Rebound effects only works in basketball not in relationships. (hal. 112)
Mencintai, bukan berarti memiliki sepenuhnya. Maka, ketika kamu mencintai seseorang, jangan terlalu mengekangnya, layaknya pasir dalam genggaman. Semakin kuat kamu menggenggamnya, maka justru semakin banyak pasir yang keluar melalui sela-sela jemarinya. Biarlah cinta berada di sisinya. Jangan terlalu menuntut lebih. (hal. 15)
“Anak jangan dikurung terus, kayak ayam dikandangin. Nanti begitu lepas, kaget. Nanti malah pergi ke mana-mana.” (hal. 21)
“Lo tahu, kan, kesetiaan akan selalu dikalahkan oleh keberadaan, kehadiran, dan keadaan.” (hal. 42)
Kami selalu bersama tapi tak menggenggam hati yang sama. Mungkin kami tak lebih dari sebatas teman. Kalau diibaratkan, gue seperti pemain basket yang sedang meliak-liuk di baris pertahanan musuh. Namun, ketika berhasil melampaui musuh dan pengin finishing, gue di-block. Bola terpental jatuh. Hati gue juga. (hal. 132)
Patah hati kadang membuat seseorang melakukan sesuatu yang dia sendiri nggak ngerti. (hal. 160)
Seseorang yang baru patah hati harus menyembuhkan luka sebelum jatuh cinta lagi kepada orang lain. (hal. 209)
“Gue pengin deh kayak kereta, biar bisa melaju tanpa ada yang ngehalangi. Biar bisa melaju tanpa ada rasa takut sedikit pun sampai tujuannya. Stasiun terakhir.” (hal. 188)
Buku dari Satria ini emang bener-bener keren, gue udah baca sampai habis dan ceritanya lumayan fresh. Dan bab yang bagian begal itu entah kenapa bikin nafas gue naik turun sendiri berasa kayak gue juga ngalamin.
ReplyDeleteAh, begal... mana pas ngetik pesan ke Bapaknya aneh lagi x_x *eh spoiler
DeleteThanks resensi nya :)
ReplyDeleteWatch movie bluray