lagi kan pelajarannya, belajar sabar.

    Jadi punya saudara tidak sempurna itu bukan untuk disesali atau alasan buat kita bersedih. Jadikan saudara kita itu untuk bahan renungan bahwa masih ada orang disekitar kita yang lebih kekurangan, jadi jangan merasa kalau kita yang "sehat" merasa kurang sempurna

    ReplyDelete
  5. Ada hal-hal yang tidak bisa diubah, terutama takdir. Lalu kalau ditanya bagaimana perasaanmu ketika mempunyai seorang adik autis jawabannya adalah saya tidak akan pernah menyesal, sedih mungkin. Lagi pula untuk apa menyesal? Apakah dengan penyesalan itu akan membuat adik saya kembali normal? Tidak kan?

    Daripada menyesali hal-hal yang tidak bisa diubah lebih baik saya menggunakan waktu saya untuk melakukan kebaikan. Membantu orang itu keren. Dan saya ingin membantu adik saya melewati hari-harinya dengan menyenangkan dan lebih berwarna. Berusaha meyakinkan adik saya bahwa ia tidak sendirian. Ia bersama orang-orang yang menyayanginya.

    Kalau suatu saat nanti ia bertanya : "Kenapa aku tidak punya teman atau kenapa aku berbeda?" dengan penuh rasa sayang aku akan menjawabnya. "Kau istimewa, kau bersama orang-orang yang mencintaimu. Dan mereka lebih dari sekedar teman, mereka adalah keluarga dan saudaramu. Kau tidak akan pernah sendirian."
    Nama : Rina Eko Wati
    Twitter : @HikariMio
    Email : rinaeko87@gmail.com
    Link Share : https://twitter.com/HikariMio/status/595542622359265280
    GFC : Hikari Mio

    ReplyDelete
  6. Q: Bagaimana perasaanmu ketika mempunyai seorang adik autis?

    A: Kalau mau jawaban yang paling jujur ya aku tidak tahu. Aku tidak tahu akan bagaimana perasaanku jika mempunyai adik autis karena pada nyatanya aku memang tidak memiliki adik atau saudara yang autis. Mungkin seperti yang lain, akan merasa sedih. Mungkin juga ada rasa kecewa kepada Tuhan kepada harus begini yang diberikan kepada kami. Bisa juga pasrah saja ikhlas menerima apa yang sudah ditakdirkan oleh-Nya.
    Kurasa mengurus anak autis tidak sesulit seperti sedang berinteraksi dengan orang yang bawaannya super sensitif. Ya, orang yang kukenal yang rada aneh ya cuma yang seperti itu. Di keluarga besarku ada tuh yang kayak gitu. Dia tidak gila, tidak pula autis, tapi entahlah, aku bingung mengkategorikan penyakitnya itu jenis apa. Yang pasti dia jadi orang yang sangat menyebalkan kalau sedang kumat. Kita harus serba hati-hati ketika sedang berbicara padanya bahkan saat sedang tidak bicara dengannya karena dia sering merasa kesinggung sendiri seolah orang lain sedang membicarakannya. Nah, repot kan? Kalau autis itu justru yang kutahu lebih cuek dengan keadaan sekitar.
    Tapi toh ujung-ujungnya manusia tetap harus legowo dengan apa pun yang sudah Tuhan beri. Ya kan?! ;)

    Nama: Aya Murning
    Twitter: @murniaya
    Email: ayamurning@gmail.com
    Link share: https://twitter.com/murniaya/status/596304879590703104

    ReplyDelete
  7. "Bagaimana perasaanmu ketika mempunyai seorang adik autis?"

    Hemz, mungkin sama kasusnya !!aku bukan autis tapi lebih ke minder sama orang. Bahkan keluarga ku mengatakanku bahwa aku idiot. Aku memang tidak mudah bergaul seperti orang lain ,bukan berarti aku tidak mau bergaul tapi lebih soal kenyamanan.

    Jika aku memiliki adik autis aku akan mensupport dia, tidak mendiskriminasikan karena dia berbeda. Aku tau rasanya dikatain dan itu membuatku hatiku hancur sehingga membuatku semakin minder. Aku akan memberlakukan dia seperti orang normal pada umunnya yang memiliki perasaan,kekurangan dan juga kelebihan.

    nama : eny
    twitter : @enythxz
    email :enytok03@gmail.com
    link twitter : https://mobile.twitter.com/Enythxz/status/596928064199655425?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C3225054233

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Btw saya pertama liat Bintang dan Cahayanya di Goodreads:D

      Delete
  9. Nama : rizqa nurul hidayanti
    Twitter : @nurul_rizqa
    Link share :https://twitter.com/nurul_rizqa/status/596978548063080448
    email: rizqanurulhidayanti@yahoo.co.id
    Follow by GFC : riezqha n.h

    Karena dalam kehidupan nyata aku tidak memiliki adik, pastinya aku rada kecewa karena Tuhan memberikan ujian berat padaku. Tetapi aku bisa apa? yang bisa aku lakukan hanyalah menerimanya. mau ataupun tidaak mau aku harus menenrima kehadiran adikku tersebut. Aku akan berusaha menyayangi dan melindungi adikku yang kekurangan. Ketika aku memiliki banyak waktu bersama adikku maka aku akan lebih mengenalnya sehingga aku menganggap dia sama seperti orang normal yang lain ^^

    ReplyDelete
  10. Nama : Wening Purbawati
    Twitter : @dabelyuphi
    Link share :https://twitter.com/DabelyuPhi/status/597548739121799168
    email: dabelyu_phi@yahoo.com
    Follow by GFC : Wening Purbawati

    Q: "Bagaimana perasaanmu ketika mempunyai seorang adik autis?"
    A: mungkin aku tidak akan terlalu tahu bagaimana rasanya jika aku mempunyai adik seorang autis karena aku sendiri pun mempunyai banyak ketidaksempurnaan. tapi aku punya saudara yang anaknya menderita autis, bisa dibilang kalau anak itu masih keponakanku. dan aku merasa sedih setiap kali aku bertemu atau hanya sekedar melihatnya dari kejauhan.

    menurutku, autis itu bukanlah sebuah penyakit atau sebuah kecacatan dari seseorang, tapi justru lebih kesebuah anugrah dan kelebihan yang diberikan Tuhan kepada seseorang. karena anak autis itu anak yang istimewa, tapi karena satu keistimewaannya itu ada hal-hal lain yang tidak sempurna.

    mengurus anak autis mungkin terkadang terlihat sulit, tapi ketika kita mengurusnya dengan kesabaran dan melimpahinya dengan banyak kasih sayang, anak autis akan bisa berinteraksi normal dengan orang-orang sekitarnya.

    ReplyDelete

Review di a, Greedy Bibliophile adalah pendapat suka-suka yang sifatnya subjektif dari si empunya blog. Aku berusaha jujur, karena barang siapa jujur sesungguhnya dia masih hidup.

Aku nggak pernah memaksa kamu untuk setuju dengan pendapatku sendiri. Jangan sebel, jangan kesel, kecuali kamu mau itu menjadi beban besar yang berat ditanggung.

Boleh komentar, boleh curhat, boleh baper, tapi jangan promosi jualan obat atau agen judi bola. Tulis dengan bahasa manusia yang sopan dan mudah dimengerti ya.

Terima kasih sudah berkunjung, semoga ada cerita yang bermanfaat, jangan lupa kuenya boleh dibawa. Asal tulisan aku jangan dicomot seenak udelmu.

tertanda,

yang punya cerita

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
a book blog by @asysyifaahs