ISBN: 978-602-220-102-1
Hujan turun deras dan motorku sulit untuk di-starter. Aku bimbang, ingin bolos tapi rasanya harus tetap les. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi. Dalam perjalanan, di tikungan yang gelap, sebuah mobil muncul dengan kecepatan tinggi.
Aku terlambat menyadari kedatangannya. Kubanting setang motor ke kiri untuk menghindari tabrakan. Tapi percuma…. Aku terjatuh dan kepalaku terbentur pembatas jalan dengan sangat keras. Darah segar mengalir dari kepalaku, tubuhku terasa lumpuh seketika. Sakit sekali rasanya. Sedikit demi sedikit rasa dingin menjalar ke seluruh tubuhku….
Prita tidak bisa melanjutkan membaca surat yang ditulis Lydia, muridnya. Bulu kuduknya bergidik. Bagaimana mungkin Lydia bisa hadir di kelas dan menulis surat itu, padahal dia sendiri sudah menghembuskan napas terakhir di perjalanan?
Kisah horor dan seram banyak terjadi di sekitar kita, tidak terkecuali ketika kita mencari ilmu—di bangunan kampus tua, sudut-sudut kelas sepi, atau toilet gelap sekolah yang selalu kamu hindari. After School Horror berisi delapan cerita nyata yang terjadi di lingkungan kampus dan sekolah. Membuktikan bahwa mereka juga ada di sekitar kita. Bersiaplah untuk jam pelajaran tambahanmu…, yang penuh teror….
Ciuman Pertama. Menceritakan tentang Dessy yang berpura-pura sakit dan masuk UKS, disana dia malah ‘melihat’ suatu kejadian di 8 bulan yang lalu, Dessy juga mengenal Evan yang kemudian mereka saling jatuh cinta. Namun ternyata..., ada rahasia yang terkuak antara hubungan Evan dengan kejadian di UKS tersebut.
Teman Sekamar. Adalah Rina, seorang mahasiswa baru yang mendapat kamar kost bernomor A-13, angka yang menunjukkan kesialan. Rina mempunyai teman sekamar bernama Asri, walaupun baik tapi lama-kelamaan Rina merasa jengah terhadap perilaku posesif Asri yang berlebihan. Hingga akhirnya..., ia menyadari satu hal yang tidak diketahuinya selama ini.
Terlambat Datang. Prita adalah salah satu pengajar di sebuah lembaga bimbingan belajar Bahasa Inggris. Tidak seperti biasanya, hari ini ada satu muridnya yang tidak masuk kelas, namanya Lidya. Namun, saat Lidya terlambat datang ke kelas, ia menemukan sesuatu yang ganjil. Sesuatu yang dapat membuatnya menolong orang lain.
Makalah Remedial. Ninda adalah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi, ia mendapat tugas tentang Ekonomi Makro yang tidak dimengertinya sama sekali. Akhirnya, ia meminta Sophie—sahabatnya—untuk menemaninya ke perpustakaan. Disana, ia bertemu dengan Putri, katanya Putri sanggup untuk membantu Ninda mengerjakan tugasnya hanya dalam waktu 2 hari saja. Benarkah Putri bersedia membantu Ninda dan menyelesaikan tugasnya?
Ada cerita lainnya lagi, seperti Penunggu Kamar Kos, Playlist Siapa?, Di Gazebo Tengah Malam, dan Saat Jantung Berdegup Kencang. Ada baiknya, kamu membaca sendiri ya :)
Aku re-read buku ini sampai 3 kali, tidak... bukan karena nggak ada bahan bacaan lain untuk dibaca, tapi lebih kepada aku harus mengulangnya karena lupa lagi dengan ceritanya yang seperti apa. Biasanya sih terhenti di bagian Makalah Remedial, lalu membaca bacaan lain, berselang waktu... dan kemudian baca ulang, padahal dapat buku ini dari Mbak Yuska @ Lust and Coffee pas awal tahun baru x_x
Kalau boleh jujur, entah karena aku yang bukan penakut [faktanya bohong], atau memang ceritanya yang nggak menakutkan, kok biasa aja ya? Padahal Mela—siapapun itu, anggaplah dia temen aku—katanya dia takut banget sama buku yang satu ini. Kalau menurut aku, ceritanya selalu punya ending yang menggantung, gini nih “Eh, udah abis aja? Jadi, semua berakhir seperti ini?” Ya nggak kayak gitu sih, cuma ending-nya kurang memuaskan, apalagi berupa kumpulan cerita.
Terlebih, di cerita terakhir—Saat Jantung Berdegup Kencang—malah dibagi lagi jadi 3 cerita, cerita dalam cerita, bikin ceritanya jadi kayak terburu-buru gitu lho. Hmm... faktanya aku nggak takut, cuma entah kenapa pas baca buku ini kok kayak ada yang merhatiin ya :/ Contohnya pas baca di pojok ruang tamu, eh di pojok lain kayak ada yang merhatiin, cuma perasaan mungkin ya :P
Review ini sekaligus jadi penguat juga pas aku tulis Dare To Say #1 : After School Horror by Nana R. Praptini. Awalnya, bisa aja masukkin buku ini ke DNF *dapat istilah baru dari Kak Sandra @ Page by Page*, cuma sayang juga sih, aku harus menamatkan sesuatu sampai selesai, biar nggak penasaran :D Tadinya, mau kasih 1 bintang aja, tapi cover-nya juga unyu kok, jadi ★★ untuk buku ini.
Hai Syifaa, sebentar lagi After School Horror ini tayang di bioskop lhoo :D
ReplyDeleteIya nih Kak, aku baru tau kemarin dari Kakak editor Ry, cerita yang diambil punya siapa...
Deletengeri kalo tau2 ngerasa ada yang merhatiin di pojok ruangan :D hiyy, pantesan orang yang udah pernah ngeliat penampakan jadi lebih was2 ya. mungkin rasanya sama kayak yang digambarkan di buku ini
ReplyDeleteIya nih Mbak, apalagi buku ini bakal dijadiin film. Padahal, awalnya aku nggak sampai mikir kesana :D
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete