[REVIEW] Tears in Heaven - Angelia Caroline

Monday, June 22, 2015

Seberapapun materi yang ada di dunia ini, takkan pernah bisa menggantikan sesuatu yang telah hilang. 

Judul: Tears in Heaven
Penulis: Angelia Caroline
Penerbit: GagasMedia
Penyunting: Alit Tisna Palupi
Proofreader: Jumali Ariadinata
Desain sampul: Levina Lesmana
Penata letak: Landi A. Handwiko
Tebal: 346 halaman
Harga: Rp. 48.000,-
Rating: ★★☆

Adalah Nathan, seorang anak blasteran yang lahir dari pasangan Julia dan Anthony. Ketika masih tinggal di Bali, orangtuanya bercerai, beralasan karena Anthony telah jatuh hati pada wanita lain sesama dokter. Keterpaksaan membuat Nathan harus pindah ke Jakarta dan tinggal bersama keluarga tirinya. Kalau bukan karena kanker leukeumia yang diidapnya, tentu ia takkan pernah sudi untuk serumah bersama Tante Lidya dan si kecil Tara.

Sikap apatis Nathan tentu beralasan, memangnya siapa sih yang mau ketika ayahnya harus menikah lagi dengan orang lain sampai harus merusak rumah tangga kedua orangtuanya? Itulah kenapa Nathan lebih memilih berlama-lama di sekolah dibanding harus bertatap muka dengan ibu tirinya. Hari pertama Nathan di sekolah barunya mengenalkan ia pada seorang gadis cantik bernama Kayla. Dia yang membuat hari-hari Nathan selanjutnya lebih berwarna.

Terlepas dari penyakit yang menyerangnya dan masalah yang dihadapinya, Nathan menjalani kehidupan sekolahnya bersama sahabat-sahabatnya, Tania, Marvin, dan Brian, dan tentu saja Kayla—cinta pertama yang membuatnya selalu semangat menghadapi apapun yang menimpanya.

Sebenarnya, sudah lama sejak aku beli dan baca buku ini. Tertulis di halaman pertama sih, November 2013, sekitar dua tahunan dan aku baru bisa membuat review-nya hari ini. Entah kenapa, kadang kalau suatu buku belum di-review selalu ada hal yang mengganjal yang akhirnya bikin buku itu susah dipindahkan. Bisa jadi—terlepas dari long-term memory-ku *ini songong banget*—belum sah kayaknya kalau aku belum cerita tentang pendapatku tentang suatu buku. Atau mungkin, karena buku ini punya cerita yang ‘amat berbeda’ dengan buku yang pernah kubaca sebelum-sebelumnya.

Kisahnya berlatar kehidupan remaja, dan oke... itu masih dalam lingkup pemahamanku. Tapi, entah kenapa aku merasa buku ini di luar nalarku untuk bisa mengartikan ‘apa yang sebenarnya terjadi’. Aku masih ingat banget, ceritanya terlalu lambat yang akhirnya bikin buku ini boring, namun entah apa yang bisa bikin aku menyelesaikannya, I’m thankful.

Dan ah ya, bagian saat Tania merasa suka sama Nathan rasanya hanya sisipan yang—entah aku lupa atau gimana—aku butuh penyelesaian antara mereka berdua. Dan, Gosh, ending-nya itu lho! Well, aku sih memaklumi aja ya karena ini debut pertama penulisnya yang waktu itu masih SMA, kebayang juga kan kalau misalnya aku yang nulis, bisa jadi dicecar habis-habisan saking awkward banget ceritanya. Anyway, kayaknya Kak Angel perlu bikin karya-karya lainnya yang bisa lebih baik dari ini.

by.asysyifaahs(◕‿◕✿)

2 comments:

Review di a, Greedy Bibliophile adalah pendapat suka-suka yang sifatnya subjektif dari si empunya blog. Aku berusaha jujur, karena barang siapa jujur sesungguhnya dia masih hidup.

Aku nggak pernah memaksa kamu untuk setuju dengan pendapatku sendiri. Jangan sebel, jangan kesel, kecuali kamu mau itu menjadi beban besar yang berat ditanggung.

Boleh komentar, boleh curhat, boleh baper, tapi jangan promosi jualan obat atau agen judi bola. Tulis dengan bahasa manusia yang sopan dan mudah dimengerti ya.

Terima kasih sudah berkunjung, semoga ada cerita yang bermanfaat, jangan lupa kuenya boleh dibawa. Asal tulisan aku jangan dicomot seenak udelmu.

tertanda,

yang punya cerita

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
a book blog by @asysyifaahs