Biar bagaimanapun, aku ini laki-laki... jadi aku akan bertahan. Karena Tuhan... cuma akan memberikan rasa sakit sebatas kemampuan umat-Nya saja. (hal. 21)
Apa kau tahu? Hidup itu seperti perang. Rumah adalah medan perangnya. Pengurus rumah tangga adalah komandannya. Kemahirannya sama seperti tentara, tapi dalam bidang lain. Mulai dari bersih-bersih, mencuci, memasak, mengasuh, bagai prajurit pemberani (mempersiapkan perayaan hari raya dan melakukan pelayanan). Pengurus rumah tangga adalah sosok yang harus tampil di semua aspek kehidupan. Dan kau tahu, apa yang lebih mengejutkan lagi? Tentara mendapatkan pelatihan dasar kemiliteran selama 6 minggu. Bayonet, target tembakan, melempar granat, senjata kimia dan lain-lain. Dikirim ke setiap detasemen. Sedangkan pengurus rumah tangga tidak mendapatkan pelatihan sama sekali... tapi langsung dilempar ke medan perang. (hal. 72)
Kenapa para pengurus rumah tangga harus mencari tahu sendiri tentang segalanya? (hal. 75)
Dalam kehidupan, terkadang sulit menggambarkan diri sendiri dalam kartun. (hal. 195)
Majo & Sady Cafe di Dongdaemun, Seoul - Sumber: Dwaeji In Seoul
|
Majo & Sady Shake, ₩ 4.800 - Sumber: Dwaeji In Seoul |
Majo & Sady Sticker @ Kakao Talk - Sumber: Dwaeji In Seoul |
Blog Naver Majo & Sady |
Tidak semua yang terlihat muda itu bagus. Ada kecantikan yang sesuai usia. (hal. 210)
Kalau kau menerima sesuatu yang menyenangkan, pasti pasanganmu juga akan senang. (hal. 237)
Perlu beli ini deh kaya'nya. Buat belajar bagaimana berumah tangga. ^^
ReplyDeleteHihi, sama seperti rumah tangga ala orang Indonesia juga kok Mbak :D
Delete