Tapi, sepertinya aku tidak perlu khawatir. Kalau ada yang sedang kesusahan sebaiknya ditolong, bukan? (hal. 18)
Namun, pada kenyataannya aku dulu percaya kalau orang sudah mati, ya sudah sampai situ saja. Yang namanya itu tidak ada dan yang namanya perasaan itu tidak lebih dari sekadar kinerja otak. (hal. 56)Kok ada sih hal seperti ini? Aku sudah mati, tapi aku masih punya kesadaran. Kupikir, setelah mati itu hanya ketiadaan. Mayat dibakar, jadi abu, tamat. Itulah yang kupercayain selama ini. Aku masih belum bisa percaya ternyata memang ada dunia setelah kematian. (hal. 57)
“... Pegawai paruh waktu itu senang lho, kalau diberi tugas. Biarpun tugas itu kecil, tapi rasa dipercayai itu ada. Itu yang membuat senang.” (hal. 267)
Aku tidak menyangka ada begitu banyak orang yang peduli denganku selama ini. Aku jadi berpikir mungkin mereka telah kehilangan orang yang berarti bagi mereka, yaitu aku. (hal. 177)“Tidak ada kan orangtua yang tidak sedih karena anaknya meninggal.” (hal. 219)
“Yang kurang dalam diriku itu bukan nyali, tapi waktu. Kalau aku bisa punya waktu luang untuk pergi ke kantor polisi, lebih baik aku tidur.” (hal. 153)
“Ada hal yang baik untuk dijadikan candaan, tapi ada juga yang tidak....” (hal. 167)“Itu urusanmu. Di dunia ini, orang-orang yang masih hidup juga punya urusan sendiri-sendiri.” (hal. 205)“Aku kadang berpikir, manusia itu lebih mengerikan daripada hantu,” (hal. 321)“Lagi pula, kehidupan manusia bukan dilihat dari seberapa panjang umurnya...” (hal. 331)
Wahh reviewnya makin bikin penasaran deh. Pengen baca novelnya u.u
ReplyDeleteEh baca sinopsisnya jadi inget sama kdrama 49 Days nih. hehe
Oya itu ceritanya broman kan? Ada kisah cintanya juga gak sih?
Btw, salam kenal ya nemu blog ini dari twitternya haruuu ^_^
Yuk dibaca ^^ Waah, gimana ya cerita 49 Days ini, aku malah mikir ini kayak My Love From Another Star pas Do Min Joon-nya ketabrak mobil :D
DeleteKisah cintanya ada, walau gak banyak.
Yaps, salam kenal juga ^^