[REVIEW] The Power In You - Ollie

Wednesday, October 29, 2014

Love yourself, share the love for others, and that’s how we can be powerful against the world! (hal. 285)

Judul: The Power in You
Penulis: Ollie (Aulia Halimatussadiah)
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 288 halaman
Rating: ★★★★★

---

Power itu kemampuan kita dalam mengetahui potensi diri, tahu apa yang ingin kita lakukan, dan berpegang teguh untuk make things happen. Apa sih kekuatan alias power kita dalam hidup ini?

Dalam buku ke-27-nya, Kak Ollie—aku baru sadar ada kesamaan nama setelah membaca profilnya di cover belakang—mengajak kita untuk mengenal lebih jauh terhadap potensi dan kekuatan yang ada pada diri kita sendiri. Mungkin, sebagian di antara kita sudah mengenalnya, tapi kebayang nggak sih sebenarnya masih ada banyak potensi yang belum kita gali dan kita sadari itu?

Jadi, mengetahui apa yang kita inginkan dan paling baik untuk kita, akan memudahkan kita untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan fokus hidup kita. (hal. 189)
Nah, melalui What Is Power, kita diajak berkenalan dahulu terhadap hal terpenting apa yang ada pada diri kita ini. Kenapa harus power, kenapa harus memulainya dengan ‘kenapa’, bagaimana kekuatan visi kita, dan bagaimana menantang diri sendiri untuk change your life. Pembuka yang owsom banget!

“You don’t know why you do something, that’s why you’ve never finished anything.” (hal. 7)

Selanjutnya, dalam bab Barriers You Might Face, Kak Ollie memotivasi kita untuk mengendalikan perasaan dan emosional yang kita miliki. Kita nggak mau dong emosi kita nggak terkendali hanya karena kita bingung bagaimana mengatasinya. Nah, disinilah kita bakal tahu bagaimana seharusnya menjadi tuan dari emosi kita sendiri. Dan yang paling penting, jangan jadi generasi ngomel!

Banyak hal yang bisa diselesaikan tanpa memaki. Kata-kata makian tersebut lebih banyak menunjukkan karakter kita daripada orang yang kita maki. (hal. 59)
Bab ketiga adalah Know Our Self, kenali dulu siapa diri kita sendiri. Siapa tahu, kita punya sejuta orang yang kita kenal baik, tapi sendirinya masih bingung dengan who I am. Dalam bagian ini, kita belajar menganalisis hidup kita, passion kita, kekuatan dan kelemahan, potensi, dan prinsip... yang tentunya dari sudut pandang objektif. Yah, kalau kita berkaca secara subjektif sih, apa yang dinilai pasti selalu lebih baik dan nggak ada kurangnya. Agree?

Cintai diri kamu sendiri dulu, sebelum kamu bisa membagi cintamu kepada orang lain. In fact, kamu adalah orang terpenting yang perlu kamu cinta sebelum orang lain. (hal. 110)
Selain itu ada juga bab Principle dan On Track yang masing-masing memberdayakan kita bagaimana tahapan untuk mendapatkan tujuan apa yang kita inginkan. Dalam Work Smart dan Enthusiasm, Kak Ollie juga membocorkan rahasia sukses bin keren nan ajaibnya untuk terus melangkah demi kesuksesan. Dan, yes, di bab Reliance (to self), saatnya kita beristirahat sejenak untuk menilai kembali terhadap apa yang telah kita lakukan sebelumnya. Adakah perubahan, atau masih jalan di tempat aja? Aku pikir, di bab terakhir ini, bisa dikatakan sebagai pendinginan dari step-by-step bab-bab sebelumnya. Disini, Kak Ollie seolah mengajak kita untuk terus menyayangi diri kita sendiri, berusaha menjadi orang yang berpikir positif, selalu gembira, berhenti menyiksa diri sendiri, keep calm, dan yaps, always love yourself.


Walaupun seperti buku nonfiksi-pengembangan diri kebanyakkan—aku ingat dengan buku Dream Catcher Kak Alanda—The Power in You dari Kak Ollie ini tentu punya cita rasa lain yang jadi khas dari buku self-help. Apakah itu? Satu hal yang aku rasakan adalah... Kak Ollie benar-benar menceritakan tentang hobi, passion, dan bukti dari kesuksesannya selama ini.

“Tapi kan memang biasanya gitu!” Jelas yang satu ini beda, seolah aku benar-benar yakin kalau Kak Ollie semacam role model yang—I don’t know why—dia benar-benar mempresentasikan aku ingin kayak dia! Yah, selain hobinya yang membaca, menulis, berbisnis, dan traveling itu—which is yang kedua pertama itu aku banget—aku rasa dia bisa jadi mentor aku. Karena aku percaya, orang yang sevisi dengan kita itu selalu mengerti. Aku tahu Kak Ollie bisa paham walau sebenarnya ini pertama kalinya aku kenal dia (FYI, aku pernah dengar dia sebagai salah satu pencetus kutukutubuku.com dan nulisbuku.com, pernah baca di suatu majalah, tapi nggak inget kalau namanya ‘Ollie’).

Keistimewaan lainnya adalah, di dalam buku ini juga ada semacam ‘lahan kosong’ untuk kita menuliskan apa-apa saja yang ingin kita ceritakan. Dinamakan Practice artinya sebagai latihan, sudahkah kita memahami apa mau kita, dan memahami apa yang disampaikan Kak Ollie sebelumnya.

Intinya, dalam buku ini aku nggak lagi merasa ‘sayang’ untuk mencorat-coret demi menuliskan dan mengisi Practice yang ada—yah walau belum semuanya sih, dan nggak sayang melipat bukunya hanya karena banyak kutipan menarik dan tentunya inspiratif itu.


Ada yang bilang, orang yang mencintaimu akan menerimamu apa adanya, orang yang membencimu akan tetap membencimu, apa pun yang kamu lakukan. Maka, berhenti menjelaskan siapa dirimu dan mulailah banyak berubat. (hal. 3)

Untuk menebar kekuatan, memotivasi orang lain, dan memberi manfaat lebih banyak pada lingkungan sekitar, hal utama yang harus kita lakukan adalah membuat diri sendiri kuat dahulu, baik fisik maupun mental. (hal. 19)

Maka, saat kamu menemukan masalah, bergembiralah karena ini saatnya kamu bisa berkontribusi, mencurahkan tenaga, pikiran, dan perasaan kamu untuk kepentingan diri sendiri dan juga orang banyak. Semangat! (hal. 24)

Setiap orang akan punya opini masing-masing tentang bagaimana kita harus bertindak. Namun, hanya kita yang paling mengerti arah yang ditunjukkan lentera hati kita. (hal. 27)

Life is short, maka gunakanlah sebaik-baiknya. Di usia muda, energi dan ide kita masih berlimpah untuk digunakan. Jadi, manfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin. (hal. 34)

Kalau tahu apa yang kita inginkan, kita akan tetap fokus dan membuktikan baha apa yang kita perjuangkan benar-benar berharga dan layak untuk diteruskan. (hal. 42)

Sukses yang sesungguhnya adalah sukses harian yang kita dapatkan dari hasil memperhatikan hal-hal kecil dalam hidup. (hal. 68)

Setiap orang harus berani bermimpi. Bermimpilah yang BESAR sampai kita “takut” mendengar mimpi kita sendiri. (hal. 136)

Hidup terlalu singkat untuk dijalani sambil menggeret beban begitu banyak dari hal-hal yang nggak kita perlukan, dan nggak menambah manfaat untuk hidup kita. (hal. 151)

When you feel something’s not right in your relationship, it probably is toxic relationship. Talk to your trusted friend/person, mature & more experienced friends to understand the situation. Remember: you are magnificent and you deserve true love in a true healthy relationship. (hal. 164)

Jangan berharap orang lain akan menganggap kamu bisa diandalkan kalau kamu bekerja asal-asalan dan nggak tepat waktu. Always be helpful and useful for someone else. (hal. 168)

You got the idea. Don’t let sadness occupy your mind. Get busy! Life is exciting! (hal. 202)

I’ve learned that enthusiasme is contagious. Surround yourself with enthusiastic people. Always try to pull yourself out of your comfortable sulking cave and shine, like total shine with some thunderlike noises. Be like awakening storm in sunny day. Be disruptive. That’s how you should be. (hal. 218)

Apa yang kita anggap sebuah kegagalan saat ini bisa jadi akan menjadi pelajaran penting yang mengubah hidup kita dan menjadi kenangan lucu di masa depan. (hal. 226)

Keberanianmu untuk berbagi pemikiran dan pengalaman, dapat mengubah hidup orang lain ke arah yang lebih baik. Perkuat diri kamu agar bisa menyampaikan pesan dengan lebih baik. (hal. 237)

Berhentilah menyiksa diri. Jangan jadikan diri kamu sebagai korban. Jadikan diri kamu pemimpin bagi setiap keputusan yang kamu ambil dalam hidup. (hal. 261)

Sesuatu yang terlihat keren itu bukan kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan yang matang dan kerja cerdas. (hal. 268)
by.asysyifaahs(◕‿◕✿)

2 comments:

  1. Haha, sama. Aku juga merasa cocok banget menjadikan Kak Ollie sebagai role model. Dengan bidang yang sama dengan kuminati, itu membuatku lebih termotivasi. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah, Kak Hilda udah baca?

      Aku baru first time sih baca bukunya, dan jalur yang kita ambil juga pas, tentang passion dalam menulis dan buku :D

      Delete

Review di a, Greedy Bibliophile adalah pendapat suka-suka yang sifatnya subjektif dari si empunya blog. Aku berusaha jujur, karena barang siapa jujur sesungguhnya dia masih hidup.

Aku nggak pernah memaksa kamu untuk setuju dengan pendapatku sendiri. Jangan sebel, jangan kesel, kecuali kamu mau itu menjadi beban besar yang berat ditanggung.

Boleh komentar, boleh curhat, boleh baper, tapi jangan promosi jualan obat atau agen judi bola. Tulis dengan bahasa manusia yang sopan dan mudah dimengerti ya.

Terima kasih sudah berkunjung, semoga ada cerita yang bermanfaat, jangan lupa kuenya boleh dibawa. Asal tulisan aku jangan dicomot seenak udelmu.

tertanda,

yang punya cerita

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
a book blog by @asysyifaahs