[Book Review] Udah Putusin Aja!

Tuesday, May 27, 2014

Kita manusia biasa yang memiliki cinta, tiada yang salah karena cinta adalah anugerah. (hal. 21)


Judul: Udah Putusin Aja!
Penulis: Felix Y. Siauw
Visual: Emeralda Noor Achni
Penerbit: Mizania
Tebal: 180 halaman
ISBN: 978-602-9255-43-0
Harga:Rp. 59.000,-


Jaga Kehormatanmu, Raih Kemuliaanmu

Islam tidak pernah mengharamkan cinta. Islam mengarahkan cinta agar ia berjalan pada koridornya. Bila bicara cinta di antara lawan jenis, satu-satunya jalan adalah dengan pernikahan, yang dengannya cinta menjadi halal dan penuh keberkahan. Sebaliknya, Islam melarang keras segala jenis interaksi cinta yang tiada halal. Bukan karena apa pun, tapi karena Islam adalah agama yang memuliakan manusia dan mencegah kerusakan-kerusakan yang akan terjadi pada diri manusia itu sendiri.

Sialnya, kaum Muslim kini hidup dalam kungkungan masyarakat yang sebagian besar salah kaprah dalam cinta. Karenanya tidak dikenal lagi kesakralan pernikahan dan kesucian diri, apalagi kehormatan dan kemuliaan jiwa. Semua sudah terganti dengan pergaulan bebas, ada yang menyebutnya pacaran, teman tapi mesra, dibalut dalam alasan kakak-adik, teman dekat, ataupun yang lainnya.

#UdahPutusinAja, sebab apa pun namanya, kelak akan bersaksi seluruh bagian tubuh di depan Allah. Karenanya, sedari dini mari mendidik cinta, mengajarinya agar ia bersemi dalam taat, bukan direndahkan oleh maksiat. Ajarkan cinta agar ia benar hingga membuat pemiliknya terhormat, bukan nista yang ditanggung karena terbuai cinta yang terlaknat.

Tahukah kamu apa itu cinta? Cinta itu semacam energi, tidak dapat diciptakan atau dipaksakan dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat beralih bentuk. Cinta juga bebas nilai, lagi netral. Ketika kamu jatuh cinta, don’t panic, it’s not some kind of sickness, therefore no need to call a doctor. Cinta adalah...

Udah Putusin Aja memuat tentang bagaimana Islam memandang cinta dari segala sisi pandang. Mulai dari cinta masa remaja (re: pacaran), cinta di masa dewasa muda (re: tunangan, pacaran dengan label ta’aruf), cinta di masa pernikahan, hingga cinta di dalam lingkup sebuah keluarga (cinta ayah dan ibu kepada anak).

Buku diawali dengan Begini ceritanya... tentang mengapa kita harus memilih #UdahPutusinAja, hingga dituliskan pula sebuah cerita berupa pesan tertulis email yang menggugah hati.


***

Tidak seperti buku nonfiksi kebanyakan, kali ini, review aku lebih singkat-kat-kat, agak sulit memang meresensi sebuah buku nonfiksi mengingat aku lebih biasa resensi buku fiksi, mweheheh. Dan, ya kalau boleh jujur, ini nonfiksi dari seri Panduan Islam kedua yang menarik untuk dibaca, setelah sebelumnya membaca Yuk Berhijab dari penulis yang sama.


Islam memandang lelaki dan wanita sama dalam penciptaan dan kemuliaannya, namun berbeda dalam hal fungsi dan penempatannya. (hal. 40)

Udah Putusin Aja, menjelaskan tentang konsep bagaimana Islam memandang sebuah cinta. Sebagai seorang Muslimah, aku merasa Islam benar-benar adil bagaimana mendeskripsikan makna cinta yang sebenarnya.


Islam tidak pernah bertentangan dengan fitrah manusia. (hal. 84)

Ehem, sepertinya, dimulai dari sini, review akan lebih mengenai curhatan daripada resensi bukunya. Hahah... Secara pribadi, aku menilai buku ini baik untuk aku—khususnya—sebagai remaja yang belum paham benar akan arti cinta yang benar-amat-sangat-benar sesungguhnya. Kadang, banyak kan teman-teman seusiaku sudah mengerti cinta dengan memaknainya lewat sebuah hubungan bernama ‘pacaran’. Uhuk, jujur sih yang lagi ngetik blog post ini belum pernah sama sekali berpacaran, Jomlo Berabad-abad :P


Pacaran memang tak selamanya berujung pada zina, namun semua zina berawal dari pacaran. (hal. 15)

Buku ini mengupas tuntas bagaimana pacaran benar-benar dilarang dalam Islam. Tentunya, dengan alasan dan sebab yang jelas, serta akibat dan dampak yang memang benar-benar nyata adanya. Nggak hanya itu, bukunya juga membahas tentang pernikahan, err... maksudnya bagaimana kesiapan kita—kamu aja sih, aku mah nggak—dalam menghadapi pernikahan sebagai sesuatu yang benar-benar sakral dalam setiap kehidupan manusia.


Lelaki dipilih karena masa depannya, sedang wanita dipilih dengan masa lalunya. (hal. 36)

Terlepas dari itu semua, aku pikir buku ini bisa dibaca semua kalangan, ya minimal remaja (atau mungkin anak-anak) yang sok tahu-menahu cinta dengan mengekspresikannya lewat pacaran. Padahal, cinta nggak sekadar pacaran aja, lho.


Memang cinta itu datang karena terbiasa. Itulah fitrahnya. (hal. 29) ... Orang Jawa bilang “witing tresno jalaran soko kulino”, yang artinya “cinta datang karena telah terbiasa”. (hal. 131)


Cinta itu memikirkan yang dicintai, bukan hanya kemarin dan kini, tapi nanti. (hal. 54)

Ditambah, visual dari Kak Emeralda yang cantik membuat buku ini semakin menarik dan menggemaskan. Kalau sebelumnya buku Yuk Berhijab lebih kental dengan warna-warna ungu yang unyu, Udah Putusin Aja lebih memilih warna merah muda dan biru yang menggelora. Tentunya, bikin buku nonfiksi ini serasa bukan buku nonfiksi karena visualisasinya yang bikin kita serasa baca komik, hihi.


Musibah adalah ujian bagi orang yang taat dan teguran kepada orang yang bermaksiat. (hal. 94)

Kalau direkomendasikan, tentunya aku rekomendasikan buku yang November 2013 lalu masuk ke pencetakan ulang yang ketigabelas kali ini. Entah kalau untuk akhir-akhir ini sudah masuk cetakan yang keberapa. WOW! Walaupun, hanya ada satu kesalahan yang sebenarnya biasa, tapi cukup ‘mempengaruhi’ aku yang saat membaca mulai kritis sebagai polisi typo. Hehe, contohnya kata yg yang berarti yang, ada banyak ditemukan sih, salah satunya di halaman 124. Sekali lagi, nggak ngaruh banget kok Ustadz, cuma akan-lebih-baik kalau ditulis ‘yang’ saja. Well, very high recommended for Muslim/Muslimah, ★★★★★.


“Being blue is another kind of beauty,” (hal. 132)

If you’re not ready yet, don’t push your luck. (hal. 151)


Salah satu ilustrasi #UdahPutusinAja

4 comments:

  1. Keren..
    Memang buat apa pacar :D #UdahPutusinAja

    Mampir kerumahku juga ya.. asiqurrahman.blogspot.com :)

    ReplyDelete
  2. Buku ini ditujukan buat cewek sebagai pembaca utamanya, tapi saya setelah membacanya, termasuk setuju juga sama pendapatnya Ustadz Felixsiauw. Ngapain coba pacaran kalo cuma ngerugiin diri sendiri?

    ReplyDelete
  3. Buku yang Benar2 bermanfaat,sayang selalu kehabisan stocknya :(

    ReplyDelete

Review di a, Greedy Bibliophile adalah pendapat suka-suka yang sifatnya subjektif dari si empunya blog. Aku berusaha jujur, karena barang siapa jujur sesungguhnya dia masih hidup.

Aku nggak pernah memaksa kamu untuk setuju dengan pendapatku sendiri. Jangan sebel, jangan kesel, kecuali kamu mau itu menjadi beban besar yang berat ditanggung.

Boleh komentar, boleh curhat, boleh baper, tapi jangan promosi jualan obat atau agen judi bola. Tulis dengan bahasa manusia yang sopan dan mudah dimengerti ya.

Terima kasih sudah berkunjung, semoga ada cerita yang bermanfaat, jangan lupa kuenya boleh dibawa. Asal tulisan aku jangan dicomot seenak udelmu.

tertanda,

yang punya cerita

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
a book blog by @asysyifaahs