Masih soal wrap-up post, kali ini aku mau mengakumulasi bacaan YA sepanjang 2015. Jangan ditanya, total buku yang kubaca saja sedikit, apalagi tipe buku ini, ya kan? Mengecewakan, pasti. Tapi ya sudahlah, 2k15 mau berakhir dan masih sedih aja? Huh... besok mau tahun baru kali xP
[Wrap-Up Post] Young Adult Reading Challenge 2015
Thursday, December 31, 2015
[Wrap-Up Post] Tantangan Membaca Haru
Aku yakin tahun ini, aku banyak mengalami kegagalan dalam ikut tantangan baca sana-sini. Yah, mau gimana lagi sih, namanya juga fokus belajar, jadilah hasil membaca seadanya sebagai pelampiasan rasa suntuk setelah belajar. Jadi, Tantangan Membaca Haru pun, aku nggak bisa dibilang begitu sukses. Ada lk 20 buku Haru yang kupunya, tapi baru sebagian yang dibaca, apalagi yang diresensi :D
Sunday, December 27, 2015
Dear Santa... setiap kali liburan, ada dua hal paling sering terjadi padaku. Pertama, aku seringkali lupa hari dan tanggal yang bikin aku lupa jadwal-jadwalku. Kedua, aku seringkali jatuh sakit akibat puncak dari rasa lelah yang aku tahan selama masa-masa hari biasa. Makanya, kedua alasan itu sudah pasti menjadi alasan utama kenapa aku jarang pergi berlibur kemana-mana, bahkan ke rumah teman pun aku memilih absen. Tapi, aku nggak mau bikin Santaku sedih, menunggu itu lama kan ya? Hehe, doakan aku ya semoga lekas sembuh :)
Aku nggak lupa kok dengan acara Secret Santa ini, sejak awal memang selalu antusias. Belum lagi, kado yang aku dapat tahun ini sama banyaknya seperti kemarin. Hei Santa, anak baik seperti aku dapat dua buah buku dan satu bookmark cantik lho. Waaah..., aku jadi malu padahal aku memberi kado buat Targetku hanya satu buku saja, hihi ^^v
Aku nggak lupa kok dengan acara Secret Santa ini, sejak awal memang selalu antusias. Belum lagi, kado yang aku dapat tahun ini sama banyaknya seperti kemarin. Hei Santa, anak baik seperti aku dapat dua buah buku dan satu bookmark cantik lho. Waaah..., aku jadi malu padahal aku memberi kado buat Targetku hanya satu buku saja, hihi ^^v
[REVIEW] Passport to Happiness - Ollie
Perjalanan telah mengajariku untuk memulai langkah pertama dalam mencari bahagia dan menemukan versi hidup sempurna yang aku cari, dalam setiap tikungannya. (hal. x)
Passport to Happiness
Penulis: Ollie
Penerbit: GagasMedia
Editor: Resita Wahyu Febiratri & Nila Suri
Penyelaras aksara: Alaine Any
Penata letak: Putra Julianto
Desainer sampul: Mulya Printis
Penyelaras desain sampul: Agung Nugroho
Ilustrator isi: Oktarina Lukitasari
Tebal: 176 halaman
Terbit: 2015 (Cetakan Pertama)
---
Aku bukan tipe anak yang suka pergi melakukan perjalanan, bukan karena nggak ingin tapi lebih tepatnya karena nggak sempat. Kadang niatnya ada, teman perjalanannya nggak ada. Ada teman perjalanannya, aku yang sibuk dengan tugas. Yah, kalau keterusan begitu, titik potongnya nggak bakal ketemu juga, iya kan?
Perjalanan ke luar kotaku juga bisa dihitung dengan jari, dan itu semua nggak terlalu berkesan buatku. Itinerary dan jadwal lainnya diatur pihak tour and travel dan itu nggak ada asyik-asyiknya. Kita nggak bisa ngerasain ribetnya ngatur jadwal, asyiknya beli tiket, atau mungkin sampai kesasar salah arah. Yah, mungkin memang belum ada yang spesial selama ini, kita tunggu kalau aku lulus SMA ya!
Passport to Happiness
Penulis: Ollie
Penerbit: GagasMedia
Editor: Resita Wahyu Febiratri & Nila Suri
Penyelaras aksara: Alaine Any
Penata letak: Putra Julianto
Desainer sampul: Mulya Printis
Penyelaras desain sampul: Agung Nugroho
Ilustrator isi: Oktarina Lukitasari
Tebal: 176 halaman
Terbit: 2015 (Cetakan Pertama)
---
Aku bukan tipe anak yang suka pergi melakukan perjalanan, bukan karena nggak ingin tapi lebih tepatnya karena nggak sempat. Kadang niatnya ada, teman perjalanannya nggak ada. Ada teman perjalanannya, aku yang sibuk dengan tugas. Yah, kalau keterusan begitu, titik potongnya nggak bakal ketemu juga, iya kan?
Perjalanan ke luar kotaku juga bisa dihitung dengan jari, dan itu semua nggak terlalu berkesan buatku. Itinerary dan jadwal lainnya diatur pihak tour and travel dan itu nggak ada asyik-asyiknya. Kita nggak bisa ngerasain ribetnya ngatur jadwal, asyiknya beli tiket, atau mungkin sampai kesasar salah arah. Yah, mungkin memang belum ada yang spesial selama ini, kita tunggu kalau aku lulus SMA ya!
Kita memang tidak boleh menilai hanya dengan standar yang kita anggap biasa saja. Namun juga belajar untuk mengerti kultur dan kebiasaan orang lain. (From Moscow with Love, hal. 38)
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
GagasMedia,
Ollie,
Rating 3.5,
Review 2015
Sunday, December 20, 2015
"Hidup ini
adalah perjalanan panjang dan tidak selalu mulus. Pada hari ke berapa dan pada jam ke berapa kita tidak pernah
tahu, rasa sakit apa yang harus kita lalui. Kita tidak tahu kapan hidup akan membanting
kita dalam sekali, membuat terduduk, untuk kemudian memaksa kita mengambil
keputusan. Satu-dua keputusan itu membuat kita bangga, sedangkan sisanya lebih
banyak menghasilkan penyesalan." (hal. 262)
Pulang
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Editor: Triana Rahmawati
Cover: Resoluzy
Layout: Alfian
Tebal: 400 halaman
Terbit: Oktober 2015 (Cetakan Ketiga)
Rating: ★★★★★
---
Tokoh utama kita bernama Bujang, remaja kusam tanpa alas kaki dari pedalaman rimba Sumatra yang bertranformasi menjadi “Si Babi Hutan”, tukang jagal nomor satu yang pandai menyelesaikan konflik tingkat tinggi. Berawal dari perburuan babi hutan di sebuah talang di Bukit Barisan, ia berhasil membunuh raja babi hutan demi menyelamatkan Tauke Muda, orang bermata sipit yang bertamu pada bapaknya. Tindakan superiornya tersebut tak ragu lagi membuat Tauke Muda mengajak Bujang pergi ke Kota Provinsi, meninggalkan bapaknya yang lumpuh di kaki dan mamak yang sulit mengikhlaskan kepergiannya.
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Editor: Triana Rahmawati
Cover: Resoluzy
Layout: Alfian
Tebal: 400 halaman
Terbit: Oktober 2015 (Cetakan Ketiga)
Rating: ★★★★★
---
“Ingat, Bujang. Jika kau tidak membunuh mereka lebih dulu, maka mereka akan membunuhmu lebih awal. Pertempuran adalah pertempuran. Tidak ada ampun. Jangan ragu walau sehelai benang.” (hal. 153)
Tokoh utama kita bernama Bujang, remaja kusam tanpa alas kaki dari pedalaman rimba Sumatra yang bertranformasi menjadi “Si Babi Hutan”, tukang jagal nomor satu yang pandai menyelesaikan konflik tingkat tinggi. Berawal dari perburuan babi hutan di sebuah talang di Bukit Barisan, ia berhasil membunuh raja babi hutan demi menyelamatkan Tauke Muda, orang bermata sipit yang bertamu pada bapaknya. Tindakan superiornya tersebut tak ragu lagi membuat Tauke Muda mengajak Bujang pergi ke Kota Provinsi, meninggalkan bapaknya yang lumpuh di kaki dan mamak yang sulit mengikhlaskan kepergiannya.
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
Rating 5,
Republika,
Review 2015,
Tere Liye
Tuesday, November 10, 2015
There is a place in history waiting for you! (pg. 57)
Jurus Kuliah ke Luar Negeri: Baca Ini Kamu Pasti Kuliah ke Luar Negeri Dijamin 100%
Writer(s): Tim Penulis JKLN (Miftachudin Arjuna, Zulkhan Indra Putra, Stevan Chondra, Muhammad Izdiyan Muttaqin, Adi Atiasa)
Publisher: Inspira Book
Layouter: Gumilang Fachrizal
Cover designer: Zahrina Fanny Aditya
Pages: 302 pages
Published: August 2015 (Fifth edition)
Rating: ★★★★★
---
In my previous post, I wrote book review in English, and so now I’ll write the book review in English again. Because I think, I love to do it and it’s make me more often to use English so well—even sometime I open the translator, LMAO. Hmm, maybe not so good writing, but I’ll try, let’s get started!
Jurus Kuliah ke Luar Negeri is a book that you may know about how to school in abroad, it contain two format, hardcover book and electronic book. What’s the different are how much the content that written in each format.
[REVIEW] #88LoveLife - Diana Rikasari & Dinda Puspitasari
LOVE exists not to takeover your life and make you dependent on it. It exists to free you and make you feel better about LIFE. (#16)
#88LoveLife: 88 Thoughts on Love and Life
Writer: Diana Rikasari
Illustrator: Dinda Puspitasari
Publisher: POP (imprint of Kepustakaan Populer Gramedia)
Editor: Anida Nurrahmi
Pages: 128 pages
Published: January 2015 (Fourth printing)
Rating: ★★★★★
---
#88LoveLife that has written by the famous Indonesian fashion blogger is a compilation of Diana’ thoughts about love and life. There is contain motivation quotes with the cute and colorful illustrations by Dinda Puspitasari. Like Diana’ said, whenever you feel lonely, or need a friend to talk to, this book can be a spark of motivation, or inspiration, or even become your friend.
You can simply one sit reading when read the eighty eight good vibes in this book that written in English—full of English, but you know... there’s deep meaning for each quotes and I feel uplifting and motivating when I understand some quotes. LOL.
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
Diana Rikasari,
Dinda Puspitasari,
in English,
KPG,
Rating 5,
Review 2015
Wednesday, November 4, 2015
Dear Santa, beberapa hari yang lalu aku sudah menyusun surat romantis untuk kusampaikan padamu. Tapi berhubung setelah aku baca lagi, ternyata suratnya lebih terasa jijik dibanding romantis, jadi aku menulis ulang surat untukmu. Dan ini, hasil akhirnya, toh mau surat seromantis apapun, pada akhirnya kamu akan (dan harus! #maksabanget) mengabulkan permohonanku. Heheh...
Santa, di bawah ini beberapa harapan tertulisku, kamu boleh mengabulkan yang mana saja; satu, DUA (#kodekeras), atau bahkan lebih dari itu aku terima selagi kamu ikhlas, tapi rasanya dua buku sudah lebih dari cukup, kok. Aku kan anak baik, nggak akan memanfaatkan kesempatan ini ‘dengan sengaja’, you know what I mean lah, Santa :p
Monday, October 19, 2015
“Pikirkan baik-baik, pilihlah apa yang menurut kamu benar untuk diri sendiri, bukan karena orang lain. Jangan sampai menyesal belakangan. Hidup hanya sekali.” (hal. 82)
Judul: Doriyaki
Penulis: Andori Andriani
Penerbit: Bukune
Editor: Ry Azzura
Penyelaras akhir: Irsyad Zulfahmi
Desain cover: Arie Je
Penata letak: Erina Puspitasari
Penyelaras tata letak: Putra Julianto
Ilustrasi: Arie Je
Tebal: 144 halaman
Terbit: Juli 2015 (Cetakan Pertama)
Rating: ★★★★
---
Tahu Dorippu? Atau Andori, mungkin? Nggak tau ya, bisa jadi karena mungkin cuma anak labil kekinian yang hobi main ask.fm dan kenal Kak Dori*berarti elu labil Syif, berarti yang kenal Kak Dori sama labilnya Syif* *elu dijambak sejumlah followers doi*
Iya, Doriyaki adalah buku pertama Kak Dori yang merupakan kumpulan cerita hidupnya. Di buku ini, Kak Dori ngebahas ceritanya yang pernah tinggal dan sekolah di Jepang, kehidupan keluarganya, LDR-an Jakarta-Tokyo, sampai perintilan mimpi-mimpinya yang bikin banyak orang terinspirasi.
Judul: Doriyaki
Penulis: Andori Andriani
Penerbit: Bukune
Editor: Ry Azzura
Penyelaras akhir: Irsyad Zulfahmi
Desain cover: Arie Je
Penata letak: Erina Puspitasari
Penyelaras tata letak: Putra Julianto
Ilustrasi: Arie Je
Tebal: 144 halaman
Terbit: Juli 2015 (Cetakan Pertama)
Rating: ★★★★
---
Tahu Dorippu? Atau Andori, mungkin? Nggak tau ya, bisa jadi karena mungkin cuma anak labil kekinian yang hobi main ask.fm dan kenal Kak Dori
Iya, Doriyaki adalah buku pertama Kak Dori yang merupakan kumpulan cerita hidupnya. Di buku ini, Kak Dori ngebahas ceritanya yang pernah tinggal dan sekolah di Jepang, kehidupan keluarganya, LDR-an Jakarta-Tokyo, sampai perintilan mimpi-mimpinya yang bikin banyak orang terinspirasi.
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Andori Andriani,
Book Review,
Bukune,
Rating 4,
Review 2015
Sunday, October 18, 2015
Surat adalah bukti nyata yang bisa dilihat, bahwa seseorang sedang memikirkan dirinya. (hal. 129)
Judul: To All The Boys I’ve Loved Before
Penulis: Jenny Han
Penerjemah: Airien Kusumawardani
Penyunting: Selsa Chintya
Proofreader: Yuli Yono
Ilustrasi isi: @teguhra
Tebal: 380 halaman
Terbit: April 2015 (Cetakan Pertama)
Rating: ★★★☆
---
Lara Jean Song Covey adalah si anak tengah dari ketiga bersaudari. Ia memiliki seorang kakak yang bijak dan rapi bernama Margot, serta adik yang manis tapi menyebalkan bernama Kitty. Bersama ayah dan dua saudarinya, ia menjalani hidup tanpa seorang ibu. Cerita diawali dari kehidupan keluarga Song Covey bersama tetangga mereka bernama Josh.
Margot yang harus melanjutkan sekolahnya, akan segera pindah untuk kuliah di Skotlandia. Dengan begitu, Lara Jean-lah yang akan bertanggung jawab dalam kegiatan sehari-hari mereka—menggantikan Gogo yang banyak berperan menjadi “ibu” bagi adik-adiknya. Sayangnya, kepergian Margot banyak mengubah kebiasaan Lara Jean, seperti kedekatan dengan Josh yang kian lama kian merenggang.
Judul: To All The Boys I’ve Loved Before
Penulis: Jenny Han
Penerjemah: Airien Kusumawardani
Penyunting: Selsa Chintya
Proofreader: Yuli Yono
Ilustrasi isi: @teguhra
Tebal: 380 halaman
Terbit: April 2015 (Cetakan Pertama)
Rating: ★★★☆
---
Lara Jean Song Covey adalah si anak tengah dari ketiga bersaudari. Ia memiliki seorang kakak yang bijak dan rapi bernama Margot, serta adik yang manis tapi menyebalkan bernama Kitty. Bersama ayah dan dua saudarinya, ia menjalani hidup tanpa seorang ibu. Cerita diawali dari kehidupan keluarga Song Covey bersama tetangga mereka bernama Josh.
Margot yang harus melanjutkan sekolahnya, akan segera pindah untuk kuliah di Skotlandia. Dengan begitu, Lara Jean-lah yang akan bertanggung jawab dalam kegiatan sehari-hari mereka—menggantikan Gogo yang banyak berperan menjadi “ibu” bagi adik-adiknya. Sayangnya, kepergian Margot banyak mengubah kebiasaan Lara Jean, seperti kedekatan dengan Josh yang kian lama kian merenggang.
Wednesday, September 23, 2015
"Membangun sebuah hubungan itu butuh dua orang yang solid. Yang sama-sama kuat. Bukan yang saling ngisi kelemahan. Karena untuk menjadi kuat adalah tanggung jawab masing-masing orang. Bukan tanggung jawab orang lain." (hak. 217)
Judul: Sabtu Bersama Bapak
Penulis: Adhitya Mulya
Penerbit: GagasMedia
Penyunting: Resita Wahyu Febiratri
Proofreader: Yuke Ratna P. & Mita M. Supardi
Desainer sampul: Jeffri Fernando
Penata letak: Landi A. Handwiko
Tebal: 278 halaman
Terbit: 2014 (Cetakan Kelima)
Rating: ★★★★☆
---
Sabtu Bersama Bapak bercerita tentang keluarga Garnida. Pak Gunawan, seorang suami sekaligus ayah yang meninggalkan banyak rekaman video untuk anak-anaknya yang kelak akan tumbuh besar. Ditemani sang istri, Ibu Itje, ia menyiapkan nasihat dan petuah melalui cara yang tidak biasa. Semua dilakukannya untuk Satya dan Cakra (alias Saka) agar mereka siap menjalani kehidupan sebagai seorang ‘lelaki’ meski tak ada lagi sosok ayah yang menemani.
Judul: Sabtu Bersama Bapak
Penulis: Adhitya Mulya
Penerbit: GagasMedia
Penyunting: Resita Wahyu Febiratri
Proofreader: Yuke Ratna P. & Mita M. Supardi
Desainer sampul: Jeffri Fernando
Penata letak: Landi A. Handwiko
Tebal: 278 halaman
Terbit: 2014 (Cetakan Kelima)
Rating: ★★★★☆
---
Sabtu Bersama Bapak bercerita tentang keluarga Garnida. Pak Gunawan, seorang suami sekaligus ayah yang meninggalkan banyak rekaman video untuk anak-anaknya yang kelak akan tumbuh besar. Ditemani sang istri, Ibu Itje, ia menyiapkan nasihat dan petuah melalui cara yang tidak biasa. Semua dilakukannya untuk Satya dan Cakra (alias Saka) agar mereka siap menjalani kehidupan sebagai seorang ‘lelaki’ meski tak ada lagi sosok ayah yang menemani.
"Sulung dipaksa menjadi dewasa hanya karena kodrat mereka sulung, itu... Kakang nggak setuju." — "Seorang anak, tidak wajib menjadi baik atau pintar hanya karena dia sulung. Nanti yang sulung benci sama takdirnya dan si bungsu tidak belajar tanggung jawab dengan cara yang sama. Semua anak wajib menjadi baik dan pintar karena memang itu yang sebaiknya semua manusia lakukan." (hal. 105)
"Menjadi panutan bukan tugas anak sulung—kepada adik-adiknya. Menjadi panutan adalah tugas orangtua—untuk semua anak." (hal. 106)
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Adhitya Mulya,
Book Review,
GagasMedia,
Rating 4.5,
Review 2015
Tuesday, September 22, 2015
Apakah masih ada yang berani bilang bahwa jarak bukan masalah? (hal. 108)
Judul: Cherish Cheri
Penulis: Nita Trismaya
Penerbit: PlotPoint
Ilustrasi sampul: Diela Maharanie
Pemeriksa aksara: Dias Rifanza
Penata aksara: Kuswanto
Desain: Teguh Pandirian
Ilustrasi: Ochidyati
Tebal: 233 halaman
Terbit: April 2013 (Cetakan Pertama)
Rating: ★★★
---
Cheri adalah siswa kelas 3 SMA di Jakarta yang sedang menjalani hubungan jarak jauh (red, LDR—Long Distance Relationship) bersama Mikka yang kuliah di Melbourne. Sama seperti pasangan LDR kebanyakan, cara mereka berkomunikasi hanya bermodalkan Skype meski sering kali terhambat dengan perbedaan waktu dan koneksi internet. Kalau Cheri lagi bangun, bisa jadi Mikka malah sedang tidur, makanya kadang kala keduanya mencuri-curi waktu hanya untuk sekadar menggugurkan perasaan rindu yang terbentang jarak ribuan kilometer itu.
Meski Mikka berada di negeri kanguru, Cheri akan selalu setia dengannya, nggak heran deh kalau sampai dia sudah punya tempat tersendiri di hati keluarga Mikka yang berada di Bandung. Contohnya saja tentang undangan dari mama Mikka yang sedang berulang tahun membuat Cheri sudah dianggap jadi bagian keluarga pacarnya itu.
Judul: Cherish Cheri
Penulis: Nita Trismaya
Penerbit: PlotPoint
Ilustrasi sampul: Diela Maharanie
Pemeriksa aksara: Dias Rifanza
Penata aksara: Kuswanto
Desain: Teguh Pandirian
Ilustrasi: Ochidyati
Tebal: 233 halaman
Terbit: April 2013 (Cetakan Pertama)
Rating: ★★★
---
Cheri adalah siswa kelas 3 SMA di Jakarta yang sedang menjalani hubungan jarak jauh (red, LDR—Long Distance Relationship) bersama Mikka yang kuliah di Melbourne. Sama seperti pasangan LDR kebanyakan, cara mereka berkomunikasi hanya bermodalkan Skype meski sering kali terhambat dengan perbedaan waktu dan koneksi internet. Kalau Cheri lagi bangun, bisa jadi Mikka malah sedang tidur, makanya kadang kala keduanya mencuri-curi waktu hanya untuk sekadar menggugurkan perasaan rindu yang terbentang jarak ribuan kilometer itu.
Padahal untuk membuktikan cinta adalah dari tindakan, bukan serbuan kata-kata semata. (hal. 107)
Meski Mikka berada di negeri kanguru, Cheri akan selalu setia dengannya, nggak heran deh kalau sampai dia sudah punya tempat tersendiri di hati keluarga Mikka yang berada di Bandung. Contohnya saja tentang undangan dari mama Mikka yang sedang berulang tahun membuat Cheri sudah dianggap jadi bagian keluarga pacarnya itu.
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
Nita Trismaya,
PlotPoint,
Rating 3,
Review 2015
Monday, September 21, 2015
“Kamu harus ingat hidup adalah pertemuan dan perpisahan. Jika suatu saat kita berpisah akankah kamu mengatakan kalimat itu walau pada bayangan?” (hal. 74)
Judul: Stasiun
Penulis: Cynthia Febrina
Penerbit: PlotPoint
Penyunting: Gina S Noer, Ninus D Andarnuswari
Ilustrasi sampul: Diani Apsari
Pemeriksa aksara: Ridho Wijaya
Penata aksara: Kuswanto
Desain: Teguh Pandirian
Ilustrasi: Matahari Indonesia
Tebal: 170 halaman
Terbit: Mei 2013 (Cetakan Pertama)
Rating: ★★★
---
Adinda baru saja diputuskan Rangga yang kini telah menjadi mantan kekasihnya. Ia yang dulu akan selalu bersama Rangga tiba-tiba saja harus menghadapi kebiasaan baru dalam hal pulang-pergi dari dan ke kantor tempatnya bekerja. Dulu, Ranggalah yang senantiasa menjemput Adinda, setia dari Bogor menuju Jakarta. Namun, setelah kenyataan pahit itu, mau tidak mau Adinda harus terpaksa menaiki kereta api.
Ryan adalah seorang lelaki pekerja yang bertitel “anak kereta sejati”. Ada banyak hal yang berkaitan dengan stasiun yang sudah dikenalnya, tak luput pertemanan dengan orang-orang yang tak pernah absen menjadi penghuni di sekitar stasiun.
Judul: Stasiun
Penulis: Cynthia Febrina
Penerbit: PlotPoint
Penyunting: Gina S Noer, Ninus D Andarnuswari
Ilustrasi sampul: Diani Apsari
Pemeriksa aksara: Ridho Wijaya
Penata aksara: Kuswanto
Desain: Teguh Pandirian
Ilustrasi: Matahari Indonesia
Tebal: 170 halaman
Terbit: Mei 2013 (Cetakan Pertama)
Rating: ★★★
---
Adinda baru saja diputuskan Rangga yang kini telah menjadi mantan kekasihnya. Ia yang dulu akan selalu bersama Rangga tiba-tiba saja harus menghadapi kebiasaan baru dalam hal pulang-pergi dari dan ke kantor tempatnya bekerja. Dulu, Ranggalah yang senantiasa menjemput Adinda, setia dari Bogor menuju Jakarta. Namun, setelah kenyataan pahit itu, mau tidak mau Adinda harus terpaksa menaiki kereta api.
Ryan adalah seorang lelaki pekerja yang bertitel “anak kereta sejati”. Ada banyak hal yang berkaitan dengan stasiun yang sudah dikenalnya, tak luput pertemanan dengan orang-orang yang tak pernah absen menjadi penghuni di sekitar stasiun.
“Semakin disembunyikan, perasaan jatuh cinta itu semakin terlihat.” — “Oooh, saat jatuh cinta semua hal yang nggak mungkin jadi mungkin, yang nggak nyambung jadi nyambung.” (hal. 112)
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
Cynthia Febrina,
PlotPoint,
Rating 3,
Review 2015
Sunday, September 20, 2015
Selamat pagi, di Minggu yang cerah ini aku yang baru merasakan kembali hari libur 'seutuhnya', akan membawa kejutan untuk salah satu di antara kalian yang sudah ikut blog tour (dan giveaway!) You Had Me at "Hello" di blogku beberapa hari yang lalu. Siapa yang nungguin? *krik krik* Nggak ada! Cukup tau, BHAY! *eh
Terima kasih untuk Mbak Indah Hanaco sebagai penulisnya, untuk Mbak Kiki yang banyak berperan aktif dalam mengomando blog tour #YouHadMeAtHello ini, untuk Kak Mei yang mengajak aku sebelumnya, dan untuk kalian semua yang selalu buat aku senang karena sudah memeriahkan giveaway dan blog tour di blogku ini. As always, you're rock, Guys! \m/
Terima kasih untuk Mbak Indah Hanaco sebagai penulisnya, untuk Mbak Kiki yang banyak berperan aktif dalam mengomando blog tour #YouHadMeAtHello ini, untuk Kak Mei yang mengajak aku sebelumnya, dan untuk kalian semua yang selalu buat aku senang karena sudah memeriahkan giveaway dan blog tour di blogku ini. As always, you're rock, Guys! \m/
[REVIEW] Sesuatu Yang Tertunda - Sky Nakayama
“Itulah cinta, Ya. Kamu nggak akan pernah tahu kapan atau bagaimana ia bisa menghampiri kamu.” (hal. 156)
Judul: Sesuatu Yang Tertunda
Penulis: Sky Nakayama
Penerbit: PlotPoint
Penyunting: Arief Ash Sidiq
Perancang sampul: Lidia Puspita, Teguh Pandirian
Pemeriksa aksara: Rika Amelina, Dias Rifansa
Penata aksara: Kuswanto
Desain: Teguh Pandirian
Ilustrasi: Diani Apsari
Tebal: 191 halaman
Terbit: April 2013 (Cetakan Pertama)
Rating: ★★☆
---
Aria dan Arian adalah sepasang kakak-beradik yang memiliki sifat berlainan. Kakaknya, Arian, punya sikap yang lebih ramah dan supel kepada setiap orang. Sebaliknya, Aria sang adik lebih terasa cuek dan dingin, terkecuali kepada ibunya. Cerita dimulai saat mereka tak sengaja bertemu Alina yang kini menjadi tetangga baru, yang sempat Aria abaikan saat mereka berpapasan lewat kaca jendela kamarnya.
Alina adalah seorang gadis perempuan yang sudah ditinggal pergi orang-orang tersayangnya, salah satunya adalah Agung—kakaknya. Kepindahan Alina ke kompleks yang sama dengan si dua bersaudara menambah kisah dalam keseharian mereka.
Penulis: Sky Nakayama
Penerbit: PlotPoint
Penyunting: Arief Ash Sidiq
Perancang sampul: Lidia Puspita, Teguh Pandirian
Pemeriksa aksara: Rika Amelina, Dias Rifansa
Penata aksara: Kuswanto
Desain: Teguh Pandirian
Ilustrasi: Diani Apsari
Tebal: 191 halaman
Terbit: April 2013 (Cetakan Pertama)
Rating: ★★☆
---
Aria dan Arian adalah sepasang kakak-beradik yang memiliki sifat berlainan. Kakaknya, Arian, punya sikap yang lebih ramah dan supel kepada setiap orang. Sebaliknya, Aria sang adik lebih terasa cuek dan dingin, terkecuali kepada ibunya. Cerita dimulai saat mereka tak sengaja bertemu Alina yang kini menjadi tetangga baru, yang sempat Aria abaikan saat mereka berpapasan lewat kaca jendela kamarnya.
Alina adalah seorang gadis perempuan yang sudah ditinggal pergi orang-orang tersayangnya, salah satunya adalah Agung—kakaknya. Kepindahan Alina ke kompleks yang sama dengan si dua bersaudara menambah kisah dalam keseharian mereka.
...bukan dunia yang harus berubah mengikutinya, tetapi dirinyalah yang harus berubah, melebur dengan ritme waktu, tanpa harus kehilangan warna hidup yang telah membentuk dirinya. (hal. 190)
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
PlotPoint,
Rating 2.5,
Review 2015,
Sky Nakayama
Thursday, September 17, 2015
Kenapa sih, di saat aku merasa hidupku sempurna, ada saja yang terjadi? Tepatnya kutukan apa sih yang nenek sihir itu dulu jatuhkan kepadaku? Apa salah ayah dan ibuku sampai aku layak mendapatkannya? (hal. 78)
Judul: The Chronicles of Audy: 4/4
Penulis: Orizuka
Penerbit: Penerbit Haru
Penyunting: Yuli Yono
Cover desainer dan ilustrator: Bambang ‘Bambi’ Gunawan
Proofreader: KP Januwarsi
Tebal: 314 halaman
Rating: ★★★★☆
---
Audy kembali lagi membawakan kronik kehidupannya bersama 4R—Regan, Romeo, Rex, dan Rafael. Ia yang masih berkutat dengan tugas skripsi yang entah kapan selesainya, hingga satu per satu masalah yang mulai muncul dari keluarga Rashad itu.
Meski masih belum selesai dengan tugas akhirnya, skripsi Audy mulai berkembang sedikit demi sedikit. Thanks God..., paling nggak dia sudah mengajukan proposal untuk TA-nya itu. Dan terimakasih untuk Rex, si maniak skripsi yang baru saja akan lulus dari SMA-nya yang banyak berperan dalam tugas akhir Audy. Hmm, kalau bukan karena dia, aku yakin Audy bakal mahasiswa abadi :P
Judul: The Chronicles of Audy: 4/4
Penulis: Orizuka
Penerbit: Penerbit Haru
Penyunting: Yuli Yono
Cover desainer dan ilustrator: Bambang ‘Bambi’ Gunawan
Proofreader: KP Januwarsi
Tebal: 314 halaman
Rating: ★★★★☆
---
Audy kembali lagi membawakan kronik kehidupannya bersama 4R—Regan, Romeo, Rex, dan Rafael. Ia yang masih berkutat dengan tugas skripsi yang entah kapan selesainya, hingga satu per satu masalah yang mulai muncul dari keluarga Rashad itu.
“Kalau yang kamu maksud, kamu mau menyamai dia... tentu sulit. Susah menebak jalan pikirannya. Apalagi mengejar langkahnya.” (hal. 166)
Meski masih belum selesai dengan tugas akhirnya, skripsi Audy mulai berkembang sedikit demi sedikit. Thanks God..., paling nggak dia sudah mengajukan proposal untuk TA-nya itu. Dan terimakasih untuk Rex, si maniak skripsi yang baru saja akan lulus dari SMA-nya yang banyak berperan dalam tugas akhir Audy. Hmm, kalau bukan karena dia, aku yakin Audy bakal mahasiswa abadi :P
[REVIEW] U-Turn - Nadya Prayudhi
Karin, jika cinta membuatmu gila. Itu bukan cinta namanya. (hal. 159)
Judul: U-Turn
Penulis: Nadya Prayudhi
Penerbit: PlotPoint
Penyunting: Arief Ash Shiddiq
Perancang sampul: Diela Maharani
Pemeriksa aksara: Ridho Wijaya, Ining Isaiyas
Penata aksara: Kuswanto
Desain: Teguh Pandirian
Tebal: 228 halaman
Rating: ★★☆
---
Ini adalah cerita Karin yang baru saja diputuskan oleh Bre, yang belum lama ini pernah menjadi pacarnya. Rasa marah, kecewa, dan kesal menyergapnya hingga membuat ia memutar balik kisah hidupnya—saat pertama kali mereka berkenalan.
Berpisah dengan Bre, membuatnya merasa tidak nyaman karena tiba-tiba saja Bre mengatakan bahwa mereka akan menikah di hadapan teman-temannya. Tidak ada yang salah, hanya saja bagi Karin ia belum siap akan pernyataan yang terlalu mendadak ini. Lagi pula, Karinlah yang merasa berhak untuk marah atas kejadian tersebut, bukan sebaliknya.
Judul: U-Turn
Penulis: Nadya Prayudhi
Penerbit: PlotPoint
Penyunting: Arief Ash Shiddiq
Perancang sampul: Diela Maharani
Pemeriksa aksara: Ridho Wijaya, Ining Isaiyas
Penata aksara: Kuswanto
Desain: Teguh Pandirian
Tebal: 228 halaman
Rating: ★★☆
---
Ini adalah cerita Karin yang baru saja diputuskan oleh Bre, yang belum lama ini pernah menjadi pacarnya. Rasa marah, kecewa, dan kesal menyergapnya hingga membuat ia memutar balik kisah hidupnya—saat pertama kali mereka berkenalan.
Seandainya patah hati itu menyenangkan, tentunya semua judul dan lirik lagu di seluruh dunia harus diubah jadi macam “Thank you for leaving me”, “Happy without you”, atau “Glad we’re not together again”. (hal. 5)
Berpisah dengan Bre, membuatnya merasa tidak nyaman karena tiba-tiba saja Bre mengatakan bahwa mereka akan menikah di hadapan teman-temannya. Tidak ada yang salah, hanya saja bagi Karin ia belum siap akan pernyataan yang terlalu mendadak ini. Lagi pula, Karinlah yang merasa berhak untuk marah atas kejadian tersebut, bukan sebaliknya.
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
Nadya Prayudhi,
PlotPoint,
Rating 2.5,
Review 2015
Tuesday, September 15, 2015
“Papa ingin membuat kalian mengerti kalau tiap perbuatan itu ada konsekuensinya, entah itu perbuatan baik atau buruk.” (hal. 23)
Judul: You Had Me at “Hello”
Penulis: Indah Hanaco
Penerbit: Elex Media Komputindo
Editor: Afrianty P. Pardede
Tebal: 354 halaman
Rating: ★★★
---
Inanna dan Zora adalah sepasang kembar yang lahir dari keluarga berada. Sayangnya, hal tersebut membuat keduanya lebih banyak berfoya-foya dan sukses membuat sang ayah limbung akibat perbuatannya. Bagaimana tidak, dua orang anak melakukan keributan sekaligus yang akhirnya membuat Navid—ayah mereka—melakukan perjodohan untuk keduanya.
Ina yang masih kuliah saat itu, merasa bahwa hukuman yang diberikan ayahnya terlalu primitif. Ia tidak suka dijodoh-jodohkan, apalagi kalau harus bersama dengan Martin—anak dari teman ayahnya—yang memiliki kriteria yang tidak Ina sukai sama sekali. Yah, lagi pula siapa sih di zaman sekarang ini yang masih berpikir seperti cerita Siti Nurbaya?
Kekesalannya soal perjodohan membuatnya masuk ke dalam masalah yang lebih serius. Melalui kecelakaan, ia berkenalan dengan Alistair, korban yang ditabraknya sekaligus orang yang menyedot perhatian Inanna saat mereka pertama kali bertemu karena mata biru es itu. Tak disangkanya, bayaran yang harus ia balas bukanlah sejumlah uang (yang bisa saja dimintanya dari sang ayah), tapi kesepakatan dengan orang tua Alistair bahwa Ina harus bersedia menikah dengan putra mereka. Kejadian kecil memang selalu berdampak besar, kan?
Judul: You Had Me at “Hello”
Penulis: Indah Hanaco
Penerbit: Elex Media Komputindo
Editor: Afrianty P. Pardede
Tebal: 354 halaman
Rating: ★★★
---
Inanna dan Zora adalah sepasang kembar yang lahir dari keluarga berada. Sayangnya, hal tersebut membuat keduanya lebih banyak berfoya-foya dan sukses membuat sang ayah limbung akibat perbuatannya. Bagaimana tidak, dua orang anak melakukan keributan sekaligus yang akhirnya membuat Navid—ayah mereka—melakukan perjodohan untuk keduanya.
Ina yang masih kuliah saat itu, merasa bahwa hukuman yang diberikan ayahnya terlalu primitif. Ia tidak suka dijodoh-jodohkan, apalagi kalau harus bersama dengan Martin—anak dari teman ayahnya—yang memiliki kriteria yang tidak Ina sukai sama sekali. Yah, lagi pula siapa sih di zaman sekarang ini yang masih berpikir seperti cerita Siti Nurbaya?
Seminim-minimnya pengalaman Ina soal asmara, boleh kan kalau dia punya harapan? Bahwa suaminya kelak adalah, kalau bisa, orang yang dicintainya dengan sungguh-sungguh. Bukan "hadiah" yang disodorkan ayahnya meski dalam bungkus kado paling menyita perhatian. Pasangan itu semestinya hadiah yang berasal dari Tuhan, bukan dari manusia lain. (hal. 27)
Kekesalannya soal perjodohan membuatnya masuk ke dalam masalah yang lebih serius. Melalui kecelakaan, ia berkenalan dengan Alistair, korban yang ditabraknya sekaligus orang yang menyedot perhatian Inanna saat mereka pertama kali bertemu karena mata biru es itu. Tak disangkanya, bayaran yang harus ia balas bukanlah sejumlah uang (yang bisa saja dimintanya dari sang ayah), tapi kesepakatan dengan orang tua Alistair bahwa Ina harus bersedia menikah dengan putra mereka. Kejadian kecil memang selalu berdampak besar, kan?
Saturday, September 5, 2015
Jadi, masih ingat dengan postingan kedua terakhir di blogku? Katanya sih, postingan itu bakal jadi postingan terakhirku untuk sementara waktu sampai hiatus UN, tapi... tak dinyana, selalu ada rezeki yang nggak bisa dan nggak boleh ditolak. Beberapa waktu lalu ditawari (sekaligus menawarkan diri) jadi host blog tour, keduanya sama-sama aku jalani, dan dengan mudahnya aku terima. Nggak apa-apa sih, semua hal harus disyukuri kan?
Termasuk salah satunya adalah hari kemarin. Yap, 4 September! Mungkin sebagian dari kamu ada yang sudah tahu
Oh iya, hampir lupa, jadi di postingan ini (nggak janji bakal jadi postingan terakhir... sampai hiatus UN, lho!) aku akan mengumumkan pemenang giveaway yang sempat aku buat dalam waktu dua hari. Nggak nyangka deh, dalam waktu sesingkat itu banyak peminatnya, berbanding terbalik dengan giveaway-giveaway-ku sebelumnya dengan waktu lama yang peminatnya nggak lebih dari 20 biji orang. Hahaha!
Terima kasih untuk Penerbit Loveable melalui Mbak Muthia yang sudah mempercayakan aku jadi salah satu host blogger dari sekian banyak yang ada. Untuk penulis Sing-Py Single Happy, Mbak Dewi ‘Dedew’ Rieka. Dan pastinya untuk kalian semua, yang mau-maunya ikutan giveaway dan memeriahkan blog tour ini. Ah, andaikan aku bisa, mau kasih satu-satu hadiah ke kalian deh :*
Thursday, September 3, 2015
Menjadi anak kos bisa jadi tahapan yang pasti pernah dijalani banyak orang dalam hidupnya, apalagi bagi mereka anak rantau yang jauh dari orang tua. Ada banyak kesan suka duka yang pastinya dialami, saat tagihan bulanan, melaratnya akhir bulan, dan susahnya makan karena hanya bermodal mi instan.
Sayangnya, keseruan itu nggak berlaku buat kamu yang bukan anak kos. Senang sedih menjalani hari demi hari nggak akan seasyik itu. Apalagi kalau anak kosnya masih jomblo, beuuuhhh... label anak kos derita benar-benar harus disematkan nih! Iyalah, gimana nggak, kebanyakan anak kos tinggal sendiri di kamarnya, ditambah harus berjibaku dengan segenap aktivitas yang melelahkan, dan itu belum termasuk kalau malam Minggu ada yang ngapelin atau nggak :P Tapi, aku juga bukan anak kos sih *ditabok*, masih calon sampai nanti ganti status. Status mahasiswa, maksudnya, kalau jomblo sih... nggak usah ditanya kapan gantinya!
Sayangnya, keseruan itu nggak berlaku buat kamu yang bukan anak kos. Senang sedih menjalani hari demi hari nggak akan seasyik itu. Apalagi kalau anak kosnya masih jomblo, beuuuhhh... label anak kos derita benar-benar harus disematkan nih! Iyalah, gimana nggak, kebanyakan anak kos tinggal sendiri di kamarnya, ditambah harus berjibaku dengan segenap aktivitas yang melelahkan, dan itu belum termasuk kalau malam Minggu ada yang ngapelin atau nggak :P Tapi, aku juga bukan anak kos sih *ditabok*, masih calon sampai nanti ganti status. Status mahasiswa, maksudnya, kalau jomblo sih... nggak usah ditanya kapan gantinya!
Nah, kali ini ada Mbak Dewi Rieka yang menulis cerita berjudul Sing-Py, alias Single Happy. Bukunya bercerita tentang Iika-liku kehidupan para anak Kos Jomblo. Sedih ya namanya? Ah, nggak juga kok. Kenapa dinamakan Kos Jomblo, karena pemiliknya—Rania Prameswarie—menetapkan aturan untuk calon penghuni kos ini, syarat utamanya tentu saja mereka harus jomblo lahir batin. Dia beralasan karena cerita hidupnya yang menyakitkan sewaktu ditinggal pergi mantan suaminya, makanya dia nggak mau ada korban-korban lain yang mudah disakiti. Buat apa dobel tapi nyakitin, kalo bisa single tapi bahagia, setuju nggak?
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Blog Tour,
Giveaway,
Giveaway Sponsorship,
Loveable,
Other Writers
Friday, August 7, 2015
Halo teman-teman, aku kembali untuk mengumumkan pemenang giveaway buku yang beberapa hari lalu kuadakan di blog ini. Terimakasih untuk Penerbit Transmedia yang sudah percaya kepadaku untuk menjadi host dalam blog tour #ZodiacDate, untuk Kak Acha Salim sebagai penulisnya, dan untuk teman-teman pembaca yang sudah ikut memeriahkan giveaway ini.
Meski giveaway kali ini ekspektasiku terlalu jauh--aku mengharapkan kehadiran dan keaktifan dari banyak peserta--aku senang pembaca blogku bisa ikut menceritakan juga tentang karakter kepribadian dari zodiak yang mereka miliki. Rasanya jadi lebih banyak tahu sifat-sifat umum seseorang, yang bukan nggak mungkin benar-benar ada di orang tersebut.
Friday, July 24, 2015
Dari dulu sekali, banyak orang sudah mengenal zodiak. Biasanya zodiak membahas seputar keuangan, keluarga, persahabatan, sampai nggak luput juga tentang kehidupan percintaan si empunyanya. Baik-buruknya ramalan bikin banyak orang yang percaya, namun nggak sedikit juga yang nggak percaya. Terlepas dari yakin atau nggak, mungkin kita bisa mengaminkan hal baik yang ditulis zodiak :D
Dan ternyata, zodiak bisa juga dimanfaatkan untuk mengenal kepribadian dan karakter dari tiap orang lho! Adalah Acha Salim, yang merupakan seorang penyiar Woman Radio 94.3 FM yang mengungkapkan analisisnya dari keduabelas zodiak yang ada. Pssst, dia pernah berkencan dengan banyak perempuan dari zodiak yang berbeda, lho!
Meski sampai saat ini usahanya masih berakhir dengan kegagalan, hal tersebut membuatnya bisa mengenal sifat-sifat dari si pemilik zodiak, ia juga jadi banyak tahu kepribadian apa saja yang cocok dan nggak cocok menurut analisis abal-abalnya ini. Hmm, mungkin nggak ya kamu sama pasanganmu adalah pasangan dengan zodiak yang klop?
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Blog Tour,
Giveaway,
Giveaway Sponsorship,
Other Writers,
Transmedia
Friday, July 3, 2015
GagasMedia, sebuah penerbit besar dengan segmentasi buku popular untuk kalangan remaja ini telah menggebrak dunia perbukuan Indonesia secara langsung. Aku beruntung bisa menjadi salah satu di antara kalangan remaja itu yang mengenal GagasMedia dan mengikuti perkembangannya. Termasuk ikut serta dalam event-event yang mengasyikkan yang selalu diusung GagasMedia.
Maka, dalam rangka menyambut ulang tahun GagasMedia yang ke-12, aku turut memeriahkan event Kado Untuk Blogger #TerusBergegas ini dengan menjawab 12 pertanyaan yang diajukan. Doakan semoga Gagas berbaik hati untuk memilihku, ya! :)
Friday, June 26, 2015
Ada pepatah yang bilang, “pintar itu relatif, nyontek itu alternatif”. (hal. 150)
Penulis: Kevin Anggara
Penerbit: Bukune
Penyunting: Ry Azzura
Penyelaras aksara: Irsyad Zulfahmi
Pendesain sampul: Ayu Widjaja
Penata letak: Erina Puspitasari
Ilustrator: Arie Je & Misterpadil
Tebal: 164 halaman
Rating: ★★★
Anak muda sekarang, siapa sih yang nggak tahu Kevin Anggara? Oke, bisa jadi sebagian di antara mereka ada yang nggak kenal. Alasannya banyak. Pertama, mereka belum pernah kenalan (aku juga sih ya—secara langsung!). Kedua, mereka nggak tahu karena nggak mau tahu atau nggak melek sosial media. Ketiga, nganggep kalau Kevin adalah adiknya Dimas Anggara. Oke, yang terakhir agak... salah besar sih ya!
Jadi anggaplah kamu semua sudah kenal Kevin Anggara ya—sebagai blogger, vlogger, vidgrammer, atau pelajar SMA yang tahun ini baru lulus. Cieee...! Kali ini, Ko Kevin menerbitkan buku keduanya lagi setelah dua tahun lamanya debut dari buku seri pertama, Student Guidebook for Dummies.
Menurut gue, percuma sekolah bagus kalo diri sendiri nggak bisa memahami pelajaran yang ada. (hal. 48)
Apa yang berbeda dari kedua seri ini? Banyak!
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
Bukune,
Kevin Anggara,
Rating 3,
Review 2015
Tuesday, June 23, 2015
So many kindness idea, but so little time to do, right? Hmm, nggak juga sih *mengelak pernyataan sendiri*, sebenarnya kalau kita mau kita bisa melakukan semua waktu kita untuk melakukan kebaikan. Nggak perlu kebaikan yang besar, karena bukankah kebaikan-kebaikan kecil yang seringkali kita sepelekan bisa jadi berdampak besar untuk orang lain? Who knows!
Aku bukan orang baik, tapi aku berusaha untuk menjadi sebaik yang aku bisa. Seringkali kita ingin melakukan kebaikan 'demi sesuatu' yang kita anggap akan menjadi akibat dari kebaikan kita. Itu... salah nggak sih? Menurutku sih nggak, selama kita nggak merugikan orang lain demi menempuh kebaikan itu sendiri, hal itu nggak masalah. Hanya saja, kadar akibat yang kita dapat saat kita berharap karenanya seringkali lebih kecil dibanding saat kita nggak berharap apa-apa. Tangan kanan yang melakukan, tangan kiri nggak perlu tahu.
Thanks to Benedict Cumberbatch yang karena kebaikannya mengatakan kalimat berisi tiga kata ajaib itu, semua orang jadi ingat kembali untuk melakukan kebaikan.
"...it may be cheeky after such efforts and generosity...but could I make a request? Could you please put the time and energy, money and effort you put into those gifts, cards and messages to me into doing good for someone else?...it doesn’t have to be money, perhaps it’s just a bit of your time or a simple gesture of kindness...anyway if it makes me sound ungrateful for what you gave me please forgive my rudeness. I simply think if the number of people who threw love my way did so to people that need it far more than me, that would be a wonderful feeling for us all to have on my birthday."
Monday, June 22, 2015
Suami-istri itu kan melakukan hal yang disukai bersama-sama. (hal. 26)
Penulis: Jung Chul Yeon
Penerjemah: Dewi Rosanti
Penerbit: Penerbit Haru
Penyunting: Arumdyah Tyasayu
Proofreader: Yuli Yono
Layout: Frendy Putra
Tebal: 300 halaman
Harga: Rp. 72.000,-
Rating: ★★★☆
Majo adalah suami yang melakukan pekerjaan rumah. Dan Sady adalah istri yang bekerja di kantor. Ini adalah cerita tentang kehidupan mereka. Pasangan suami istri yang menceritakan kehidupan sehari-hari ala masyarakat Korea umur 20-30 tahunan. Tidak ada hal yang spesial dalam kehidupan mereka, selain keseharian mereka tentunya.
Biar bagaimanapun, aku ini laki-laki... jadi aku akan bertahan. Karena Tuhan... cuma akan memberikan rasa sakit sebatas kemampuan umat-Nya saja. (hal. 21)
Di komik ini sendiri, Majo digambarkan sebagai beruang cokelat gendut dan Sady seperti kelinci putih dengan matanya yang nyalang ekspresif. Kalau diperhatikan, kisah Majo & Sady ini menceritakan kehidupan penulisnya sendiri bersama sang istri. Nama Majo diambil dari kata masochist yang membuatnya memiliki sikat penurut dan tunduk patuh pada istrinya. Begitupun dengan nama Sady yang berasal dari kata sadist mengartikan bahwa ia adalah tipe istri yang sadis, penguasa rumah tangga, namun tetap menyayangi suaminya. Ooohhh...
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
CARC 2015,
Haru RC,
Jung Chul Yeon,
Penerbit Haru,
Rating 3.5,
Review 2015,
YARC 2015
[REVIEW] Tears in Heaven - Angelia Caroline
Seberapapun materi yang ada di dunia ini, takkan pernah bisa menggantikan sesuatu yang telah hilang.
Judul: Tears in Heaven
Penulis: Angelia Caroline
Penerbit: GagasMedia
Penyunting: Alit Tisna Palupi
Proofreader: Jumali Ariadinata
Desain sampul: Levina Lesmana
Penata letak: Landi A. Handwiko
Tebal: 346 halaman
Harga: Rp. 48.000,-
Rating: ★★☆
Adalah Nathan, seorang anak blasteran yang lahir dari pasangan Julia dan Anthony. Ketika masih tinggal di Bali, orangtuanya bercerai, beralasan karena Anthony telah jatuh hati pada wanita lain sesama dokter. Keterpaksaan membuat Nathan harus pindah ke Jakarta dan tinggal bersama keluarga tirinya. Kalau bukan karena kanker leukeumia yang diidapnya, tentu ia takkan pernah sudi untuk serumah bersama Tante Lidya dan si kecil Tara.
Sikap apatis Nathan tentu beralasan, memangnya siapa sih yang mau ketika ayahnya harus menikah lagi dengan orang lain sampai harus merusak rumah tangga kedua orangtuanya? Itulah kenapa Nathan lebih memilih berlama-lama di sekolah dibanding harus bertatap muka dengan ibu tirinya. Hari pertama Nathan di sekolah barunya mengenalkan ia pada seorang gadis cantik bernama Kayla. Dia yang membuat hari-hari Nathan selanjutnya lebih berwarna.
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Angelia Caroline,
Book Review,
GagasMedia,
Rating 2.5,
Review 2015,
YARC 2015
Monday, June 15, 2015
Rumah bukan makhluk hidup yang bisa mengancam manusia. (hal. 9)
Judul: Unforgiven
Penulis: Eve Shi
Penerbit: GagasMedia
Editor: Nico Rosady
Editor: Nico Rosady
Proofreader: Tesara Rafiantika
Penata letak: Gita Ramayudha
Desain cover: Levina Lesmana
Tebal: 262 halaman
Harga: Rp. 39.000,-
Rating: ★★
Rumah hijau kedatangan penghuni baru, padahal orang-orang di kompleks itu tahu, bahwa rumah hijau bukanlah sembarang rumah. Ada banyak kabar beredar bahwa rumah tersebut angker, banyak hal yang melatarbelakanginya, mulai dari isu keluarga yang tidak harmonis, kejahatan kriminal, hingga santer terdengar pembunuhan pernah terjadi di rumah tersebut.
Lurk: To move about furtively, or wait in a concealed position. (hal. 1)
Kaylin adalah salah satu anggota keluarga yang mendiami tempat tinggal di samping rumah hijau yang sudah lama tidak ditempati itu. Meski sudah lama, ia baru merasa keanehan mulai banyak terjadi setelah Yanuar—orang yang pindah—berniat tinggal disana. Rico, sahabat Kaylin, pun merasa demikian.
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
Eve Shi,
GagasMedia,
Rating 2,
Review 2015,
YARC 2015
Sunday, June 14, 2015
“Love is the constant passenger in my train of thoughts. And I am heading towards your station.” (hal. 205)
Penulis: Satria Ramadhan Sofyan
Penerbit: Bukune
Editor: Moh. Rido
Proofreader: Irsyad Zulfahmi
Desain sampul: Ayu Widjaja
Penata letak: Erina Puspitasari
Tebal: 220 halaman
Harga: Rp. 47.000,-
Rating: ★★★☆
Siapa bilang semua pemain basket punya kehidupan yang seru dan menegangkan dalam cerita cintanya? Nggak ada yang bilang sih, intermezzo aja :P Adalah Satria Ramadhan, si anak basket rabun ayam yang punya kisah cinta ala tarik ulur. Baginya, basket bukan sekadar olahraga dan hobi, tapi juga sudah menjadi prinsip yang diterapkan dalam hidup.
Rebound effects only works in basketball not in relationships. (hal. 112)
Semua cerita dituangkannya dalam 11 bab yang nggak jauh-jauh bercerita soal teknik-teknik dalam permainan bola basket. Istilah-istilah kayak rebound, fouled out, three point, blocking, nggak bakal kerasa asing lagi lewat penyampaian Kak Satria ini. Yah, intinya cerita cinta dia nggak jauh-jauh sama teknik bola basket tadi, harus coba rebound biar dapat three point, eh dapatnya malah kena blocking. Apes!
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
Bukune,
Rating 3.5,
Review 2015,
Satria Ramadhan,
YARC 2015
Sunday, May 10, 2015
Halo, 10 Mei. Sepertiga dari bulan kelima nih, belum begitu banyak perkembangan yang menyenangkan untukku. Makanya, tadi berniat untuk nggak buka blog dalam beberapa hari, tapi... karena masih punya utang mengumumkan pemenang giveaway minggu lalu, maka kupaksakan saja :D
Kali ini nggak bakal bahas jawaban para peserta giveaway dulu ya. Aku mau sedikit mengutarakan curahan hatiku saja. Meski aku nggak sering bikin giveaway - sejauh ini baru empat kali aku mengadakannya - apa ya yang salah dengan caraku? Maksudku, kadang pesertanya masih sedikit, kurang dari 10 malah! Akunya yang kurang ikhlas, syaratnya yang terlalu ribet, atau aku kurang promosi? Ehem, yang terakhir bisa jadi sih ya xD
Wednesday, May 6, 2015
Jadi, sekarang aku lagi khusyuk-khusyuknya ngurus blog buku dibanding blog pribadi. Well, resiko sih ya, sebelum bikin blog buku memang banyak pertimbangan ini-itu, salah satu yang paling utama adalah takut nggak bisa ngatur dan ngurus keduanya. Sesekali iya, kadang lebih fokus ke blog pribadi, tapi nggak jarang ke blog buku. Gitu aja terus, sampe Andhika Kangen Band masuk grup One Direction ngegantiin Zayn Malik. Saking nggak mungkinnya kedua blog aku urus kalau aku nggak benar-benar siap :P
Anyway, tadi slash curhatan dikit ya. Haha... Jadi ini hari Rabu, aku baru ngeh kalau minggu kemarin nggak bikin WW karena Mbak Astrid juga nggak bikin, maklum reminder-ku ya lewat subscribe email, dan kebetulan sekarang lagi inget sendiri. Eh iya, Alhamdulillah makin banyak buku dari wishlist-wishlist sebelumnya terkabul, malah wishlist terakhir Wishful Wednesday 30 sudah terkabul, lengkap dengan tanda tangan penulisnya. Tinggal tunggu Bang Oka dan Bang Satria roadshow ke Bandung aja nih! Hehe...
Sunday, May 3, 2015
April berlalu, dan kini hadir Mei. Rasanya baru kemarin aku mulai review di bulan Januari 2015, dan sampai saat ini... baru sedikit buku yang aku baca. Sedih sih ya, tapi nggak kecewa kok karena toh aku punya prioritas yang harus kujalani selama menjadi pelajar SMA.
Dan, masih ingat kan dengan event-event blog yang kuikuti sejak awal tahun ini? Meski nggak semua terbilang lancar, tapi aku berupaya supaya akhir tahun aku bisa jadi salah satu yang sukses menyelesaikan. Doakan saja ya!
Masih ingat dengan event Indonesian Romance Reading Challenge 2015 kan? Itu lho, yang host-nya si empunya blog ini. Bagaimana progres bacaan teman-teman? Aku hampir lupa buat bikin linky baru, tapi sejak post ini publish, silakan untuk teman-teman peserta memasukkan link review ke linkies bulan Mei - Juni. Jangan lupa ya!
Nah, sama seperti sebelumnya, kali ini aku akan mengadakan giveaway dwi bulanan. Hadiahnya dipersembahkan dari salah satu penulis yang beberapa waktu lalu bukunya ku-review, disini. Tapi, sebelum ke giveaway, simak dulu yuk interview yang kulakukan dengan Mbak Pretty, penulis Bintang dan Cahayanya.
Dan, masih ingat kan dengan event-event blog yang kuikuti sejak awal tahun ini? Meski nggak semua terbilang lancar, tapi aku berupaya supaya akhir tahun aku bisa jadi salah satu yang sukses menyelesaikan. Doakan saja ya!
Masih ingat dengan event Indonesian Romance Reading Challenge 2015 kan? Itu lho, yang host-nya si empunya blog ini. Bagaimana progres bacaan teman-teman? Aku hampir lupa buat bikin linky baru, tapi sejak post ini publish, silakan untuk teman-teman peserta memasukkan link review ke linkies bulan Mei - Juni. Jangan lupa ya!
Nah, sama seperti sebelumnya, kali ini aku akan mengadakan giveaway dwi bulanan. Hadiahnya dipersembahkan dari salah satu penulis yang beberapa waktu lalu bukunya ku-review, disini. Tapi, sebelum ke giveaway, simak dulu yuk interview yang kulakukan dengan Mbak Pretty, penulis Bintang dan Cahayanya.
[REVIEW] Penunggu Puncak Ancala - Indra Maulana, dkk
Karena di dunia ini tidak ada yang benar-benar hidup, juga tidak ada yang benar-benar mati. (hal. 123)
Judul: Penunggu Puncak Ancala
Penulis: Indra Maulana, Sulung Hanum, Ageng Wuri, Acen Trisusanto, Dea Sihotang
Penerbit: Bukune
Editor: Astri Apriyani & Elly Afriani
Proofreader: Widyawati Oktavia
Penata letak: Irene Yunita
Desain sampul: Gita Mariana
Ilustrator: Nana Naung
Tebal: 208 halaman
Harga: Rp. 38.000,-
Rating: ★★★
Bagi mereka pendaki gunung, bisa kukatakan mereka adalah tipe orang yang setia. Coba aja lihat, gunung aja didaki, apalagi cintanya *tsaaah. Oke baik, lupakan kalimat tadi, karena toh buku yang akan kita bahas sekarang jauh dari hal yang nyeleneh dan sok gombal.
Penunggu Puncak Ancala adalah buku yang berisi kumpulan kisah nyata dari tiap penulis. Masing-masing menuliskan dua cerita yang berkaitan dengan pengalaman horor mereka ketika mendaki gunung. Ancala sendiri dalam bahasa Sanskerta berarti gunung. Itu kenapa sampai halaman terakhir, aku nggak menemukan 'Puncak Ancala', karena ya artinya sama saja dengan puncak gunung :D
Meski tidak semua cerita mengisahkan tentang pendakian gunung, ada beberapa cerita yang mengambil destinasi seperti Ujung Kulon, Goa Pindul, dan Danau Singkarak. Di bawah ini, akan kuceritakan salah satu dari cerita tiap penulis.
Judul: Penunggu Puncak Ancala
Penulis: Indra Maulana, Sulung Hanum, Ageng Wuri, Acen Trisusanto, Dea Sihotang
Penerbit: Bukune
Editor: Astri Apriyani & Elly Afriani
Proofreader: Widyawati Oktavia
Penata letak: Irene Yunita
Desain sampul: Gita Mariana
Ilustrator: Nana Naung
Tebal: 208 halaman
Harga: Rp. 38.000,-
Rating: ★★★
Bagi mereka pendaki gunung, bisa kukatakan mereka adalah tipe orang yang setia. Coba aja lihat, gunung aja didaki, apalagi cintanya *tsaaah. Oke baik, lupakan kalimat tadi, karena toh buku yang akan kita bahas sekarang jauh dari hal yang nyeleneh dan sok gombal.
Penunggu Puncak Ancala adalah buku yang berisi kumpulan kisah nyata dari tiap penulis. Masing-masing menuliskan dua cerita yang berkaitan dengan pengalaman horor mereka ketika mendaki gunung. Ancala sendiri dalam bahasa Sanskerta berarti gunung. Itu kenapa sampai halaman terakhir, aku nggak menemukan 'Puncak Ancala', karena ya artinya sama saja dengan puncak gunung :D
Meski tidak semua cerita mengisahkan tentang pendakian gunung, ada beberapa cerita yang mengambil destinasi seperti Ujung Kulon, Goa Pindul, dan Danau Singkarak. Di bawah ini, akan kuceritakan salah satu dari cerita tiap penulis.
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
Bukune,
Other Writers,
Rating 3,
Review 2015,
YARC 2015
Saturday, May 2, 2015
Satu saran dari gue: kita akan lebih banyak belajar dari praktek di lapangan daripada hanya sekadar belajar teori. (hal. 90)
Judul: Tak Kemal Maka Tak Sayang
Penulis: Kemal Palevi
Penerbit: Bukune
Editor: Syafial Rustama
Proofreader: Moh. Rido
Penata letak: Irene Yunita
Desain sampul: Gita Mariana
Ilustrator: Arya Novrianus
Foto cover: Edward Suhadi
Tebal: 176 halaman
Harga: Rp. 40.000,-
Rating: ★☆
Kemal Palevi, anak gawl Samarinda yang hijrah ke Jakarta dan terkenal karena kegentengannya, iya genteng! Manusia terabsurd yang entah kenapa, bisa-bisanya jadi Runner Up Stand Up Comedy Indonesia 2 *dilempar unta Arab*.
Tahun 2013 lalu, comic dengan hidung mancung ini menelurkan buku pertamanya. Sama seperti komedian-komedian sejenis, makin banyak penulis yang berasal dari comic-comic SUCI. Entah karena pengin dunia baru, atau sengaja biar ketenaran mereka makin ngeksis di segala bidang. Well, aku mah senang-senang aja, asal mereka lucu.
Judul: Tak Kemal Maka Tak Sayang
Penulis: Kemal Palevi
Penerbit: Bukune
Editor: Syafial Rustama
Proofreader: Moh. Rido
Penata letak: Irene Yunita
Desain sampul: Gita Mariana
Ilustrator: Arya Novrianus
Foto cover: Edward Suhadi
Tebal: 176 halaman
Harga: Rp. 40.000,-
Rating: ★☆
Kemal Palevi, anak gawl Samarinda yang hijrah ke Jakarta dan terkenal karena kegentengannya, iya genteng! Manusia terabsurd yang entah kenapa, bisa-bisanya jadi Runner Up Stand Up Comedy Indonesia 2 *dilempar unta Arab*.
Tahun 2013 lalu, comic dengan hidung mancung ini menelurkan buku pertamanya. Sama seperti komedian-komedian sejenis, makin banyak penulis yang berasal dari comic-comic SUCI. Entah karena pengin dunia baru, atau sengaja biar ketenaran mereka makin ngeksis di segala bidang. Well, aku mah senang-senang aja, asal mereka lucu.
Gue nih, paling nggak suka sama orang yang balikan. Udah tahu pernah gagal, kok nggak kapok? Heran. Ibaratnya udah tahu kalo jalan itu berlubang, eh tetap aja lo lewatin lagi. Udah pasti lo akan jatuh yang di lubang yang sama. (hal. 59)
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
Bukune,
Kemal Palevi,
Rating 1.5,
Review 2015,
YARC 2015
Friday, May 1, 2015
"Saya orang yang full komitmen kalau mengerjakan sesuatu. Saya ingin eksistensi dan pengalaman saya membuahkan hasil." (hal. 150)
Judul: 3 Sisi Susi
Penulis: Fyra Fatima
Penerbit: Visimedia
Penyunting: Zulfa Simatur, Fitria Pratiwi, Lis Sutinah
Pendesain sampul & penata letak: EM. Giri
Ilustrasi sampul: Aminudin Hadinugroho
Tebal: 172 halaman
Harga: Rp. 45.000,-
Rating: ★★★
Siapa yang tidak kenal Susi Pudjiastuti? Perempuan yang kini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan ini sejak dinobatkan masuk menjadi orang-orang yang terpilih dalam Kabinet Kerja, telah tersohor ke berbagai kalangan, termasuk aku sendiri. Sejak Presiden Jokowi membacakan satu per satu nama-nama para menteri, ada satu yang membuatku salut sekaligus heran, di antara menteri perempuan, Bu Susi-lah yang paling nyentrik dan gawl—menurutku.
Meski sebelumnya belum mengetahui beliau dari latar belakangnya, aku adalah salah satu orang yang meyakini bahwa kehadiran beliau dapat menjadi pilihan terbaik untuk Indonesia, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (yang selanjutnya akan kusingkat dengan KKP). Dan, yap, sejauh + 7 bulan Kabinet Kerja berjalan, Bu Susi-lah yang paling keren dengan gebrakan-gebrakan beraninya. Pak Jokowi nggak salah pilih!
Di buku ini, kita akan mengenal lebih dekat siapa itu Susi Pudjiastuti. Santer terdengar banyak kabar ini-itu, yang mungkin sebagian orang masih belum mengetahuinya dengan benar. Di buku ini pula, kisah Bu Susi terangkum dalam tiga sisi.
Judul: 3 Sisi Susi
Penulis: Fyra Fatima
Penerbit: Visimedia
Penyunting: Zulfa Simatur, Fitria Pratiwi, Lis Sutinah
Pendesain sampul & penata letak: EM. Giri
Ilustrasi sampul: Aminudin Hadinugroho
Tebal: 172 halaman
Harga: Rp. 45.000,-
Rating: ★★★
Siapa yang tidak kenal Susi Pudjiastuti? Perempuan yang kini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan ini sejak dinobatkan masuk menjadi orang-orang yang terpilih dalam Kabinet Kerja, telah tersohor ke berbagai kalangan, termasuk aku sendiri. Sejak Presiden Jokowi membacakan satu per satu nama-nama para menteri, ada satu yang membuatku salut sekaligus heran, di antara menteri perempuan, Bu Susi-lah yang paling nyentrik dan gawl—menurutku.
Meski sebelumnya belum mengetahui beliau dari latar belakangnya, aku adalah salah satu orang yang meyakini bahwa kehadiran beliau dapat menjadi pilihan terbaik untuk Indonesia, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (yang selanjutnya akan kusingkat dengan KKP). Dan, yap, sejauh + 7 bulan Kabinet Kerja berjalan, Bu Susi-lah yang paling keren dengan gebrakan-gebrakan beraninya. Pak Jokowi nggak salah pilih!
Di buku ini, kita akan mengenal lebih dekat siapa itu Susi Pudjiastuti. Santer terdengar banyak kabar ini-itu, yang mungkin sebagian orang masih belum mengetahuinya dengan benar. Di buku ini pula, kisah Bu Susi terangkum dalam tiga sisi.
[REVIEW] Analogi Cinta Berdua - Dara Prayoga
Dan yang terpenting, berdua adalah saling, bukan paling agar seimbang, bukan timpang. (hal. 181)
Judul: Analogi Cinta Berdua
Penulis: 'Oka' Dara Prayoga
Penerbit: Bukune
Editor: Syafial Rustama
Proofreader: Moh. Ridho
Layout: Irene Yunita
Desain sampul: Gita Mariana
Foto isi: Sardo M & Dara Prayoga
Foto cover: Broery
Tebal: 184 halaman
Harga: Rp. 40.000,-
Rating: ★★☆
Begitulah kalimat dalam prolog yang akan menjadi garis besar dalam buku ini. Pada Analogi Cinta Berdua, Bang Oka akan mengajak kita untuk ber-time-travelling ke fase-fase dalam pacaran, sehingga mengerucut ke dua tujuan akhir: berdua untuk bahagia atau berakhir terluka. Sudah siap?
Judul: Analogi Cinta Berdua
Penulis: 'Oka' Dara Prayoga
Penerbit: Bukune
Editor: Syafial Rustama
Proofreader: Moh. Ridho
Layout: Irene Yunita
Desain sampul: Gita Mariana
Foto isi: Sardo M & Dara Prayoga
Foto cover: Broery
Tebal: 184 halaman
Harga: Rp. 40.000,-
Rating: ★★☆
Orang yang jatuh cinta diam-diam mungkin sudah biasa merasa sendiri. Namun, semua pemuja rahasia nggak akan mau terus menerus selamanya sendiri.
Seorang pemuja rahasia juga berhak bahagia.
Orang yang jatuh cinta sendiri, keinginannya sederhana. Dia hanya ingin berdua.
Begitulah kalimat dalam prolog yang akan menjadi garis besar dalam buku ini. Pada Analogi Cinta Berdua, Bang Oka akan mengajak kita untuk ber-time-travelling ke fase-fase dalam pacaran, sehingga mengerucut ke dua tujuan akhir: berdua untuk bahagia atau berakhir terluka. Sudah siap?
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
Bukune,
Dara Prayoga,
Rating 2.5,
Review 2015,
YARC 2015
Wednesday, April 22, 2015
Akhir-akhir ini, aku mulai punya waktu luang lagi untuk membaca. Sebenarnya sih, sekitar tiga sampai empat minggu ke belakang aku masih disibukkan dengan berbagai kegiatan di sekolah. Meski begitu, masih ada jeda waktu sedikit untuk sekadar menambah satu dua halaman buku bacaan. Walaupun stres memikirkan deadline itu-ini, tapi syukurlah aku nggak lupa membaca.
Dan, tumpukanku bertambah. Dosa sih ya, tapi buat apa coba Mbak Astrid bikin meme ini kalau harapan Wishful Wednesday-nya nggak akan terkabul? Jadi, nggak apalah untuk sekadar menyenangkan diri setelah berhasil dari jebakan deadline ya!
Dan, tumpukanku bertambah. Dosa sih ya, tapi buat apa coba Mbak Astrid bikin meme ini kalau harapan Wishful Wednesday-nya nggak akan terkabul? Jadi, nggak apalah untuk sekadar menyenangkan diri setelah berhasil dari jebakan deadline ya!
Sunday, April 19, 2015
Suatu saat takdir hitam ini akan mengabu-abu. Setelahnya ia akan memutih sempurna di satu waktu yang bahagia. Because everybody deserves to be happy. (hal. 204)
Judul: Bintang dan Cahayanya
Penulis: Pretty Angelia Wuisan
Penerbit: Elex Media Komputindo
Editor: Pradita Seti Rahayu
Tebal: 334 halaman
Harga: Rp59.800,-
Rating: ★★☆
Alin punya seorang adik yang mengalami cacat autis-hiperaktif. Kondisi Aster tersebut nggak hanya menyedihkan bagi dirinya seorang, tapi juga berimbas pada kehidupan masa remaja kakaknya. Alin yang seharusnya bisa bergaul dengan lebih banyak orang dan punya seorang pacar, tiba-tiba saja diputuskan Yovie hanya karena tahu bahwa Alin punya seorang adik yang cacat.
Judul: Bintang dan Cahayanya
Penulis: Pretty Angelia Wuisan
Penerbit: Elex Media Komputindo
Editor: Pradita Seti Rahayu
Tebal: 334 halaman
Harga: Rp59.800,-
Rating: ★★☆
Alin punya seorang adik yang mengalami cacat autis-hiperaktif. Kondisi Aster tersebut nggak hanya menyedihkan bagi dirinya seorang, tapi juga berimbas pada kehidupan masa remaja kakaknya. Alin yang seharusnya bisa bergaul dengan lebih banyak orang dan punya seorang pacar, tiba-tiba saja diputuskan Yovie hanya karena tahu bahwa Alin punya seorang adik yang cacat.
“Berbeda itu menurut gue asyik, Lin. Jadinya kita nggak pernah merasa bosan. Bukankah Tuhan menciptakan kita berbeda-beda dengan alasan agar kita bisa saling mengerti? Konflik sendiri kan ada karena manusianya yang enggan menerima dan terlampau sombong dengan apa yang mereka miliki.” (hal. 255)
Meski begitu, ia tetap merasa sayang pada adiknya. Walau sering jengkel pada Aster yang lebih aktif dibanding anak-anak sebayanya, Alin selalu bersedia memikul beban tersebut dengan Bunda. Hingga rasa marah itu mulai memuncak di satu waktu, Alin merasa Bunda terlalu perhatian pada Aster dan ia seperti dianaktirikan dalam keluarganya sendiri. Ia nekat kabur demi memberontak pada perlakuan tidak adil Bunda yang dilakukan padanya.
Saturday, April 18, 2015
Sebelumnya, terimakasih untuk Penerbit Haru yang telah mempercayakanku untuk ikut serta menjadi host blogger dalam blog tour-nya kali ini. Terimakasih juga untuk teman-teman pembaca blogku yang ikut menyemarakkan blog tour dan giveaway buku Love With a Witch. Tanpa kalian, tentu nggak akan semenyenangkan ini.
Berbicara tentang blog tour Love With a Witch, ada banyak keseruan di antaranya. Seperti yang sudah-sudah, aku senang untuk membahas kembali bagaimana jawaban-jawaban kalian terhadap pertanyaanku.
Jika kamu adalah Soo An dan ada orang seperti Jun Hwi untuk memintamu melindungi Eun Yoo, apa yang akan kamu lakukan?
Banyak jawaban yang bervariasi. Mulai dari akan melindungi Eun Yoo seperti melindungi adik/saudaranya sendiri, melindungi Eun Yoo karena jatuh cinta pada Jun Hwi, bahkan ada yang anti-mainstream untuk berpikir lebih matang apakah akan menyelamatkannya atau tidak. Namun, sebelum berpikir terlalu lama, selamatkan saja dulu Eun Yoo dari ancaman tabrakan di jalur delapan itu ya, hihihi xD
Monday, April 13, 2015
Aloha! Aku kembali setelah sekian lama, maaf ya... selesai UTS kemarin ternyata nggak benar-benar selesai. Setelahnya disibukkan dengan kegiatan sana-sini, lomba sana-sini, dan tugas sana-sini. Fiiuuhh, Hayati lelah nih kalau gini terus-terusan -__- Jadi,
Happy Birthday Blogger Buku Indonesia ^___^
Bebi sekarang menginjak 4 tahun, 4WESOME YEARS banget karena aku kenal Bebi sekitar tiga tahun lalu. Dear, aku mau flashback dulu ya :D
Saturday, April 4, 2015
Alhamdulillah, aku diberi kepercayaan lagi oleh Penerbit Haru untuk jadi host blog tour buku terbaru mereka—Love With A Witch. Nah, pasti sudah tahu kan kalau aku juga jadi salah satu blogger yang terpilih? Jadi, nggak perlu berlama-lama lagi, here we go!
.:: PRIZE ::.
DUA EKSEMPLAR BUKU
A LOVE WITH A WITCH - HYUN GO WUN
A LOVE WITH A WITCH - HYUN GO WUN
[REVIEW] Love With a Witch - Hyun Go Wun
Keserakahan menjadi salah satu alasan utama di dunia ini seseorang berniat melakukan tindak kejahatan seperti pembunuhan. (hal. 91)
Judul: Love With a Witch
Penulis: Hyun Go Wun
Penerjemah: Ratna Sitta Hapsari
Penerbit: Penerbit Haru
Penyunting: Novianita
Proofreader: Yuli Yono
Cover design: Bambang ‘Bambi’ Gunawan
Ilustrasi isi: @teguhra
Tebal: 320 halaman
Harga: Rp65.000,-
Rating: ★★★★★
---
Apa yang terlintas di pikiranmu ketika memikirkan penyihir — wanita dengan rambut panjang yang sering membawa tongkat sihir dan sapu terbang kemana-mana? Hmm, tapi bagaimana jadinya kalau penyihir yang akan kita ceritakan adalah perempuan baik hati yang penuh keberanian?
Lee Eun Yoo hampir saja mengalami kecelakaan di jalan raya jalur delapan sebelum seseorang menyelamatkannya dari tragedi yang mungkin memilukan. Wanita tersebut, meski tidak yakin akan apa yang dilakukannya, ternyata ia berhasil menyelamatkan anak lelaki berumur enam tahun itu. Wanita pemberani yang bernama Yoon Soo An, si Perempuan Penyihir.
Penulis: Hyun Go Wun
Penerjemah: Ratna Sitta Hapsari
Penerbit: Penerbit Haru
Penyunting: Novianita
Proofreader: Yuli Yono
Cover design: Bambang ‘Bambi’ Gunawan
Ilustrasi isi: @teguhra
Tebal: 320 halaman
Harga: Rp65.000,-
Rating: ★★★★★
---
Apa yang terlintas di pikiranmu ketika memikirkan penyihir — wanita dengan rambut panjang yang sering membawa tongkat sihir dan sapu terbang kemana-mana? Hmm, tapi bagaimana jadinya kalau penyihir yang akan kita ceritakan adalah perempuan baik hati yang penuh keberanian?
Lee Eun Yoo hampir saja mengalami kecelakaan di jalan raya jalur delapan sebelum seseorang menyelamatkannya dari tragedi yang mungkin memilukan. Wanita tersebut, meski tidak yakin akan apa yang dilakukannya, ternyata ia berhasil menyelamatkan anak lelaki berumur enam tahun itu. Wanita pemberani yang bernama Yoon Soo An, si Perempuan Penyihir.
Thursday, April 2, 2015
“Walaupun dia banyak kekurangan, di mataku hanya dia satu-satunya wanita.” (hal. 149)
Judul: 18 VS 29: Loving You, Forgetting You
Penulis: Ji Su-hyun
Penerjemah: Rusmalasari & Dwita Rizki Nientyas
Penerbit: Qanita (imprint Mizan)
Penyunting: Lelita Primadani
Proofreader: Emi Kusmiati
Layout cover: Agung Wulandana
Tebal: 316 halaman
Harga: Rp50.000,-
Rating: ★★★
---
Apa jadinya kalau dalam waktu singkat saja seseorang langsung berubah sifat dan perilakunya? Itulah yang terjadi pada Yoo Hye Chan. Mendadak ia menyatakan ingin meminta cerai pada suaminya, Kang Sang Yeong. Tidak ada alasan jelas mengapa Hye Chan ingin menjadi janda. Setidaknya begitu sampai suatu kecelakaan menimpa Hye Chan. Kecelakaan yang menyebabkannya mengalami amnesia.
Parahnya, amnesia ini bisa membuat Hye Chan berpikir bahwa dirinya masih gadis berumur 18 tahun dan belum menikah. Kupikir, amnesia hanya membuat seseorang lupa ingatan, nggak termasuk lupa umur. Hehe ^^v
Judul: 18 VS 29: Loving You, Forgetting You
Penulis: Ji Su-hyun
Penerjemah: Rusmalasari & Dwita Rizki Nientyas
Penerbit: Qanita (imprint Mizan)
Penyunting: Lelita Primadani
Proofreader: Emi Kusmiati
Layout cover: Agung Wulandana
Tebal: 316 halaman
Harga: Rp50.000,-
Rating: ★★★
---
Apa jadinya kalau dalam waktu singkat saja seseorang langsung berubah sifat dan perilakunya? Itulah yang terjadi pada Yoo Hye Chan. Mendadak ia menyatakan ingin meminta cerai pada suaminya, Kang Sang Yeong. Tidak ada alasan jelas mengapa Hye Chan ingin menjadi janda. Setidaknya begitu sampai suatu kecelakaan menimpa Hye Chan. Kecelakaan yang menyebabkannya mengalami amnesia.
Parahnya, amnesia ini bisa membuat Hye Chan berpikir bahwa dirinya masih gadis berumur 18 tahun dan belum menikah. Kupikir, amnesia hanya membuat seseorang lupa ingatan, nggak termasuk lupa umur. Hehe ^^v
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
CARC 2015,
Ji Su Hyun,
Mizan,
Rating 3.5,
Rating 4,
Review 2015,
YARC 2015
Wednesday, April 1, 2015
Aku tuh sebenarnya orangnya random, pilih mana aja sesuai kehendak hati saat itu. Tapi, kalau urusan Wishful Wednesday, kadangkala suka terjebak di wishlist musiman, beberapa minggu suka buku jenis ini, tapi di minggu-minggu selanjutnya bakal suka genre buku lain. Jadi, maklumi aja ya kalau dalam beberapa minggu ke depan, wishlist-ku nggak jauh-jauh soal buku nonfiksi yang menurutku lagi wish-able banget :D
Bukan lagi tentang bukunya Keri Smith, kok! Hahaha... :))
Monday, March 30, 2015
“Nggak ada yang lebih mengerikan daripada membayangkan masa depan dan mengingat-ingat masa lalu.” (hal. 161)
Judul: Tujuh Hari di Vila Mencekam (Seri Takut)
Penulis: Cerberus Plouton (Yoana Dianika)
Editor: Ry Azzura & Syafial Rustama
Proofreader: Funy D.R.W.
Desain cover: Gita Mariana
Layout: Gita Mariana
Ilustrasi sampul: Rudiyanto
Tebal: 168 halaman
Harga: Rp35000,-
Rating: ★★★
---
Pernah merasakan tinggal di vila? Kata orang, setiap vila selalu punya cerita tersendiri. Semewah apapun vilanya, senyaman apapun tempat keberadaannya, selalu ada cerita di balik vila. Dan tragisnya, cerita tersebut tidak selalu menyenangkan, cerita-cerita yang mendominasi tentang vila selalu terasa berbau horor dan menyeramkan.
Adalah Yudha yang mempunyai riwayat penyakit paru-paru. Karena hal itu, ia terpaksa tinggal sementara untuk memerlukan rehabilitasi di tempat sejuk selama masa penyembuhan. Orangtuanya merekomendasikan Vila Andaru, sebuah vila yang terletak di lereng Gunung Wilis, yang cukup jauh dari pusat kota Ponorogo. Kabarnya, vila dengan bangunan kokoh ini dibangun oleh seorang bangsawan Belanda pada masa penjajahan dulu.
Judul: Tujuh Hari di Vila Mencekam (Seri Takut)
Penulis: Cerberus Plouton (Yoana Dianika)
Editor: Ry Azzura & Syafial Rustama
Proofreader: Funy D.R.W.
Desain cover: Gita Mariana
Layout: Gita Mariana
Ilustrasi sampul: Rudiyanto
Tebal: 168 halaman
Harga: Rp35000,-
Rating: ★★★
---
Pernah merasakan tinggal di vila? Kata orang, setiap vila selalu punya cerita tersendiri. Semewah apapun vilanya, senyaman apapun tempat keberadaannya, selalu ada cerita di balik vila. Dan tragisnya, cerita tersebut tidak selalu menyenangkan, cerita-cerita yang mendominasi tentang vila selalu terasa berbau horor dan menyeramkan.
Adalah Yudha yang mempunyai riwayat penyakit paru-paru. Karena hal itu, ia terpaksa tinggal sementara untuk memerlukan rehabilitasi di tempat sejuk selama masa penyembuhan. Orangtuanya merekomendasikan Vila Andaru, sebuah vila yang terletak di lereng Gunung Wilis, yang cukup jauh dari pusat kota Ponorogo. Kabarnya, vila dengan bangunan kokoh ini dibangun oleh seorang bangsawan Belanda pada masa penjajahan dulu.
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Book Review,
Bukune,
Rating 3.5,
Rating 4,
Review 2015,
Takut,
YARC 2015,
Yoana Dianika
[REVIEW] My Creepy Diary - Ayumi Chintiami
“Pro sama kontra itu biasa dalam hidup. Nggak usah berusaha menjadi disukai semua orang. Hidupmu nggak akan seru kalo semua orang menyukai kamu.” (hal. 210)
Judul: My Creepy Diary
Penulis: Ayumi Chintiami
Penerbit: Bukuné
Editor: Moh. Rido S.
Proofreader: Elly Afriani
Penata letak: Irene Yunita
Desain sampul: Evelline Andrya & Gita Mariana
Ilustrasi isi: Evelinne Andrya
Tebal: 264 halaman
Harga: Rp49000,-
Rating: ★★
---
Menjadi seorang anak indigo bukanlah pilihan, memangnya siapa yang mau memilih dan meminta Tuhan agar kita ditakdirkan menjadi anak berkemampuan sixth sense? Nggak ada yang mau. Indigo adalah berkah, namun indigo juga menjadi kutukan bagi mereka yang mengalaminya—termasuk aku mungkin.
Adalah Ayumi Chintiami, di usianya yang masih berumur 11 tahun, kemampuan tersebut pertama kali muncul saat ia keluar di malam hari. Dari pertemuan pertama itu, membuatnya tidak saja bisa melihat tapi juga berbicara dengan “mereka”. Kata orang, ketika hal itu terjadi, mungkin frekuensi antara manusia dengan makhluk astral tersebut tepat bertemu di titik perpotongan secara bersamaan.
Judul: My Creepy Diary
Penulis: Ayumi Chintiami
Penerbit: Bukuné
Editor: Moh. Rido S.
Proofreader: Elly Afriani
Penata letak: Irene Yunita
Desain sampul: Evelline Andrya & Gita Mariana
Ilustrasi isi: Evelinne Andrya
Tebal: 264 halaman
Harga: Rp49000,-
Rating: ★★
---
Menjadi seorang anak indigo bukanlah pilihan, memangnya siapa yang mau memilih dan meminta Tuhan agar kita ditakdirkan menjadi anak berkemampuan sixth sense? Nggak ada yang mau. Indigo adalah berkah, namun indigo juga menjadi kutukan bagi mereka yang mengalaminya—termasuk aku mungkin.
Adalah Ayumi Chintiami, di usianya yang masih berumur 11 tahun, kemampuan tersebut pertama kali muncul saat ia keluar di malam hari. Dari pertemuan pertama itu, membuatnya tidak saja bisa melihat tapi juga berbicara dengan “mereka”. Kata orang, ketika hal itu terjadi, mungkin frekuensi antara manusia dengan makhluk astral tersebut tepat bertemu di titik perpotongan secara bersamaan.
share: facebook | twitter | pinterest
Label:
Ayumi Chintiami,
Book Review,
Bukune,
My Creepy Diary,
Rating 2,
Review 2015,
YARC 2015
Sunday, March 29, 2015
Judul: Smart Handbook Matematika SMA Kelas 10, 11, 12
Penulis: Wenda Ayu Mawarti, S.Pd dan Windi Ayu Mawarni, S.Pd
Penerbit: PT Tangga Pustaka
Editor: Rizky Maulana Ibrahim
Desain cover: Yulai Tse
Layout: Mawardi Noor
Tebal: 354 halaman
Harga: Rp49.000,-
Rating: ★★
---
Halo, apa kabar teman-teman pembaca buku? Waah, lama nggak blogging, kok rasanya sedikit berdebu ya. Mau sapuin nih, coba angkat kakinya, Syifa mau beres-beres dulu! Jadi, baru saja kemarin menyelesaikan masa-masa kritis alias UTS. Anak sekolah dong, masih zaman main-main diUjian Tidak Serius Ujian Tengah Semester
Ngomongin UTS, teman-teman juga pasti pernah memerlukan buku-buku pelajaran kan dalam menunjang pemahaman materi? Nah kali ini, Syifa bakal membahas salah satu buku yang minggu kemarin dipakai buat buku penunjang. Jarang kan, aku bikin review buku pelajaran, hehe.
Penulis: Wenda Ayu Mawarti, S.Pd dan Windi Ayu Mawarni, S.Pd
Penerbit: PT Tangga Pustaka
Editor: Rizky Maulana Ibrahim
Desain cover: Yulai Tse
Layout: Mawardi Noor
Tebal: 354 halaman
Harga: Rp49.000,-
Rating: ★★
---
Halo, apa kabar teman-teman pembaca buku? Waah, lama nggak blogging, kok rasanya sedikit berdebu ya. Mau sapuin nih, coba angkat kakinya, Syifa mau beres-beres dulu! Jadi, baru saja kemarin menyelesaikan masa-masa kritis alias UTS. Anak sekolah dong, masih zaman main-main di
Ngomongin UTS, teman-teman juga pasti pernah memerlukan buku-buku pelajaran kan dalam menunjang pemahaman materi? Nah kali ini, Syifa bakal membahas salah satu buku yang minggu kemarin dipakai buat buku penunjang. Jarang kan, aku bikin review buku pelajaran, hehe.
Wednesday, March 25, 2015
Kalau minggu lalu menulis wishlist tentang buku Keri Smith yang fenomenal, maka Wishful Wednesday ke-28 ini juga akan memuat dua buku Keri Smith lainnya yang sudah diterjemahkan di Indonesia.
Sebenarnya banyak sih buku karya penulis ini, misalnya Finish This Book yang lagi-lagi menurutku cover-nya nggak keren banget. Haha! Tapi serius deh, pengin buku-buku seperti itu banyak diterjemahkan di Indonesia, biar sebagai pembaca kreativitas kita juga ikut terasah dan nggak melulu merasa ‘sayang’ karena bukunya rusak atau nggak rapi lagi :D Tapi, sekarang yang pasti-pasti aja dululah ya, belum tentu buku yang ini juga terkabul, haha :P
Wednesday, March 18, 2015
Tadinya, aku mau menulis banyak di Wishful Wednesday kali ini. Mungkin saking waktu itu sering nggak ikut tiap minggunya, wishlist-ku jadi numpuk. Tapi, biar nggak kelihatan greedy-nya, WW kali ini nggak akan diisi banyak buku dulu kok, hehe.
Kalau kemarin baca wishlist-ku berupa Asian lit, kali ini tentu saja berbeda. Mungkin beberapa minggu ke depan, wishlist-ku bakal penuh dengan buku-buku nonfiksi-pengembangan diri. Nggak apa ya :D
Subscribe to:
Posts (Atom)