[REVIEW] My Creepy Diary - Ayumi Chintiami

Monday, March 30, 2015

“Pro sama kontra itu biasa dalam hidup. Nggak usah berusaha menjadi disukai semua orang. Hidupmu nggak akan seru kalo semua orang menyukai kamu.” (hal. 210)

Judul: My Creepy Diary
Penulis: Ayumi Chintiami
Penerbit: Bukuné
Editor: Moh. Rido S.
Proofreader: Elly Afriani
Penata letak: Irene Yunita
Desain sampul: Evelline Andrya & Gita Mariana
Ilustrasi isi: Evelinne Andrya
Tebal: 264 halaman
Harga: Rp49000,-
Rating: ★★

---

Menjadi seorang anak indigo bukanlah pilihan, memangnya siapa yang mau memilih dan meminta Tuhan agar kita ditakdirkan menjadi anak berkemampuan sixth sense? Nggak ada yang mau. Indigo adalah berkah, namun indigo juga menjadi kutukan bagi mereka yang mengalaminya—termasuk aku mungkin.

Adalah Ayumi Chintiami, di usianya yang masih berumur 11 tahun, kemampuan tersebut pertama kali muncul saat ia keluar di malam hari. Dari pertemuan pertama itu, membuatnya tidak saja bisa melihat tapi juga berbicara dengan “mereka”. Kata orang, ketika hal itu terjadi, mungkin frekuensi antara manusia dengan makhluk astral tersebut tepat bertemu di titik perpotongan secara bersamaan.

Semenjak kejadian itu, hidup Ayumi berubah. Masa kanak-kanaknya yang harusnya ceria, diisi dengan interaksi dengan teman dari dunia lain. Namun, dari hal itulah ia banyak mendapat pelajaran hidup yang mungkin tidak bisa didapatkannya dari teman dunia nyata.

Buku ini adalah diary kehidupan Ayumi, bagaimana awal ia menjadi anak indigo hingga perjalanan dari waktu ke waktu ia mengenal lebih banyak “mereka” yang datang silih berganti padanya. Aku rasa, tidak ada yang pernah berteman lama dengan Ayumi semisal Risa Saraswati dan Peter cs, setiap “tokoh” yang datang hanya sekali memasuki kehidupan Ayumi, meminta bantuan, dan setelahnya selesai.

Dari semua chapter yang disuguhkan, inti dari cerita ini hanya satu. Setiap tokoh akan datang kepada Ayumi atau tidak sengaja karena mengenalinya sebagai anak yang berkemampuan lain. Bisa dibilang, Ayumi sebagai penyampai pesan dari satu dunia ke dunia yang sebenarnya. Namun setelah selesai aksi tolong-menolong itu, semuanya selesai. Mereka yang datang, lalu pergi, katanya sih arwah akan terus bergentayangan sampai mereka telah menyelesaikan urusan dunianya. Nggak ada yang benar-benar bertahan lama di samping Ayumi.

“Saat seseorang merasa berkuasa, dia akan melakukan apa aja untuk menunjukkan kalo dia hebat, Ko.” (hal. 213)

Mengenai fisik dari buku ini sendiri, aku katakan masih ditemukan banyak kesalahan kata disana-sini. Padahal, Bang Rido (katanya) adalah editor perhatian, entah perhatian sama penulisnya atau sama karya penulisnya *kemudian dicakar-cakar tinta*. Ilustrasi bagian dalam buku yang dibuat bergaris-garis macam buku tulis, nggak sesuai dengan tulisan di atasnya. Jadi nggak heran, kalau ada tulisan tabrakan dengan garis yang membentang. Gambar pendukung dari setiap chapter cukup mewakili isi cerita apa yang akan ditulis, meski tiap orang punya tingkat ketakutannya tersendiri. You choose!

Kalau berekspektasi buku ini akan semacam buku-buku milik Risa Saraswati *maaf ya aku jadikan perbandingan*, maka kalian nggak bisa menemukan hal itu di buku ini. Kalau merasa kalian bisa membayangkan Peter cs dan meminta mereka datang, maka dari buku ini hal itu nggak akan terjadi.

... bahwa aku harus tetap menyayangi orang tuaku dengan segala kekurangan mereka. Sebab orangtua tetap akan menjadi sosok yang paling penting dalam hidup kita. Dan mereka lah yang telah membesarkan dan merawat kita selama ini tanpa mengenal lelah. (hal. 139)

Meski demikian, setiap chapter memberi pelajaran hidup yang berbeda-beda. Benar kata orang, manfaatkan masa hidupmu selagi bisa. Karena, setelah semua selesai, kita nggak bisa apa-apa lagi. Kita nggak bisa kembali, kita nggak bisa bereinkarnasi menjadi orang yang sama, dan memperbaiki semuanya setelah benar-benar selesai. Do your best in your life, ya!

by.asysyifaahs(◕‿◕✿)

No comments:

Post a Comment

Review di a, Greedy Bibliophile adalah pendapat suka-suka yang sifatnya subjektif dari si empunya blog. Aku berusaha jujur, karena barang siapa jujur sesungguhnya dia masih hidup.

Aku nggak pernah memaksa kamu untuk setuju dengan pendapatku sendiri. Jangan sebel, jangan kesel, kecuali kamu mau itu menjadi beban besar yang berat ditanggung.

Boleh komentar, boleh curhat, boleh baper, tapi jangan promosi jualan obat atau agen judi bola. Tulis dengan bahasa manusia yang sopan dan mudah dimengerti ya.

Terima kasih sudah berkunjung, semoga ada cerita yang bermanfaat, jangan lupa kuenya boleh dibawa. Asal tulisan aku jangan dicomot seenak udelmu.

tertanda,

yang punya cerita

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
a book blog by @asysyifaahs