Hai halo, Syifa kembali kesini untuk isi blog post yang masih dikata jauh dari banyak. Berhubung hari ini bertepatan hari Rabu, tadinya sih mau post review, tapi nggak jadi deh karena ada kejutan baru dari Mbak Astrid melalui meme Wishful Wednesday-nya. Cukup lama absen dari meme mingguan ini, nggak punya alasan lain sih selain sibuk ngejar Kurikulum 2013, belajar, dan sekolah. Mungkin, Asyifa aktif ikut meme pas ada maunya, boleh aja sih disebut gitu... nggak bohong kok kalau semua orang mau dapat buntelan, suara hati nih :P
Happy Cake Day for Perpus Kecil. Udah lima tahun aja nih, masih tetap imut-imut dengan tidak mendekati amit-amit kan? Hehe, semoga si empunya blognya makin rajin dan sayang sama Perpus Kecil, makin tumbuh dan berkembang biar koleksi bukunya makin bertumpuk, dan makin cinta sama pembacanya dengan berbagi kebahagiaan (read: giveaway). Amin... Eh, masih betah aja jadi Perpus Kecil, kapan besarnya? :D
Nah, berhubung dalam satu minggu selanjutnya juga giliran aku yang di-Happy Cake Day-in, jadi ayo dong kasih kado spesial buat aku. Harusnya sih aku ya yang ngasih hadiah sama Perpus Kecil, eh ini malah minta hadiah, hihi. Kabulin ya :P
Judul: Remember When
Penulis: Winna Efendi
Penulis: Winna Efendi
Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.
Bagi
kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan
warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku.
Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi.
Bukankah takdir kita sudah jelas?
Lalu, saat kau berkata, “Aku mencintaimu”, aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru?
“Aku mencintaimu,” katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?
Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.
Kalau boleh bilang, sebenarnya aku udah punya versi e-book-nya, tapi kok nggak sampai tamat ya? Dan memang baru dibaca beberapa halaman aja sih, nggak enak, bikin sakit mata menatap layar laptop terus. Sayang kan? Belum lagi, ada versi cover filmnya, mau menyetarakan dengan buku Kak Winna, Refrain yang aku punya dengan cover filmnya juga *ada Afgan sama Maudy dong!* Yah, sembari memberi kode sih minta diajakin nonton film dengan Michelle Ziu sebagai salah satu pemerannya ini.
Judul: Priceless Moment
Penulis: Prisca Primasari
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 304 hlm
Harga: Rp. 38.400 (20% OFF: Priceless Moment on BukaBuku.com)
Kisah kita serupa dongeng. Dipertemukan tanpa sengaja, jatuh cinta, lalu bersama, dan akan bahagia selamanya. Tanpa banyak kata, kau tahu aku mencintaimu selamanya. Begitulah yang seharusnya.
Namun, ketika setiap pagi kutemukan diriku tanpa kau di sisiku, aku sadar bahwa dongeng hanyalah cerita bohong belaka. Kau pergi, meninggalkanku dalam sepi, dalam sesal yang semakin menikam.
Hidup tak akan sama lagi tanpamu. Apa yang harus kukatakan ketika mata polos gadis itu memelas, memintaku menceritakan dongeng-dongeng yang berakhir bahagia? Kau belum memberi tahu jawabnya untukku.
Kau tahu, kali ini, akan kulakukan apa pun untuk mempertahankanmu berada di sisiku. Pun sejenak. Namun, lagi-lagi, kau hanya ada dalam memori….
Masih terbitan GagasMedia, dan ini adalah penulis favorit aku juga semenjak baca buku STPC: Paris selain Winna Efendi. Mulai dari munculnya buku ini di daftar New Books GagasMedia.net dan BukaBuku.com, greget banget pengin cepat punya. Ceritanya selalu ala Kak Prisca, tentang dunia yang menyenangkan--dongeng. Kalau ingat buku Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa, aku selalu kepikiran cerita Snegurochka yang namanya hampir mirip dengan Matryoshka. Dari buku yang sudah ditulis Kak Prisca, dengan termasuk buku yang satu ini itu berarti aku sudah baca empat bukunya. Yeaay ^^
Dan di balik itu semua, aku pengin menghadiahkannya lagi untuk seseorang. Yang spesial dong tentunya, sama-sama pembaca setia buku. Dia itu kakak yang aku kenal via Goodreads, sosial media memang mengenalkan aku sama bermacam orang, dan Teteh yang satu ini adalah salah satu yang paling baik, menurut aku. Semenjak kenalan, aku selalu pinjam buku-buku miliknya, dan baiknya dia selalu ikhlas bahkan untuk bayar ongkos kirimnya dari Bandung ke Bandung (baca: Cililin).
Intinya sih, kedua buku ini kan temanya tentang romance *uhuk. Entah kenapa, mungkin mood aku juga sama-sama sedang ceria akhir-akhir ini, ada perasaan gembira yang berbeda di hati ini *tsaaah, mungkin Asyifa sedang jatuh cinta, dan melalui Remember When & Priceless Moment, mungkin perasaan senang ini bisa makin lengkap seraya ditemani bacaan yang menarik :D
by.asysyifaahs(◕‿◕✿)