[Book Review] SCHOOL: Chemistry

Thursday, May 1, 2014

“Orang yang nggak pernah gagal itu sebenarnya orang yang nggak pernah nyobain apa pun,” (hal. 41)

Judul: SCHOOL: Chemistry
Penulis: aL Dhimas
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 214 halaman
ISBN: 979-780-701-0
Harga: Rp. 50.000,-

TANYA:
“Kak Editor, Novel S.C.H.O.O.L: Chemistry-nya aL Dhimas ini tentang apa sih?”-Pembaca
JAWAB:
Tentang seorang adik yang selalu dibayang-bayangi prestasi kakaknya.
Tentang tim olimpiade yang dibentuk oleh sekolah.
Tentang seorang cewek yang merasa paling unggul dibandingkan anggota kelompoknya yang lain.
Tentang gebetan dari klub renang yang terlihat menakjubkan sekali dalam celana renang Speedo-nya.
Tentang cinta pada pelajaran Kimia.

POKOKNYA KAMU HARUS BACA!
(pssst, kalau ada yang penasaran tentang novel ini, bilang aja, “Ceritanya kayak yang pernah terjadi di sekolah kita lho!”)
Enjoy!
-Editor S.C.H.O.O.L.

Marsha Anandita Hariadie. Sophomore yang nggak hanya hafal mati tabel periodik Kimia, tapi juga nama-nama pemenang America’s Next Top Model. Penampilannya jauh dari geek, tapi juga nggak sehebat dua Olsen. Icha nggak pernah bikin keributan apalagi mem-bully hanya karena dia punya rambut hitam berpotongan bob Victoria Beckham. She’s just a plan vanilla yang cuma punya satu keinginan sebelum dia lulus, bergabung dengan tim olimpiade Kimia.

Adalah Icha yang merasa dirinya selalu dibayang-bayangi prestasi kakaknya, Alisha Wahyu Hariadie. Kakaknya ini jago di semua mata pelajaran, termasuk Matematika, tapi sayang Alisha nggak begitu halnya dalam Kimia. Makanya dia nggak mau disebut jadi pengikut kesuksesan kakaknya dengan mencintai dan berprestasi di pelajaran Kimia.

Icha bersahabat dengan empat orang yang punya sifat dan keahlian mereka masing-masing. Roro—Indira Woro Rahmi—sahabat yang jagonya masak, lebih tepatnya sih Roro ini pastry chef. Terus ada Nazaria Alvie Syahrie alias Alvie *with ‘e’*, anaknya ceria, semangat, dan centil. Kalau boleh bilang, dia ini anak drama—namanya Fame—makanya kemampuannya berakting selalu bikin Alvie jadi pemeran utama di setiap pementasan drama di sekolah.

Melani Adinia—Mel, anak basket yang tiap harinya ber-pony-tail dengan rambut hitam panjang kebanggaannya, dia baik, pemberani, dan penuh percaya diri. Lanjut ada Sarah Vilia Harianda, walaupun cenderung pendiam, ternyata Sarah berbakat lho dalam musik, khususnya bermain gitar bareng Kitty Cash, band sekolahnya ini.

Minerva School of Batam adalah tempat mereka semua bersekolah, kalau kebanyakkan sekolah-sekolah berkualitas baik sering membagi-bagi siswa ke dalam clique tertentu, Minerva nggak begitu halnya. Hampir semua muridnya sibuk mengejar prestasi, nggak ada deh yang namanya bully-bully-an, walau nggak menutup kemungkinan memang ada. Contohnya? Tantri, cewek yang juga jago dalam bidang Sains ini selalu merasa iri dengan Icha, hidup tanpa punya konflik dengan Icha serasa bukan hidup. Hmm...

Salah satu Minerva School di Sutherland
Ceritanya kayak yang pernah terjadi di sekolah. Iya, hampir semuanya memang bisa dibenarkan, terlebih sinopsisnya pun mengatakan demikian. Tentang hubungan Icha dengan kakaknya, tentang hubungan Icha dengan sahabat-sahabatnya, tentang hubungan Icha dengan cowoknya, tentang hubungan Icha dengan gurunya, tentang hubungan Icha dengan frenemy-nya, dan nggak lupa tentang hubungan kecintaan Icha dengan pelajaran Kimia.

Dari setiap hubungan Icha dengan hal itu, pasti selalu ada masalah. Pasti. Terus, bagaimana kisah seputar Icha dengan ‘dunianya’ ini? I can’t describe it, so read it!
Pelajaran berharga dari semua ini adalah selalu ada orang-orang yang menyebalkan di sekolah yang nggak suka denganmu tanpa alasan yang jelas. (hal. 18)

Sekolah. Kimia. Sahabat. Cowok. Rival. Hmm... nggak aneh sih kalau seputaran dari kata kunci yang udah disebutin tadi. Kalau sinopsisnya bilang ini mirip dengan cerita yang pernah terjadi di sekolah, nggak bisa mengelak juga, karena memang ceritanya sama kayak yang pernah kita alamin semua, apalagi masa-masa SMA.
“Dengerin hal-hal nggak penting cuma bikin kita nggak maju-maju,” (hal. 41)

Konfliknya nggak ‘seberat’ apa yang kita kira seperti halnya novel kebanyakkan, karena seperti yang aku bilang tadi. Udah deh ini buku kayak apa yang pernah kita alamin! Bedanya, pasti selalu punya perbedaan, tinggal selidik dan baca sendiri aja ya :D
“...Boyfriends may come and go, but friends stay forever,” (hal. 48)

SCHOOL: Chemistry adalah salah satu wishlist aku, dan akhirnya terkabul karena dapat voucher 100K untuk beli buku di toko buku online dari Bang Helvry @ Blog Buku Helvry. Alhamdulillah...

Sebelum bukunya digenggam di tangan, aku pernah baca review-review di Goodreads, banyak yang kasih rating kurang memuaskan, paling mentoknya di 2 atau 3. Aku nyerah, awalnya mau batalin niat punya buku ini, tapi cerita nggak selamanya sama.

Dari review Goodreads aku membuktikan juga sih, jadi ceritanya gini lho, entah salah cetak, salah edit, atau salah tulis. Ceritanya Icha gagal seleksi olimpiade Kimia pertama hanya karena gugup sampai salah nulis simbol tembaga atau Fe menjadi He alias Helium. Lho? Ini aneh, karena lambang untuk tembaga kan Cu bukan Fe. Lebih aneh lagi, mengingat Icha katanya hafal mati sama tabel periodik Kimia, tapi kok...? Ya udahlah ya! Tetep ★★★★★ untuk buku ini :D
Nobody said it was easy, but no one ever said it would be so hard... rite?! (hal. 138)

Begitu baca review-nya, menyangkal untuk nggak jadi pilih buku ini. Eeeh... malah akhirnya punya. Terlebih, katanya sih bakal ada edisi SCHOOL lain, dan salah satu penulisnya adalah Winna Efendi. Well, kita tunggu aja ya edisi berikutnya, semoga ceritanya lebih seru dan ada sisipan materi pelajarannya juga. Hehehe...

Kutipan favorit? Nih!
1. “Cuma yang aku takutkan, ya... girls will be girls... pas belajar bersama, kalian pasti akan lebih banyak bergosip daripada belajarnya,” (hal. 57)
2. “If you choose to fight, I think you’re gonna lose at all.” (hal. 114)
3. It can be called a social suicide, but I don’t care. I shouldn’t give a shit about what people are saying. (hal. 174)
4. “You have too much control! It’s gonna ruin all.” (hal. 187)
5. “Karena persahabatan adalah hal yang terpenting, udah saatnya kita harus bisa saling memahami satu sama lain,” (hal. 190)


4 comments:

  1. Hohoho, nice review.
    Coba baca reviewku di http://www.adeliaayuuu.blogspot.com/2014/04/review-novel-school-chemistry-by-al.html :)

    ReplyDelete
  2. syifa ga daftar jadi member BBI? daftar aja, biar banyak temen2 blogger bukunya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku udah daftar Mbak, cuma belum di-acc deh, udah kirim email-nya sampai 3 kali, belum sampai juga x_x

      Delete

Review di a, Greedy Bibliophile adalah pendapat suka-suka yang sifatnya subjektif dari si empunya blog. Aku berusaha jujur, karena barang siapa jujur sesungguhnya dia masih hidup.

Aku nggak pernah memaksa kamu untuk setuju dengan pendapatku sendiri. Jangan sebel, jangan kesel, kecuali kamu mau itu menjadi beban besar yang berat ditanggung.

Boleh komentar, boleh curhat, boleh baper, tapi jangan promosi jualan obat atau agen judi bola. Tulis dengan bahasa manusia yang sopan dan mudah dimengerti ya.

Terima kasih sudah berkunjung, semoga ada cerita yang bermanfaat, jangan lupa kuenya boleh dibawa. Asal tulisan aku jangan dicomot seenak udelmu.

tertanda,

yang punya cerita

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
a book blog by @asysyifaahs