“But I think... you just refused to grow up and take
every-chance to avoid responsibility and complexity.” (hal. 21)
Judul: Heart Out
Penulis: Fei
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 264 halaman
Rating: ★★★★
Harga: Rp. 45.000,-
---
Siapa sangka kalau ternyata Heartbreakers mengalami masa
liburan selama satu bulan? Bagi Leon, hal tersebut cukup aneh, mengingat jika
libur dalam waktu yang cukup lama, itu artinya mereka sedang bermasalah. Namun, ia
tidak terlalu memikirkannya. Selama masa liburan, Leon banyak menghabiskan
waktunya di rumah, ngobrol bareng Lana ataupun kembali kepada dirinya yang
dulu, nge-game nggak tau waktu.
“Yeah, sometimes I got in trouble for being too blunt.” (hal. 82)
Satu hari, datanglah Darwin ke rumah Leon bermaksud meminta
tolong. Darwin ini adalah teman sesama gamer Leon yang sudah kenal Leon cukup
lama. Makanya, kedatangan Darwin kali ini untuk meminta tolong kepada Leon
dalam membantu proyek game yang sedang digagas Darwin, LunaSol. Darwin
bermaksud meminta tambahan modal untuk perbaikan game LunaSol.
“Mindset lo tuh mesti positif dari awal, karena dengan begitu, lo udah lima puluh persen menuju keberhasilan. Jangan mikiran gagal, deh, pokoknya kerja keras aja biar semua berhasil. Percaya, deh, lo pasti bisa.” (hal. 95)
Sayangnya, masalah datang ketika ternyata papa Leon
mengetahui hal itu. Alhasil, terjadi pertengkaran yang lama antara ayah dan
anak tersebut. Belum lagi, waktu liburan Leon hanya beberapa minggu lagi. Jadi,
bagaimana ya? Apa Leon bisa membantu Darwin dalam proyek LunaSol-nya? Bagaimana
dengan papa Leon yang marah? Baca selengkapnya di Heart Out.
***
Sempat menunda bikin review buku ini karena terlalu malas,
hehe maaf ya. Ternyata bikin review-nya singkat aja, karena apa? Karena Heart
Out (menurutku) lebih baik daripada Heart Attack, serial Heartbreakers yang
pertama.
Kalau Heart Attack menceritakan perjuangan Axel dalam
membangun karier di dunia keartisan, lain halnya dengan Heart Out. Kali ini, Heart Out menceritakan tentang
perjuangan Leon—si maniac gamer yang usil—dalam berbisnis di dunia game. Cerita
tentang boyband Heartbreakers-nya sih, nggak terlalu banyak, karena cerita
lebih fokus bagaimana jatuh-bangunnya Leon dalam usaha game bareng Darwin ini.
“Informasi adalah raja–jangan pergi berperang sebelum tahu benar apa yang kamu hadapi.” (hal. 104)
Cukup bisa membayangkan bagaimana keadaannya. Aku heran,
jangan-jangan Kak Fei ini gamer juga, jadi cukup tahu betul gimana-gimananya
soal game (emang gimana ?). Ah iya, aku lupa review tentang adiknya Leon ya?
Yap, Lana itu adiknya Leon yang menurutku lebih dewasa dari Leon, walau doi
sebenarnya lebih hiperaktif. Nah, Lana ini juga bangun bisnis kecil-kecilan
bareng teman kuliahnya, Jocelyn. Dan si Jocelyn ini punya impact yang besar
banget dalam pengaruhnya ke Leon, ya mungkin tau lah gimana kelanjutannya tanpa
dikasih spoiler, walau lagi-lagi cerita romance-nya agak menggantung. Kita
tungguin aja yuk serial Heartbreakers yang ketiga dari Kak Lia, pasti digali
dari sudut Sandro. Heheh...
“Yang penting jangan kelamaan bilang sukanya, Le. Dan jangan pernah lepasin cewek yang lo suka, sebelum akhirnya lo nyesel karena nggak punya kesempatan lagi.” (hal. 237)
No comments:
Post a Comment
Review di a, Greedy Bibliophile adalah pendapat suka-suka yang sifatnya subjektif dari si empunya blog. Aku berusaha jujur, karena barang siapa jujur sesungguhnya dia masih hidup.
Aku nggak pernah memaksa kamu untuk setuju dengan pendapatku sendiri. Jangan sebel, jangan kesel, kecuali kamu mau itu menjadi beban besar yang berat ditanggung.
Boleh komentar, boleh curhat, boleh baper, tapi jangan promosi jualan obat atau agen judi bola. Tulis dengan bahasa manusia yang sopan dan mudah dimengerti ya.
Terima kasih sudah berkunjung, semoga ada cerita yang bermanfaat, jangan lupa kuenya boleh dibawa. Asal tulisan aku jangan dicomot seenak udelmu.
tertanda,
yang punya cerita