Penulis: Sky Nakayama
Penerbit: PlotPoint
Penyunting: Arief Ash Sidiq
Perancang sampul: Lidia Puspita, Teguh Pandirian
Pemeriksa aksara: Rika Amelina, Dias Rifansa
Penata aksara: Kuswanto
Desain: Teguh Pandirian
Ilustrasi: Diani Apsari
Tebal: 191 halaman
Terbit: April 2013 (Cetakan Pertama)
Rating: ★★☆
---
Aria dan Arian adalah sepasang kakak-beradik yang memiliki sifat berlainan. Kakaknya, Arian, punya sikap yang lebih ramah dan supel kepada setiap orang. Sebaliknya, Aria sang adik lebih terasa cuek dan dingin, terkecuali kepada ibunya. Cerita dimulai saat mereka tak sengaja bertemu Alina yang kini menjadi tetangga baru, yang sempat Aria abaikan saat mereka berpapasan lewat kaca jendela kamarnya.
Alina adalah seorang gadis perempuan yang sudah ditinggal pergi orang-orang tersayangnya, salah satunya adalah Agung—kakaknya. Kepindahan Alina ke kompleks yang sama dengan si dua bersaudara menambah kisah dalam keseharian mereka.
...bukan dunia yang harus berubah mengikutinya, tetapi dirinyalah yang harus berubah, melebur dengan ritme waktu, tanpa harus kehilangan warna hidup yang telah membentuk dirinya. (hal. 190)
Sudah bisa dipastikan, akan ada cerita soal cinta segitiga antara Alina, Aria, dan Arian. Namun, cinta dari kakak-beradik ini nggak sampai bikin persaingan yang sengit, karena toh Aria cukup nggak asyik untuk diajak ‘berperang’ merebutkan hati seorang Alina xD Terlebih Aria baru saja merasakan patah hati karena ditinggal pergi kekasihnya yang akan menikah, bisa jadi dia belum move on :p
Soal masa lalu akan ditarik masuk ke dalam cerita, salah satunya adalah tentang kematian Agung yang belum bisa diterima Alina. Ada banyak prasangka yang sempat aku pikirkan, dan salah satunya akan berkaitan dengan tokoh lain yang juga muncul dalam cerita ini.
“Sempurna itu milik Tuhan, Ya. Kamu, aku, kita semua memiliki kekurangan masing-masing. Karena itulah kita bertemu orang lain, untuk menemukan orang-orang yang bisa melengkapi kekurangan kita, sembari belajar untuk menerima serta memaklumi kekurangan yang mereka punya. That’s how life works.” (hal. 77)
Sebenarnya, konflik cerita nggak berfokus pada satu hal tertentu—misalnya soal persaingan Aria dan Arian untuk mendapatkan cinta Alina, tetapi ikut menyebar di banyak hal yang malah bikin ceritanya sedikit membingungkan. Masalah demi masalah ini malah membuat detail sedikit agak kacau dan banyak kebetulan yang terjadi yang membuat cerita nggak semengejutkan yang aku pikirkan. Salah satunya tentu saja kesalahan pengetikan di nama Aria dan Arian yang sedikit nggak nyambung dengan apa yang saat itu terjadi.
Aku suka dengan desain ilustrasi yang dibuat. Cukup menggambarkan isi cerita di dalamnya sih, atau lebih tepatnya kegamangan soal hal-hal yang terlalu banyak ditunda (salah satunya perasaan) yang bikin Alina, karakter utama kita ini bikin aku merasa iba sekaligus kasihan. Walau cukup baper dengan penggunaan nama tokoh, aku tetap menikmati jalan ceritanya kok. Dua bintang cukup, kan?
Masa lalu bukanlah musuhnya. Masa lalu adalah sahabatnya, yang akan menggenggamnya erat saat ketidakpastian waktu yang terhampar di hadapannya datang. Masa lalu adalah bagian dari dirinya, yang memacunya untuk terus bergerak menuju pribadi yang lebih baik. (hal. 190-191)
obat sipilis di kimia farma
ReplyDeleteobat sipilis di jakarta
obat sipilis dari tumbuhan
obat sipilis di palembang
Rating nya cuma 2.5 ? aku udh baca buku ini menurut ku overall not bad sih :D
ReplyDeleteWatch movie online